News

Riset: UGM Sebut Masyarakat Ingin Gojek dan Angkutan Umum Terintegrasi

Penulis: Rahmi Yati
Tanggal: 18 Januari 2022 - 22:07 WIB
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Mayestik, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Harianjogja.com, JAKARTA - Pusat Kajian Transportasi & Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan fakta bahwa mayoritas masyarakat atau pengguna jasa transportasi online seperti Gojek berharap adanya integrasi layanan dengan angkutan umum massal.

Peneliti Pustral UGM Muhammad Zudhy Irawan mengatakan dalam penelitian yang dilakukan, 76,12 persen responden mendukung apabila layanan transportasi umum dan layanan ride-hailing (transportasi online) bisa bekerja sama.

"Semakin sering orang menggunakan angkutan umum, maka semakin sering orang tersebut menggunakan layanan ride-hailing," katanya dalam konferensi pers virtual bersama Gojek, Selasa (18/1/2022).

Menurutnya, kehadiran Gojek sebagai penyambung antarmoda transportasi dan berfungsi sebagai first-mile dan last-mile yang akan semakin memudahkan mobilitas masyarakat. Dengan begitu inovasi kedua jenis transportasi ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat sebagai pengguna jasa.

BACA JUGA: Warga Sleman Pertanyakan Nasib Sertifikat dan Ganti Rugi Tol Jogja-Solo

Sementara itu Head of Global Transport Marketing Gojek Amanda Parikesit mengatakan pihaknya akan fokus pada dua hal di tahun ini, yakni keterandalan layanan dan integrasi transportasi.

Terkait integrasi ini, Amanda mengaku telah menjalin kerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melalui fitur GoTransit.

"Dengan integrasi ini, penumpang akan dapat membeli tiket KRL lewat aplikasi Gojek, merencanakan paket perjalanan bundling menggunakan GoRide/GoCar dan KRL, serta menikmati fasilitas titik jemput atau area tunggu yang sejak beberapa tahun belakangan ini telah Gojek bangun di beberapa stasiun KRL," ujarnya.

Lebih lanjut Amanda menuturkan, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan KAI Commuter, Gojek berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman mobilitas multi-moda terbaik bagi masyarakat.

Terlebih, sambung dia, selama ini berdasarkan data yang ada, 11 Stasiun KRL di Jabodetabek paling sering digunakan sebagai titik asal/tujuan layanan transportasi Gojek.

Amanda juga berharap, rangkaian inovasi dan inisiatif yang hadirkan Gojek menjadi wujud responsif dan adaptif perusahaan terhadap kebutuhan transportasi masyarakat yang dinamis, khususnya di tengah pandemi.

"Kita ingin menciptakan bagaimana hanya dengan satu aplikasi Gojek mereka benar-benar bisa dari door to door sudah mendapatkan solusi transportasi terintegrasi. Jadi itu sih yang akan kita fokuskan di 2022 ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Driver Pelaku Pemerasan Grab Car Ditangkap, Begini Kronologi Aksinya...
Gojek Berikan THR ke Mitra Ojol Rp1,8 Juta, Begini Faktanya
Ratusan Ojol di Jogja Diberi Takjil dan Uang Saku
Dukung Difa Bike, EIGER Serahkan 4 Motor Listrik Modifikasi

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Tangkal Serangan Bot, Pengguna Baru X bakal Dikenai Biaya
  2. Lebarkan Sayap ke Asia, OpenAI Buka Kantor di Jepang
  3. Diskumindag Sragen Didesak Tertibkan Penjualan Elpiji 3kg Tak Sesuai Peruntukan
  4. Jenazah Politisi Senior PKS Quatly Alkatiri Disalatkan di Masjid Assegaf Solo

Berita Terbaru Lainnya

Perbaikan Tol Bocimi Akibat Longsor Ditargetkan Rampung Juni
Timur Tengah Memanas, Ini Sikap Pemerintah Indonesia
Ribuan Hektare Tanah IKN Bermasalah, Ini Kata Menteri AHY
PPP Disebut Pengamat Segera Gabung Prabowo
Iran Serang Israel, Korea Selatan Keluarkan Peringatan Perjalanan
Jadi Tersangka Korupsi, KPK Cekal Bupati Sidoarjo Pergi ke Luar Negeri
AHY Bertekad Mempercepat Pemberantasan Mafia Tanah
Pemerintah Diingatkan untuk Mengelola Isu Perang Iran-Israel dengan Bijak
Gelar Rapat Internal, Jokowi Siapkan Langkah Terkait Perang Iran-Israel
Kepolisian Sydney Selidiki Motif Penikaman di Gereja