News

Indonesia Simpan Banyak Potensi Logam Paling Langka di Dunia, Tersebar di Tiga Pulau

Penulis: Muhammad Ridwan
Tanggal: 26 Januari 2022 - 20:37 WIB
Ilustrasi logam. - JIBI/Bisnis.com

Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia menyimpan banyak potensi logam paling langka di dunia. Cadangan jenis logam yang paling langka di dunia itu pun tersebar setidaknya di tiga pulau besar di Tanah Air.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, berdasarkan hasil penyelidikan sepanjang periode 2009–2020, setidaknya ada 4 wilayah yang dinyatakan menyimpan potensi logam tanah jarang dalam jumlah besar.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menjelaskan logam tanah jarang terdiri atas 17 unsur yaitu 15 unsur dari grup lantanida ditambah Yttrium (Y) dan Scandium (Sc), semuanya memiliki kesamaan sifat kimia, sehingga keberadaannya biasanya didapat secara bersama dalam suatu mineral pembawa logam tanah jarang.

Di Indonesia, kata Eko, mineral pembawa logam tanah jarang yang sudah terkonfirmasi di antaranya adalah monasit dan xenotim dari pertambangan timah. Logam tanah jarang dari pertambangan bauksit biasanya mengandung logam Yttrium, sedangkan dari pertambangan nikel didapat kandungan logam Scandium.

"Sumber potensi logam tanah jarang yang telah diidentifikasi dari pertambangan timah, tambang bauksit, dan tambang nikel," ujar Eko kepada JIBI, Rabu (26/1/2022).

Dia menjelaskan, keterdapatan dan potensi logam tanah jarang di Indonesia dijumpai di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan berbagai jenis endapan. Di Sumatera diperkirakan memiliki sumber daya mendekati 20.000 ton berupa endapan laterit, yaitu di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sedangkan di bagian Sumatera lainnya ditemukan berupa lokasi-lokasi indikasi.

Sementara itu di Bangka Belitung kandungan logam tanah jarang dijumpai bersama dengan endapan timah dan memiliki sumber daya logam tanah jarang dalam bentuk mineral monasit lebih dari 186.000 ton, dan berupa xenotim lebih dari 20.000 ton dalam endapan alluvial timah.

Selain itu, Kalimantan Barat memiliki potensi logam tanah jarang tipe laterit sebesar 219 ton, sedangkan di Sulawesi Tengah sumber daya logam tanah jarang jenis laterit sekitar 443 ton.

"Saat ini belum tersedia data cadangan, baru sebatas sumber daya hipotetik dan tereka," ungkapnya.

Dia menuturkan, tren permintaan logam tanah jarang didominasi oleh magnet permanen dan katalis dengan jumlah lebih dari 60 persen dari total konsumsi global. Namun secara nilai nominal, magnet permanen berkontribusi lebih dari 90 persen dari keseluruhan nilai logam tanah jarang dunia.

Dengan demikian, unsur logam tanah jarang yang banyak diproduksi dunia adalah terkait dengan magnet permanen dan katalis yaitu cerium, lantanum, dan neodimium.

"Selain itu karena jenis mineral yang banyak diolah adalah basnasit dan monasit yang mengandung unsur serium, lantanum, dan neodimium paling dominan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Duh! 6 Perusahaan Tambang di Kulonprogo Nunggak Pajak hingga Rp7 Miliar
Material Sisa Tambang di Pengasih Rawan Longsor dan Bahayakan Warga
Soal Obral Izin Tambang, Jatam Lapor ke KPK dan Bahlil Lapor ke Bareskrim
Percepat Hilirisasi Tambang, Smelter Freeport di Gresik Beroperasi Juni 2024

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Tepergok Curi Burung Murai Batu di Masaran Sragen, 2 Pemuda Ditangkap Polisi
  2. Perbaikan Sistem PPDS
  3. Diduga Tersetrum, Petani Sukodono Sragen Meninggal di Ladang
  4. Roundup Dugaan Pembunuhan di Sukoharjo, dari Bekas Luka Hingga Motor Terjual

Berita Terbaru Lainnya

Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua
KPK Bidik Keluarga Eks Mentan SYL Terkait Pencucian Uang
KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar
Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gus Muhdlor Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
Pelajar SMA Negeri 1 Cisaat Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibra
TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset