News

Dukung Energi Hijau, PLN Siap Serap Listrik dari PLTSa Terbesar di Jawa Tengah

Penulis: Media Digital
Tanggal: 27 Januari 2022 - 09:27 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat melakukan pengecekan - Istimewa

Harianjogja.com, SOLO - PT PLN (Persero) siap menyerap listrik sebesar 5 megawatt (MW) yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo pada akhir 2022. Komitmen ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam mendukung perhelatan G20 di Indonesia dalam waktu dekat ini dan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai target net zero emission pada 2060.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembangunan PLTSa Surakarta merupakan bagian dari program pemerintah yang menargetkan pengoperasian 12 PLTSa di seluruh Indonesia.

Amanat ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, untuk mendorong pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.

Selain PLTSa Surakarta ini, PLN juga sudah berkontrak dengan 2 PLTSa lainnya. Pertama, PLTSa Benowo di Surabaya sudah COD di bulan Maret tahun lalu. Kedua, PLTSa di Jakarta yaitu PLTSa Sunter juga sedang dalam tahap pemenuhan prasyarat kontrak.

"Sehingga kami mendorong agar PLTSa di Surakarta ini bisa segera selesai dengan target yang sudah direncanakan. Nantinya PLTSa ini akan menjadi benchmark bagi 10 lokasi lainnya," ujar Arifin.

Tidak hanya mampu mengurangi emisi gas rumah kaca, keberadaan PLTSa Surakarta akan memproduksi listrik ramah lingkungan, dan juga mengurangi tumpukan sampah rumah tangga.

"Sampah memiliki nilai tambah apabila dapat diubah menjadi energi yang aman dan efisien. Sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan untuk pemenuhan pasokan energi nasional serta turut mendukung transisi energi dan mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca," ujar Arifin.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLTSa berkapasitas 5 megawatt (MW) ini akan menggunakan bahan bakar sampah yang dikelola oleh masyarakat. Memanfaatkan teknologi gasifikasi plasma, sampah rumah tangga yang menjadi masalah lingkungan bisa diolah menjadi bahan baku listrik yang ramah lingkungan.

Meskipun melalui proses pembakaran, penggunaan sampah sebagai bahan energi tidak akan mencemari lingkungan sekitar, karena gas yang dihasilkan dari proses ini bebas dari bahan kimia maupun kandungan lainnya yang berbahaya.

"Pembangunan PLTSa Surakarta adalah salah satu yang paling urgent dan menjadi fokus perhatian kami dalam jangka pendek. Sebab, melalui proyek ini menjadi langkah dalam mencapai net zero emission di 2060 mendatang," ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan, konstruksi proyek senilai Rp 330 miliar ini sudah mencapai 67,84 persen. Ditargetkan, pembangkit yang berada di TPA Putri Cempo Surakarta ini sudah bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2022.

PLN dan pengembang PLTSa Putri Cempo yaitu PT Solo Citra Metro Plasma Power sebelumnya telah menyepakati harga jual beli listrik sebesar 13,35 sen dolar AS per kwh atau setara Rp 1.800 per kWh. Sebagai pembeli, PLN siap menyerap listrik untuk disalurkan ke masyarakat luas.

"Kami dari sisi PLN all-out dalam mendukung sisi teknis dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan PLTSa," tambah Darmawan.

Darmawan menambahkan, agenda pembangunan PLTSa di berbagai tempat ini adalah tonggak sejarah kedigdayaan energi lokal ke depan.

"Dari yang sebelumnya pembangkit-pembangkit berbasis fosil, akan menjadi berbasis energi baru terbarukan yang akan mampu memberdayakan masyarakat sekitar," tegasnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjelaskan melalui PLTSa ini, Pemkot Surakarta mampu mengolah 545 ton sampah per hari untuk didistribusikan ke PLTSa ini. Dengan menggunakan incinerator, energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah tersebut untuk menggerakan generator yang kemudian menghasilkan listrik.

Pemkot Solo juga memastikan dukungannya untuk mempercepat selesainya PLTSa ini dari sisi pengadaan lahan.

"Kami memberikan dukungan penuh dari sisi pengadaan lahan sehingga proyek ini bisa segera selesai. Sebab, PLTSa ini juga menjadi pilot project Pemkot agar juga bisa menciptakan lingkungan yang sehat khususnya di wilayah kota Surakarta," ujar Gibran.

Tak hanya itu, keberadaan proyek ini juga turut mencetak lapangan kerja bagi warga sekitar. Pasalnya, dalam pembangunan konstruksi PLTSa terbesar di Jawa Tengah ini pengerjaannya melibatkan 100 persen tenaga kerja lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jadwal Pemadaman Listrik, 20 November 2025
Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak
PLN Hadirkan Promo Power Hero Diskon Tambah Daya 50 Persen
Teknisi PLN Terlibat Curi Kabel 1 Km, Polisi Ungkap Jaringan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Polri Buru Dua WNA Dalang Pinjol Ilegal Dompet Selebriti
Danantara Ikut Perkuat Perkuat Pembiayaan SPPG untuk Program MBG
Lima Jenazah dan Dua Bagian Tubuh Korban Longsor Banjarnegara Ditemuka
Prabowo Minta Telur di MBG Dikurangi Saat Jelang Nataru
Puskesmas Lereng Semeru Siaga 24 Jam Tangani Dampak Erupsi
Polri Tarik Pati dari Kementerian Usai Putusan MK
BGN Gandeng Persagi Atasi Kekurangan Ahli Gizi MBG
Pajak Rp25,4 Miliar Tak Dibayar, Wajib Pajak Semarang Disandera
Amran: Swasembada Beras Tercapai 31 Desember 2025
Abu Semeru Menyebar, AirNav Rilis ASHTAM Red Code