News

Harga Rumah Subsidi Bakal Naik 7 Persen, YLKI: Sulitkan Masyarakat

Penulis: Faustina Prima Martha
Tanggal: 12 Mei 2022 - 13:27 WIB
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis - Arief Hermawan P

Harianjogja.com, JAKARTA –  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) berencana menaikkan harga rumah subsidi sebesar 7 persen pada tahun ini setelah 3 tahun tidak naik.

BACA JUGA: Beberapa Hari, Jogja Nihil Kasus Baru Covid

Rencana kenaikan harga rumah subsidi saat ini hanya menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadim mengatakan kenaikan harga rumah subsidi tahun ini bakal menyulitkan masyarakat.

"Saya khawatir kenaikan ini akan menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan rumah. Seharusnya untuk saat ini jangan dinaikan dulu karena masyarakat belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi,” kata Tulus kepada Bisnis.com, Kamis (12/5/2022).

Menurut Tulus, menaikkan harga rumah sebesar 7 persen ditambah dengan kenaikan PPN menyebabkan harga rumah semakin melambung.

“Apalagi nanti terkena kenaikan PPN juga jadi sangat akumulatif. Ini menyebabkan harga rumah semakin melambung,” ujarnya.

Tulus menyoroti bahwa rencana kenaikan harga rumah subsidi akan membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) semakin sulit memiliki rumah.

“Harga bahan pangan dan energi sudah naik tahun ini. Ditambah rencana kenaikan harga rumah, akan memukul daya beli MBR, sehingga mereka semakin sulit memiliki rumah,” tuturnya.

BACA JUGA: Piawai di Lapangan Hijau, Mantan Pemain Bola Ini Sukses di Bisnis Pakaian

Sebelumnya, DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyebut rencana kenaikan harga rumah subsidi dipicu oleh kenaikan harga material bangunan seperti semen, besi baja, aluminium, dan tembaga di pasar global.

Agar pengembang tidak menurunkan kualitas rumah subsidi sehingga memudahkan masyarakat mengajukan KPR ke Bank, Tulus menyarankan agar pemerintah menaikkan subsidi.

“Naikkan subsidi untuk developer-nya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

PLN Diguyur Rp75,83 Triliun untuk Subsidi Listrik 2024
Risma Ajak Para Tunawisma Tinggal di Rusun Kemensos
Rusunawa Giripeni Belum Dihuni, Ternyata Ini Alasannya
Kabar Gembira, BTN Berencana Rilis Skema KPR Flat 35 Tahun, Ini Detailnya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Warga Jogja: Enggak Terasa
  2. Masuk Bursa Calon Gubernur Jateng dari Golkar, Ini Mantan Bupati Batang
  3. Calon Pengantin Merapat! Wedding Expo Laras Asri Salatiga Kembali Digelar
  4. Breaking News! Banjir Melanda Kelurahan Sumber Solo

Berita Terbaru Lainnya

Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
Puan Maharani Kian Buka Peluang Megawati Gelar Rekonsiliasi dengan Prabowo
Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas
Jatah Menteri Bakal Berkurang karena PDIP Diajak Masuk Kabinet, Golkar Bilang Begini
Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik