News

Parah! India Dihantam Gelombang Panas 49,2 Derajat Celcius

Penulis: Pernita Hestin Untari
Tanggal: 18 Mei 2022 - 14:07 WIB
Warga New Delhi India mengantre mengisi air dari tanki yang disediakan pemerintah, Senin (22/2/2016). - Reuters/Anindito Mukherjee

Harianjogja.com, JAKARTA - India dihantam gelombang panas mencapai 49,2 derajat Celcius (120,5F) di beberapa bagian Ibu Kota Delhi. Ini merupakan gelombang panas kelima di kota itu sejak Maret 2022.

Melansir laman BBC, Rabu (18/5/2022) otoritas setempat telah meminta orang-orang untuk mengambil tindakan pencegahan karena suhu akan tetap tinggi.

Mereka memperingatkan panas dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi yang rentan, termasuk bayi, orangtua dan orang dengan penyakit kronis.

Departemen Urusan Cuaca India menyebutk, negara bagian Himachal Pradesh, Haryana, Uttarakhand, Punjab, dan Bihar secara khusus telah mengalami kenaikan suhu dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Fakta-Fakta Lin Che Wei Tersangka Mafia Minyak Goreng, Selalu Dilibatkan di Kemendag

Lembaga tersebut menambahkan bahwa suhu kemungkinan akan turun 2-4 derajat Celcius di beberapa daerah.

Gelombang panas yang parah telah membuang jutaan nyawa dan mata pencaharian di India utara musim panas ini. Awal bulan ini, Perdana Menteri Narendra Modi meminta kepala menteri negara bagian untuk menyusun rencana untuk mengurangi dampak panas ekstrem karena suhu naik lebih cepat dari biasanya.

Sementara, gelombang panas biasa terjadi di India, terutama pada bulan Mei dan Juni, musim panas dimulai awal tahun ini dengan suhu tinggi dari bulan Maret, ketika gelombang panas pertama tiba.

Suhu maksimum rata-rata untuk bulan itu adalah yang tertinggi dalam 122 tahun. Pusat Sains dan Lingkungan, sebuah wadah pemikir, mengatakan bahwa gelombang panas awal tahun ini telah mempengaruhi sekitar 15 negara bagian, termasuk negara bagian Himachal Pradesh di utara yang biasanya dikenal dengan suhu yang menyenangkan.

Banyak ahli mengatakan India sekarang merekam gelombang panas yang lebih intens dan sering dengan durasi yang lebih lama Naresh Kumar, seorang ilmuwan senior di Departemen Meteorologi India (IMD), mengaitkan gelombang panas saat ini dengan faktor atmosfer lokal.

Yang utama adalah gangguan barat yang lemah atau badai yang berasal dari wilayah Mediterania yang berarti sedikit curah hujan pra-musim di India barat laut dan tengah.

Antisiklon atau area bertekanan atmosfer tinggi tempat udara tenggelam juga menyebabkan cuaca panas dan kering di beberapa bagian India barat pada bulan Maret.

Panen Gandum

Efeknya para petani mengatakan lonjakan suhu yang tak terduga telah mempengaruhi panen gandum mereka, sebuah perkembangan yang berpotensi memiliki konsekuensi global karena gangguan pasokan akibat perang Ukraina.

Panas juga memicu peningkatan permintaan listrik, yang menyebabkan pemadaman di banyak negara bagian dan kekhawatiran akan kekurangan batu bara. Musim panas selalu melelahkan di banyak bagian India, terutama di wilayah utara dan tengah.

Bahkan sebelum AC dan pendingin air mulai terjual dalam jutaan, orang telah menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi panas dengan menjaga air tetap dingin di kendi tanah hingga menggosok mangga mentah di tubuh mereka untuk menangkal serangan panas.

Tetapi banyak ahli mengatakan India sekarang merekam gelombang panas yang lebih intens dan sering dengan durasi yang lebih lama.

Roxy Mathew Koll, seorang ilmuwan iklim di Institut Meteorologi Tropis India, setuju bahwa beberapa faktor atmosfer telah menyebabkan gelombang panas saat ini. Tetapi menambahkan semua itu, katanya, adalah pemanasan global.

"Itulah penyebab utama peningkatan gelombang panas," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menghubungkan perubahan iklim dengan fluktuasi cuaca lain yang tidak terlalu ekstrem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Bill Gates Siapkan Rp23,36 Triliun untuk Bantu Adaptasi Iklim Petani
Seperlima Pantai di Italia Diprediksi Tenggelam pada 2050
200 Negara Sepakat Naikkan Anggaran Badan Iklim PBB
Berkumpul di UGM, Peneliti Indonesia dan Australia Bahas Penguatan Komunikasi Kebijakan Perubahan Iklim

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

22 Korban Kebakaran Ruko Terra Drone Utuh dan Teridentifikasi
Ketegangan KambojaThailand Memanas, Hun Manet Minta Damai
Kemendikdasmen Pastikan Akses Ganti Ijazah bagi Korban Banjir Sumatera
AHY Tekankan Pembangunan Sumatera Harus Lebih Tangguh
BNPB Targetkan Jalur Darat Aceh Pulih Pekan Ini Pascabencana
TNI AD Jalan Kaki Tembus Longsor Salurkan Logistik Sumut
Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Polisi Periksa Pemilik Ruko
Polda Lampung Telusuri Kayu Misterius di Pesisir Barat
KBRI Pastikan WNI Aman Usai Gempa M7,5 Guncang Jepang
Kemdiktisaintek: 60 Perguruan Tinggi Rusak Akibat Banjir