News

16 Agustus Peristiwa Rengasdengklok: Soekarno-Hatta Diculik

Penulis: Bernadheta Dian Saraswati
Tanggal: 16 Agustus 2022 - 12:27 WIB
Ilustrasi. - Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Harianjogja.com, JOGJA-Rangkaian peristiwa mewarnai Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Satu hari sebelumnya atau 16 Agustus 1945, dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok dimana Ir. Soekarno dan Moh Hatta diculik dan dibawa ke daerah itu. 

Dilansir dari Wikipedia, Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi 16 Agustus 1945 dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat untuk didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. 

Baca juga: HUT Indonesia ke-77, 800 Ribu Bendera dan Umbul-Umbul Terpasang di Jogja

Menghadapi desakan dari golongan muda tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di Lapangan IKADA (yang sekarang telah menjadi Lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Akhirnya, dipilihlah rumah Bung Karno karena di Lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara Jepang sudah berjaga-jaga.

Untuk menghindari kericuhan antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Pada tanggal 16 Agustus tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (tepatnya sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Kriegsmarine, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi Ungkap Fakta soal Gerakan 30 September
Mengenal Sejarah Dicetuskannya THR, Awalnya Hanya untuk PNS

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Pelaku Pembunuhan Mayat di Polokarto Sukoharjo Ditangkap Polisi, Satu Buron 
  2. Balon Udara Masih Ditemukan di Jalur Penerbangan Komersial di Ponorogo
  3. Pengusaha Daftar Cawali-Cawawali Solo, Teguh: PDIP Masih Seksi
  4. Sejumlah Figur Daftar PDIP untuk Pilkada Solo, Gibran: Makin Banyak Makin Bagus

Berita Terbaru Lainnya

AHY Bertekad Mempercepat Pemberantasan Mafia Tanah
Pemerintah Diingatkan untuk Mengelola Isu Perang Iran-Israel dengan Bijak
Gelar Rapat Internal, Jokowi Siapkan Langkah Terkait Perang Iran-Israel
Kepolisian Sydney Selidiki Motif Penikaman di Gereja
Ini Alasan Produsen Mobil Listrik Tesla Bakal PHK 10 Persen Karyawannya
Amerika Serikat Bungkam Soal Rencana Balasan Israel ke Iran
Siapkan Operasi Perisai Besi, Israel Bakal Serang Balik Iran
Aksi Penikaman Massal Kembali Terjadi di Sydney Australia
Seluruh Korban Longsor Tana Toraja Ditemukan, BNPB: Operasi SAR Gabungan Dihentikan
Sistem One Way Arus Balik Lebaran di Tol Cipali Dihentikan, Contra Flow Masih Berlaku di Tol Cikampek