News

Frekuensi Bencana Dunia Naik 5 Kali Lipat, Jokowi Minta Basarnas Bersiap

Penulis: Akbar Evandio
Tanggal: 16 Februari 2023 - 12:27 WIB
Jokowi Sebut Frekuensi Bencana Dunia Naik 5 Kali Lipat, Basarnas Harus Bersiap. Istimewa

Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan frekuensi bencana di dunia cenderung terus meningkat hingga mencapai 5 kali lipat selama 50 tahun terakhir.

Hal ini dia sampaikan saat memberikan pidato untuk membuka rapat kerja Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Tahun 2023 di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

“Naik 5 kali lipat. Hati-hati, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya 2010 sebanyak 1945 [kasus], kemudian 2022 kemarin 3.542 kasus. Kenaikannya sekali lagi dalam 12 tahun ini 81 persen,” tuturnya, di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

BACA JUGA : Basarnas Jogja Gelar Latihan SAR Gempa Bumi untuk Personil

Lebih lanjut, Presiden mengaku bahwa setiap pihak tentunya berharap tidak ada bencana dan tidak ada kecelakaan besar, tetapi bersiap adalah upaya yang perlu dilakukan. Mengingat bencana dan kecelakaan besar tidak dapat diprediksi oleh siapa pun. 

Dia pun menjabarkan beberapa peran Basarnas dalam melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban mulai dari kasus Asia pada 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sri Wijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu, Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada 2018, dan Kapal Motor Sinar Bangun di Toba pada 2018. 

“Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat,” katanya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa ke depan juga sangat penting agar mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pertolongan dan pencarian.

BACA JUGA : Tim Gabungan Sukarelawan Dikerahkan untuk Cari Korban

Oleh sebab itu, dia meminta setiap pihak terkait dapat melakukan edukasi kepada masyarakat di tempat-tempat yang sering mengalami kejadian baik banjir, gempa bumi, atau tempat-tempat yang rawan bencana lainnya.

"Ini penting sekali lagi mengedukasi masyarakat jadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk pertolongan awal. Penting sekali. Bisa mulai dilakukan dengan mengintervensi dan mengedukasi masyarakat agar mengerti apa yang harus dilakukan pada saat kejadian awal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Berita Terkait

Hujan Deras Masih Berpotensi Terjadi di Jogja dan Sekitarnya dalam Sepekan Kedepan
Diterjang Tornado, 21 Orang di Missouri dan Kentucky Meninggal
Hujan Deras Sebabkan Kerusakan di Beberapa Wilayah, BPBD DIY: Sleman Paling Parah
Dampak Hujan Petir Disertai Angin Kencang di Sleman, dari Pohon Tumbang, Longsor hingga Sepeda Motor Hanyut Terbawa Banjir

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. Pilkada untuk Siapa?
  4. Sinyal dari Pidato Prabowo

Berita Terbaru Lainnya

115 Bidang Lahan untuk Sekolah Rakyat Masih Bermasalah
Kapolri Bakal Periksa Lagi Budi Arie di Kasus Judi Online
Mulai 1 Juni 2025, China Berlakukan Bebas Visa untuk 5 Negara di Amerika Selatan
Lapas Banyuwangi Gagalkan Penyelundupan Narkotika Dalam Lontong
UNESCO Dukung Restorasi Arsip Pusat Rehabilitasi Disabitas Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
BMKG Prakirakan Sejumlah Kota Besar Dilanda Hujan Ringan hingga Sedang, Termasuk di Jogja
Menteri BUMN Erick Thohir Pembentukan Holding Investasi Danantara Tuntas Pekan Ini
Negara Anggota WHO Adopsi Kesepakatan Pandemi
Gara-gara Video Check In di Hotel Jadi Alasan Oknum TNI AL di Kalsel Bunuh Jurnalis
Majemuk: Sustainable Art for Living, Pameran Seni Rupa Merayakan Kemajemukan dan Keberlanjutan di Greenhost Boutique Hotel