Olahraga

ASIAN GAMES 2018: Berusia 78 Tahun, Bambang Hartono Jadi Atlet Paling Senior di Kontingen Indonesia

Penulis: Newswire
Tanggal: 12 Agustus 2018 - 09:17 WIB
Bambang Hartono - Inasgoc

Harianjogja.com, JAKARTA-Michael Bambang Hartono, atlet dari cabang bridge yang pada usia 78 tahun, masih bersemangat untuk ikut menyumbangkan tenaga demi Merah Putih dan merupakan atlet paling senior dalam kontingen Indonesia. Semangatnya menggambarkan bahawa usia tidak menghalangi seseorang untuk membela kehormatan bangsa di dunia olahraga, termasuk di Asian Games 2018, pesta olahraga terbesar kedua sejagat setelah Olimpiade.

Pria kelahiran 2 Oktober 1941 itu yang tidak lain adalah adalah pengusaha dari perusahaan rokok PT Djarum itu baru saja menuntas perjalanan melelahkan selama hampir dua bulan keliling Eropa dan Amerika Serikat untuk mengikuti serangkau uji coba.

Dalam usianya yang hampir memasuki kepala delapan, Bambang masih terlihat gesit meski secara fisik sudah terlihat banyak kerutan di wajahnya.

"Saya bermain bridge sudah tidak cepat pikun, hobi saya yang lain adalah senam taichi yang banyak membatu agar tetap fokus," kata Bambang di kantor PB Djarum di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Berbeda dengan pengusaha yang lebih suka bermain golf, Bambang mengakui lebih tertarik bermain bridge karena olahraga itu memberikan lebih banyak tantangan.

"Di olahraga bridge, ada bidding, yaitu mengumpulkan data untuk dianalisa, disimpulkan dan kemudian diputuskan strategi apa yang akan diambil saat bertanding," kata Bambang sambil menambahkan bahwa pengusaha AS Bill Gate dan pemimpin China Deng Xiao Ping juga penggemar bridge.

Selain atlet dan sudah jatuh cinta pada bridge sejak usia enam tahun, Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) mengakui bahwa adalah bukan hal mudah untuk memperjuangkan agar dipertandingkan di pentas Asian Games 2018.

Dibutuhkan usaha keras untuk menyakinkan petinggi Komite Olimpiade Asia (OCA) asal Kuwait, Ahmad Al-Fahad Al-Sabah bahwa bridge adalah jenis olahraga yang sudah mendunia sehingga pantas untuk dipertandingkan.

"Tadinya OCA sempat menolak bridge dipertandingkan karena dianggap berbau judi. Mereka baru bisa menerima setelah dijelaskan bahwa pemain kelas dunia justru berasal dari negara Islam seperti Pakistan, Mesir dan Bangladesh," katanya.

Setelah perjuangan PB GABSI untuk mementaskan bridge di Asian Games 2018, mimpi Bambang berikutnya adalah mengantar Indonesia meraih medali emas di hadapan pendukung sendiri.

Sebagai pengusaha dari perusahaan raksasa, bonus sebesar Rp1,5 miliar bagi peraih emas seperti yang dijanjikan Pemerintah, tentu bukan menjadi motivasi utama Bambang, yang mengawali karir sebagai atlet bridge sejak 1951.

"Kalau nanti saya berhasil meraih medali emas, bonus dari Pemerintah akan saya sumbangkan kepada organisasi untuk pembinaan," katanya.

Dalam rentang waktu puluhan tahun sebagai pemain bridge, Bambang mengakui bahwa pengalaman yang paling berkesan adalah saat melakukan perjalanan maraton untuk menjalani uji coba selama hampir dua bulan berkeliling Eropa dan Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Melihat persiapan panjang tersebut, Bambang yang turun di nomor super mixed team bersama atlet senior lainnya Bert Toar Polii, menyatakan optimistis bahwa cabang bridge akan berhasil menemuhi target menyumbang dua medali emas.

Di Asian Games 2018, cabang olahraga bridge akan digelar di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat 21 Agustus-2 September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

INAPGOC Selenggarakan Malam Apresiasi Untuk Media
Arena Equestrian dan Velodrome Asian Games Diminati Asing
Inasgoc Klaim Anggaran Asian Games Efisien Rp2,8 Triliun
Inasgoc Jelaskan Penyebab Honor Tim Medis Asian Games 2018 Belum Turun

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Tim Panjat Tebing Indonesia Borong 3 Emas di Kejuaraan ASEAN 2025
Aldila Sutjiadi Melaju ke Babak Kedua di Ganda Campuran Wimbledon
Megawati Megatron Bergabung dengan Klub Turki Manissa BBSK untuk Musim 2025-2026
Formula 1 GP Inggris 2025: Lewis Hamilton Jadi yang Tercepat pada Sesi Latihan Bebas 1
Pacuan Kuda, Indonesia di Ambang Sejarah Baru Triple Crown
Filipina Sebagai Tuan Rumah Piala Asia Putri FIBA 2027
Alex Marquez Alami Patah Tangan dan Langsung Dioperasi Malam Ini
Klasemen MotoGP 2025: Juara di Sirkuit Assen, Marc Marquez Kian Tak Terkejar
Hadapi FIBA 3X3 Womens Series 2025, Perbasi Panggil 6 Pemain untuk Perkuat Timnas
Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Alex Terjatuh