Daya Juang Pemain Badminton Indonesia Dinilai Turun
Harianjogja.com, JAKARTA—Penurunan daya juang atlet dinilai menjadi penyebab buruknya capaian Indonesia di tiga turnamen badminton di Thailand. Stamina pemain juga dianggap belum sepenuhnya kembali usai vakumnya ajang bulu tangkis beberapa bulan terakhir. Padahal Indonesia digadang-gadang meraih banyak gelar menyusul absennya Tiongkok dan Jepang.
Tim Merah Putih hanya membawa pulang satu gelar dari 15 gelar yang tersedia di tiga rangkaian turnamen Thailand. Trofi itu diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri Yonex Thailand Open. Taiwan menjadi yang terdepan dengan empat gelar, disusul Denmark dan Thailand yang mengoleksi tiga gelar. Indonesia bahkan kalah dari Spanyol yang mampu menggondol dua trofi lewat Carolina Marin.
Kabid Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, mengakui hasil tim di tiga turnamen Thailand belum memenuhi target. Dia bahkan menyebut performa mayoritas pemain mengalami penurunan. “Secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani. Sementara pemain lawan terlihat lebih siap bertanding. Motivasi ini harus kita gali lagi,” ujar Rionny dilansir badmintonindonesia.org, Senin (1/2/2021).
Selain segi teknis, Rionny menilai kekalahan para pemain Indonesia lantaran faktor stamina. Pihaknya akan mengumpulkan pemain dan pelatih untuk menggelar evaluasi menyeluruh dari hasil turnamen lalu. Apalagi Indonesia bakal menghadapi Olimpiade Tokyo 2020, Juli mendatang. “Pelatih masing-masing sektor harus benar-benar memberi evaluasi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos