Olahraga

Lawan Seksualisasi Olahraga, Pesenam Jerman Pilih Pakaian Lebih Tertutup

Penulis: Newswire
Tanggal: 26 Juli 2021 - 08:47 WIB
Pesenam Jerman Sarah voss beraksi di babak kualifikasi kategori lantai Olimpiade Tokyo di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang./ANTARA - REUTERS/Dylan Martinez

Harianjogja.com, JAKARTA—Tim senam Jerman memilih mengenakan seragam yang lebih tertutup seperti ketika mereka menjalani kualifikasi di Olimpiade Tokyo pada Minggu 25 Juli 2021 sebagai bagian dari kampanye mendorong perempuan memakai apa saja yang dirasa mereka nyaman.

Dikutip dari Antara, Senin (26/7/2021), tim yang terdiri dari Sarah Voss, Pauline Schaefer-Betz, Elisabeth Seitz, dan Kim Bui itu mengenakan unitard, sebuah kombinasi leotard dan legging yang memanjang sampai tumit, berwarna merah putih.

Mereka mengenakan seragam serupa saat latihan dan mengatakan bahwa mereka bisa memilih mengenakan seragam itu lagi ketika bertanding.

Voss mengatakan bahwa timnya telah mendiskusikan pilihan seragam mereka sebelum berlaga pada Minggu dan telah memilih unitard.

“Kami ingin memastikan semua orang merasa nyaman dan kami menunjukkan ke semuanya bahwa mereka bisa mengenakan apapun yang mereka inginkan dan terlihat luar biasa, merasa hebat, apakah itu leotard panjang atau yang pendek,” kata Voss.

Voss menuturkan, timnya yang memakai baju tertutup penuh di kejuaraan Eropa pada April 2021 lalu sebagai upaya menentang seksualitas di olahraga itu, dan menginginkan tren pakaian tersebut berlanjut.

“Kami ingin menjadi role model, membuat semua orang berani mengikuti kami,” kata Voss.

Keputusan Jerman memilih seragam unitard itu pun mendapat pujian dari para kompetitor lainnya di Tokyo.

“Saya rasa sangat keren mereka memiliki keberanian untuk berdiri di arena yang sangat besar itu dan menunjukkan kepada perempuan di seluruh dunia bahwa kalian bisa mengenakan apapun yang kalian inginkan,” kata pesenam Norwegia Julie Erichsen.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia senam telah dinodai berbagai kasus pelecehan fisik dan seksual, sehingga memicu pengenalan protokol keamanan baru untuk melindungi atlet.

Bagi perempuan, seragam kompetisi standar adalah leotard dengan lengan panjang, setengah panjang, atau tanpa lengan diperbolehkan.

Seragam yang menutupi kaki diizinkan di kompetisi internasional, tapi selama ini mereka dikenakan secara khusus karena alasan agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani
Ini Daftar Pebulutangkis Indonesia yang Lolos ke Olimpiade
Ganda Campuran Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Bagas dan Fikri Gagal Lolos ke Olimpiade Paris

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Warga Semarang Keluhkan Elpiji 3 Kg Langka, Harga Tembus Rp24.000
  2. Militansi Edan Justin Hubner, dalam 24 Jam Membela 2 Tim Berbeda Jarak 8.126 Km
  3. Demokrat Sragen Punya 2 Bacawabup, PDIP Tunda Pembukaan Pendaftaran
  4. Suga BTS Cetak Rekor Film Konser K-Pop dengan Pendapatan Tertinggi 2024

Berita Terbaru Lainnya

Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani
Marquez Ungkapkan Penyebab Jatuh di MotoGP Amerika
Taklukan Wakil Tuan Rumah, Jonatan Christie Juara BAC 2024
Atasi Nets 111-107, Knicks Samai Torehan Bucks di Posisi Kedua
Kalahkan Shi Yuqi, Jojo Melaju ke Final BAC 2024
Ini Daftar Pebulutangkis Indonesia yang Lolos ke Olimpiade
Marc Marquez Ingin Akhiri Puasa Dua Tahun
Ganda Campuran Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Lolos Putaran Kedua Basket Asia, Pelatih Pelita Jaya Jakarta Soroti Kekompakan Tim
Jojo Melaju ke Perempat Final BAC 2024