Olahraga

Ratusan Atlet Ramaikan Kejurnas Menembak di Lapangan Hardjolukito

Penulis: Sunartono
Tanggal: 30 Juli 2022 - 15:47 WIB
Pembukaan Kejuaraan Tembak Metal & Siluet Benchrest di Lapangan RSPAU Hardjolukito Sabtu (30/7/2022). - Harian Jogja/Sunartono.

Harianjogja.com, JOGJA--Sebanyak 450 atlet menembak bersaing dalam Kejurnas Tembak Metal & Siluet Benchrest di Lapangan RSPAU Hardjolukito sejak Jumat (29/7/2022) hingga Minggu (31/7/2022). Sejumlah atlet populer yang meraih medali Sea Game turut berkompetisi dalam turnamen tersebut.

Salah satu atlet nasional yang ikut dalam kekuatan itu adalah Tirano Baja Indra Saksono yang merupakan peraih medali emas nomor Benchrest Light Vermint di Sea Games 2019 Filipina. "Selain itu masih ada sejumlah atlet nasional yang ikut dalam kompetisi ini. Ada juga yang paling muda itu usia sembilan tahun juga ikut sebagai peserta di junior prestasi," kata Kepala RSPAU Hardjolukito Marsma TNI Mukti A. Berlian, Sabtu (30/7/2022).

Ia menambahkan komunitas menembak di DIY maupun di kota lain sangat banyak. Mereka butuh suatu event kompetisi seperti yang digelar dalam rangkaian HUT RSPAU Hardjolukito ke-10 ini. Oleh karena itu antusias peserta sangat tinggi hingga mencapai 450 peserta yang ikut. Selain itu nomor yang dilombakan masuk dalam kompetisi menembak di level nasional maupun internasional.

Baca juga: Bersiaplah, Jogja Sunset Run Digelar Agustus

"Hampir semua Perbakin di seluruh Indonesia mengirimkan perwakilannya. Karena mereka butuh untuk berlomba selama ini mungkin pembinaan atau latihan terus. Dengan ikut kompetisi ini mereka bisa menaikkan peringkat," katanya.

Kategori metal siluet merupakan kegiatan menembak sebuah target berupa gambar atau benda yang mirip dengan target hewan yang diburu dalam bentuk mini. Sedangkan kategori menembak benchrest atau penembakan bangku di mana senapan presisi tinggi diletakkan di atas meja dengan target tembak berupa kertas. Adapun kelas yang dilombakan, di antaranya BR 25M, HV, WRABF, BR 25M, LV, WRABF, Multy Range Prestasi, Multi Range Open PCP. Kemudian ada kelas Multy Range Open Pompa,3 Posisi Open PCP, 3 Posisi Open Pompa, BR 25M Open, BR 41M Open, BR 25M, HV WRABF Junior Prestasi.

"Meski pun jarak menembak hanya 25 meter untuk yang benchrest ini butuh konsentrasi tinggi. Ini bisa mengasah mental bertanding," ucapnya.

Salah satu atlet asal Denpasar Bali Ida Bagus mengatakan, ia membawa senjata laras panjang Steyr untuk mengikuti sejumlah kategori dalam kompetisi tersebut. Turnamen itu dinilai menjadi momentum yang tepat karena selama pandemi jarang digelar. Senapan angin yang ia pakai dengan harga kisaran Rp50 juta belum termasuk aksesoris.

"Adanya aksesoris itu untuk mendukung ketepatan sasaran, misalnya ditambah teleskop, itu harga mulai Rp10 juta biasanya," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Kronologi Tabrakan Bagnaia dengan Marquez di MotoGP Portugal 2024
Polisi Selidiki Penyebab 2 Pemain Ski yang Tewas di Swiss
Swiss Open 2024: Gregoria Melaju ke Final
Herjun Raih Podium Tertinggi, CBR250RR Tak Terbendung di ARRC Buriram

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
  2. Aktif Blusukan ke Masyarakat, Sudaryono Mantap Maju Cagub Jateng
  3. Mudik Lebaran, 34 Juta Orang Diprediksi Masuk ke Jatim
  4. Jadwal Imsak hingga Waktu Buka Puasa Wilayah Boyolali Jumat 29 Maret

Berita Terbaru Lainnya

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez
Kronologi Tabrakan Bagnaia dengan Marquez di MotoGP Portugal 2024
Polisi Selidiki Penyebab 2 Pemain Ski yang Tewas di Swiss
Swiss Open 2024: Gregoria Melaju ke Final
Perempat Final Swiss Open Digelar Nanti Malam, Ini Dia Pebulu Tangkis Indonesia yang Tampil
Herjun Raih Podium Tertinggi, CBR250RR Tak Terbendung di ARRC Buriram
Kalahkan Ginting di Final All England Open 2024, Jonatan: Tak Disangka
All England 2024, Indonesia Mencetak Sejarah Setelah 30 Tahun
14 Pemain Timnas Voli Indonesia Dipanggil PP PBVSI untuk Melawan Red Sparks
Final All England Pertemukan Ginting dan Jonatan, All Indonesian Final Kembali Tercipta Setelah 30 Tahun