Advertisement

OPINI: Hadapi Covid-19 dengan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

Cintya Dewi Puspitasari, Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Jogja
Selasa, 15 September 2020 - 05:02 WIB
Galih Eko Kurniawan
OPINI: Hadapi Covid-19 dengan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Ilustrasi Pancasila - JIBI

Advertisement

Kita semua tahu apa itu Covid-19 yang telah menyebar di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona 2 (SARS-Cov-2) atau yang sering disebut virus Corona. Pandemi Covid-19 pertama kali terdeteksi muncul di China, tepatnya di kota Wuhan pada akhir 2019 yang kemudian menjadi momok mengerikan bagi masyarakat di seluruh dunia karena hampir kurang lebih 200 negara di dunia terjangkit virus Corona termasuk salah satunya adalah Indonesia. Virus ini telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap tatanan kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan di berbagai bidang kehidupan.

Berbagai upaya dalam rangka pencegahan, pengobatan, dan sebagainya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Mulai dari lockdown atau karantina wilayah, jaga jarak sosial, imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan, PSBB, hingga ditetapkannya kebijakan normal baru sudah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

Advertisement

Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang menguatkan Indonesia sebagai bangsa antara lain, yaitu persatuan, solidaritas, dan gotong-royong yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi global Covid-19. Pandemi ini merupakan momentum untuk menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila karena nilai-nilai tersebut merupakan ideologi dasar dari Pancasila. Negara yang berhasil bebas dari pandemi Covid-19 adalah negara yang memiliki persatuan dan kesatuan serta solidaritas yang kuat mulai dari pemerintah hingga masyarakat.

Pahala Beribadah
Dalam kehidupan sehari-hari kita menerapkan nilai-nilai Pancasila, apalagi di saat pandemi Covid-19 ini harus lebih ditingkatkan lagi. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini hendaknya kita harus menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila karena pandemi Covid-19 merupakan kewajiban bersama seluruh bangsa Indonesia untuk mencegah dan melawannya sehingga dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila di tengah pandemi Covid-19 ini, diharapkan kita mampu mengembalikan kondisi negara Indonesia seperti semula supaya kita dapat menjalankan kehidupan bernegara kembali setelah berjuang melawan pandemi.

Implementasi nilai-nilai Pancasila sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, yaitu sebagai warga negara yang baik, kita tingkatkan iman dan takwa di rumah saja. Sesuai anjuran pemerintah di masa pandemic ini kita dianjurkan untuk beribadah di rumah saja, karena dengan ibadah di rumah dapat mengurangi penyebaran Covid-19 dan juga tidak akan mengurangi pahala beribadah. Selain itu dapat mempererat tali kasih keluarga sambil berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Sila pertama mengajarkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada takdir Tuhan, manusia boleh merencanakan sesuatu akan tetapi hasil akhir tetap di tangan Tuhan YME. Pandemi Covid-19 merupakan bagian dari ujian dalam kehidupan yang harus semakin mengingatkan kita tentang kekuatan di luar kemampuan manusia. Iman dan takwa kita harus semakin kuat di masa-masa seperti ini.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yaitu sebagai warga kita harus saling tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, kita hidup harus peduli kepada sesama. Sikap saling peduli dan tolong-menolong menjadi salah satu cirri khas budaya masyarakat Indonesia. Di masa pandemi Covid-19 ini banyak peristiwa atau kejadian yang menyentuh hati kita untuk saling membantu satu sama lain.

Biasanya aksi kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan diikuti oleh orang yang lain dan menjadi gerakan bersama untuk saling menolong. Contohnya ada tetangga atau warga yang terpapar Covid-19 dan jika ada tetangga yang di-PHK dari pekerjaannya maka sebaiknya kita membantu sesuai kemampuan. Di saat pandemic empati dan tanggung jawab kemanusiaan benar-benar diuji untuk membentuk satu kesadaran kita tidak hidup sendiri dan berkewajiban untuk saling membantu dan menjaga agar pandemic tidak menyebar. Itulah makna kontekstual sila kedua Pancasila.

Kebersamaan
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, implementasinya dalam menghadapi pandemi Covid-19 yaitu kita harus bersatu bersama-sama dari berbagai elemen mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Protokol kesehatan itu di antaranya mencuci tangan, menggunakan masker di mana saja dan kapan saja, menjaga jarak, tetap waspada dan tidak panik, menghindari keramaian, dan menghindari menyentuh bagian wajah sebelum mencuci tangan.

Empati kemanusiaan haruslah melahirkan persatuan dan gotong-royong untuk menyelesaikan masalah. Kebersamaan inilah yang akan mempercepat penanganan pandemi Covid-19 karena jika hanya satu elemen saja yang melakukannya maka pandemi ini akan lama berakhir. Saling membnatu, berbagi dan berkolaborasi tanpa melihat ras, suku, dan agama merupakan esensi dari sila ketiga Pancasila.

Esensi sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, yaitu kebijaksanaan pemimpin dan elite politik dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan negara yang benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat dalam menagani pandemi Covid-19 ini dan dampaknya pada kelangsungan hidup. Tidak ada yang boleh mengambil untung, menyalahgunakan kekuasaan, dan otoriter di tengah kesulitan rakyat. Kita sebagai warga negara yang baik harus menghargai hasil keputusan pemerintah saat pandemi Covid-19 ini. Keputusan di antaranya yaitu tidak diperbolehkan untuk bepergian atau melakukan perjalanan jauh, diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), work from home (WFH), dan lain-lain.

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memiliki makna negara Indonesia harus berperilaku adil mengenai sosial bagi rakyatnya. Pada pandemi Covid-19, keadilan ditunjukkan dalam penanganan persoalan di masyarakat tanpa membeda-bedakan. Dalam hal ini dibutuhkan kerja sama yang baik antara masyarakat dan masyarakat serta kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Contohnya menyalurkan bantuan dari pemerintah ke masyarakat secara transparan dan jujur, dermawan, dan solidaritas kepada orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas

Hiburan
| Selasa, 26 Maret 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement