Advertisement

Berpuasa di Negeri Matador Spanyol

Faiza Husnayeni Nahar, Dosen Prodi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY
Kamis, 06 Mei 2021 - 07:07 WIB
Maya Herawati
Berpuasa di Negeri Matador Spanyol Faiza Husnayeni Nahar, Dosen Prodi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY

Advertisement

Menjalankan ibadah puasa di Negeri Matador Spanyol merupakan salah satu hal baru yang saya rasakan tahun ini.  Tentu kondisi ini berbeda ketika saya berpuasa di negeri Jiran Malaysia pada lima tahun silam dengan suasana yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Menjaga stamina tubuh menjadi prioritas utama yang saya lakukan.

Dengan mengikuti pengajian tarhib Ramadan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Se-Eropa menjadikan saya semakin optimistis untuk mempersiapkan segalanya dengan baik. Dokter Supriyatiningsih atau sapaan akrab Dokter Upi membahas mengenai pentingnya memperhatikan asupan gizi selama bulan Ramadan terutama di negara Eropa yang notabene memiliki waktu berpuasa agak lama dibandingkan Indonesia. Karena sekarang masuk spring di Barcelona, waktu berpuasa cukup lama sekitar 15 jam. 

Advertisement

Hal yang menarik adalah saya menjalankan Ramadan ini dengan kondisi yang juga tidak biasa. Dengan adanya Pandemi Covid-19, menjadikan seluruh restoran memiliki jam buka yang dibatasi. Untuk di Barcelona sendiri, restoran hanya boleh dine in dari jam 13.00 sampai pukul 17.00, tentunya saya tidak mungkin bisa ngabuburit bersama teman-teman karena kami baru bisa berbuka puasa pukul 20.41.  Kemudian tarawih yang biasanya bisa dilaksanakan di masjid-masjid, sekarang dibatasi hanya untuk salat lima waktu saja. Sehingga sekarang semua aktivitas ibadah saya lakukan full di rumah.

Dengan waktu Isya yang cukup malam yaitu jam 22.18 dan Shubuh jam 05.16, menjadikan jadwal tidur mengalami sedikit perubahan. Alhamdulillah kampus sudah bisa dibuka sehingga saya bisa ke perpustakaan untuk fokus belajar dan tentunya menjaga energi selama Bulan Suci ini.

Ada dua tantangan yang saya rasakan selama saya berpuasa di Spanyol, pertama adalah waktu ibadah dan makanan. Saya selalu teringat Q.S Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi; La yukallifullahu nafsan illa wus'aha, “Allah tidak akan membebankan hamba-Nya dengan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuannya.”

Yang berarti bahwa Allah tidak akan menyulitkan hamba-hamba-Nya dalam menjalankan semua aktivitas karena pada dasarnya agama Islam adalah agama yang mudah dan menyenangkan. Jangan jadikan semua perintah dan larangan-Nya menjadi sebuah momok untuk kita yakini. Terkadang ada kalanya kita berusaha dengan ikhtiar untuk tetap menjaga prinsip yang kita jalani.

Saya selalu membawa sajadah portable dengan tujuan jika waktu salat sudah tiba, saya dapat menjalankannya segera. Terutama ketika saya seharian berada di kampus. Kemudian mengenai makanan apa saja yang bisa saya konsumsi, itu juga menjadi sebuah tantangan.

Jika makanan tersebut berbentuk jelas seperti ayam, sapi dan kambing, tentu kita memahami bahwa ini dapat dimakan atau tidaknya. Namun jika yang kita lihat adalah makanan sudah jadi seperti snack jajanan: coklat, chips, roti tawar dan kue basah, kita tidak dapat mengetahui kandungannya selain yang ditulis di belakang kemasan atau bertanya kepada penjual mengenai isi roti basah tersebut.

Apakah ada kode makanan yang tercantum, yang memang sudah widely known dinyatakan sebaiknya jangan dimakan karena subhat ataupun dilarang karena mengandung babi/alkohol, atau apakah penjual tersebut memahami bahwa segala turunan dari babi tidak dibolehkan. Tentu ini masih menjadi pembahasan yang selalu muncul tiap tahunnya jika ada mahasiswa baru yang datang ke Spanyol, seperti yang saya alami tahun ini.

Namun saya berprinsip bahwa jika kita bisa memakan yang menurut kita lebih jelas maka tinggalkan yang kita ragukan. Wallahu a’lam bishawab. Semoga kita dapat menyempurnakan puasa di bulan Ramadan ini dengan sebaik-baik amal. Aamiin ya robbal alamiin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Lokasi dan Harga Tiket Museum Dirgantara Jogja, Cek di Sini

Hiburan
| Sabtu, 20 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement