Advertisement

OPINI: Game Online Berdampak pada Perkembangan Anak

Pristasya Salmanda, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Ahmad Dahlan
Selasa, 06 Juli 2021 - 06:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: Game Online Berdampak pada Perkembangan Anak Pristasya Salmanda, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Ahmad Dahlan

Advertisement

Adanya pandemi Covid-19 selama satu tahun belakangan ini menyebabkan kegiatan belajar dan mengajar dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau dari rumah. Hal ini dilakukan sesuai anjuran dari pemerintah.

Guru dituntut tetap bisa mengawasi perkembangan siswa walaupun tidak secara langsung. Namun, tidak dapat dipungkiri jarak yang terpisah jauh membuat guru sulit memantau peserta didik. Dalam situasi ini peran orang tua dalam mengawasi perkembangan anak adalah yang paling utama. Perkembangan anak bisa saja mengalami kemunduran jika guru dan orang tua  tidak mengawasi anak dengan maksimal.

Advertisement

Namun sering kali orang tua lalai untuk mengawasi anaknya dan hanya menuruti kemauan anak tanpa memikirkan dampaknya. Game online menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi pada perkembangan anak. Sebenarnya game online sudah ada sejak sebelum pandemi, namun anak jadi lebih sering memainkan game online karena adanya pandemi Covid-19. Anak yang dulunya di sekolah dilarang membawa handphone, kini malah diharuskan belajar menggunakan handphone. Peran orang tualah yang sangat diperlukan pada situasi seperti saat ini untuk mengawasi anaknya ketika

Game online yang tidak dengan batas waktu sewajarnya akan menimbulkan dampak bagi perkembangan anak. Risiko paling sering terjadi adalah berdampak pada perilaku dan juga kesehatan fisik pada anak.

Konsumsi game online yang terlalu berlebihan dapat berdampak negatif pada anak di antaranya adalah malas melakukan aktivitas lain, kurang bersosialisasi dengan masyarakat, melupakan orang terdekat disekitarnya, gangguan pada mata, keluarnya kata kasar, dan sebagainya  (baliglobal.sch, 2016). Selain itu yang ada di dalam game online juga belum tentu  baik, banyak game online yang membatasi usia penggunanya namun anak-anak masih bisa memain atau mengakses tanpa dampingan orang tua.

Contoh game online yang bukan untuk anak adalah game action. Di dalam game action, terdapat adegan-adegan yang seharusnya tidak dipertontonkan untuk anak usia dini, karena akan mengajarkan anak untuk berkelahi dan adegan kekerasan lainnya.

Jika sampai anak meniru adegan sampai ke dunia nyata akan membahayakan untuk dirinya dan juga orang lain. Selain itu, game online juga dapat memengaruhi perkembangan emosi anak, anak yang sudah dalam pengaruh game online ketika diperingati orang tuanya untuk berhenti bermain akan marah dan memberontak.

Bahkan tidak jarang anak yang berani memukul dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada orang tuanya. Kecanduan game online juga menyebabkan kemampuan motorik anak terhambat, hal itu terjadi karena  ketika bermain game online anak cenderung hanya duduk atau tiduran saja.

Anak juga menjadi kehilangan konsentrasinya akibat game online. Saat belajar yang ada dipikiran anak hanya game online ketika akhirnya prestasi anak di sekolah juga akan menurun dan kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.

Batasi Waktu Bermain

Lalu bagaimana cara agar anak tidak kecanduan game online ketika sedang pandemi seperti saat ini?  Orang tua bisa membatasi waktu bermain game satu jam sehari, sebenarnya anak boleh bermain game online asalkan dengan dibatasi waktu dan dengan dampingan orang tua. Jangan terlalu memaksakan kehendak anak untuk terus belajar karena jika anak sudah bosan dengan apa yang ia lakukan konsentrasi dan emosi anak sulit untuk dikendalikan, akibatnya anak akan tidak patuh dengan perkataan orang tua. Namun, ketika anak sudah melanggar aturan berikan konsekuensi ringan supaya anak tidak mau mengulangi perbuatannya lagi. Ajari anak untuk melakukan hal-hal atau aktivitas yang menyenangkan walau hanya di rumah, contohnya adalah aktivitas membuat karya di rumah, memasak, berkebun dan masih banyak lagi. Selain itu ajak anak untuk melakukan aktivitas olahraga. Karena aktivitas fisik berguna untuk membentuk postur tuuh anak, mencegah obesitas, dan mengurangi berbagai risiko anak terkena penyakit.

Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak ketika di rumah. Jangan sampai karena kelalaian orang tua akan menyebabkan kemunduran bagi perkembangan anak-anaknya. Apalagi game online memiliki pengaruh besar bagi perkembangan anak, jika anak bermain game online tanpa batasan waktu dan pengawasan dari orang tua mungkin yang terjadi anak akan kencanduan game online. Dan jangan sampai dampak-dampak yang ditimbulkan dari game online akan terjadi pada anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Antisipasi Kemarau, Pemkab Sleman Siapkan Pompanisasi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

The Tortured Poets Departement, Album Baru Taylor Swift Melampaui 1 Miliar Streaming di Spotify

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement