Advertisement

Membangun Bisnis Berkelanjutan dengan Orientasi Data

Bartolomeus Galih Visnhu Pradana
Kamis, 06 April 2023 - 05:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Membangun Bisnis Berkelanjutan dengan Orientasi Data Ilustrasi - Hengky Irawan

Advertisement

Bagaimana kita dapat mengetahui bisnis yang akan kita tekuni, mampu berjalan dengan baik? Kita dapat mengetahuinya jika kita mulai mengukur bisnis kita sejak dini, yaitu dengan melacak arah tujuan untuk memastikan bahwa kita bergerak ke arah yang benar. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, penting untuk kita memanfaatkan data setiap hari yang kita manfaatkan sebagai dasar atau acuan bertindak dan pengambilan keputusan lebih baik. Orientasi data yang kuat dan mendalam lebih dari sekadar mendapatkan banyak angka dan data. Hal ini lebih tentang memiliki perspektif yang benar atas data tersebut, dan menggunakannya dengan benar untuk membangun bisnis.
Pertama, Mengukur segala sesuatu. Pastikan kita mengukur setiap metrik dari bisnis kita agar dapat beradaptasi dan siap menghadapi setiap perubahan yang mungkin terjadi. Sebagai contoh ketika kita ingin meluncurkan fitur baru dalam produk kita, maka perlu direncanakan bagaimana kita bisa memecah perubahan yang ada menjadi hal-hal kecil supaya kita dapat mengukur dan mengidentifikasi dampaknya dengan lebih mudah dan komprehensif. Selanjutnya, kita dapat menggunakan data tersebut untuk mendorong pada pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan. Tuliskan perkiraan biaya yang dibutuhkan lalu setelah itu bandingkan biaya yang sudah diperkirakan dengan biaya yang sebenarnya terjadi. Pengukuran dan pendataan seperti ini perlu dilakukan supaya kita dapat mengetahui pada porsi mana perubahan yang kita lakukan berhasil.
Kedua, Pilih metrik atau ukuran yang tepat. Gunakan visi yang sudah kita tetapkan untuk kita pecah menjadi tujuan-tujuan yang relevan untuk setiap tahapnya. Tahap pertama umumnya adalah menemukan product market fit. Tahap kedua adalah menghasilkan pendapatan, dan tahap terakhir adalah mengoptimalkan margin kotor dari pendapatan yang kita terima. Setiap tahap yang kita lakukan harus sejalan dengan tujuan bisnis yang sesuai dengan misi yang ingin kita capai. Selanjutnya, terjemahkan sasaran itu menjadi langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan dan dikerjakan oleh semua personel yang kita miliki setiap harinya. Dengan kata lain definisikan satu atau dua metrik ukuran yang paling penting.
Prioritaskan ukuran bisnis atau metrik utama yang telah didefinisikan dan kita rangkum sesederhana mungkin sehingga mudah diukur, dipahami dan dimengerti, dengan begitu kita dapat mengomunikasikannya kepada semua orang yang ada di organisasi kita.
Ketiga, Temukan penggerak yang memiliki pengaruh paling besar dalam mencapai tujuan. Begitu kita telah mengidentifikasi metrik atau ukuran yang paling penting bagi organisasi, selanjutnya adalah cari tau di mana kita bisa mendapatkan pengaruh maksimal untuk mendorong metrik tersebut. Arahkan fokus pada hal ini dengan mengajukan sebuah pertanyaan sederhana: Apa masalah terbesar dan terutama yang mencegah kita berkembang degan cepat dalam perjalanan membangun bisnis? Apakah kita kesulitan untuk menemukan product market fit? Apakah kita dibatasi oleh sumber daya yang ada? Atau apakah kita belum menemukan orang yang tepat? Pikirkan dan jawab pertanyaan ini dalam jangka waktu yang singkat. Selanjutnya tentukan dan putuskan apa yang menjadi penggerak terbesar bagi bisnis kita saat ini
Keempat, Ketahui lagging dan leading indicator. Lagging indicator adalah tanda-tanda pencapaian dalam mencapai suatu tujuan yang perspektif temporalnya berada di masa lalu. Leading indicator, sebaliknya, merupakan indikator besarnya keberhasilan dalam mempengaruhi aspek-aspek penting yang mendorong kinerja masa depan sedemikian rupa sehingga perspektif temporal mengarah ke masa depan. Sebagian besar metrik mengungkapkan bagaimana bisnis telah berjalan, bukan bagaimana bisnis itu sedang atau akan berjalan. Dengan kata lain, sebagian besar metrik adalah lagging indicator bukan leading indicator. Kita harus memahami keduanya untuk menjalankan bisnis yang efektif. Memproses input (Leading Indicator), dapat berupa pendaftaran perdagangan atau pertumbuhan agen penjualan yang diproses dan digunakan dalam proses bisnis untuk menghasilkan output (Lagging Indicator) contohnya berupa pendapatan.
Setelah menjalani beberapa prinsip utama orientasi data, selanjutnya kita harus selami lebih dalam terkait metrik atau ukuran apa saja yang benar-benar harus kita fokuskan. Secara umum, kita dapat membaginya ke dalam dua kategori. Pertama, metrik produk yang berfokus pada penggunaan produk, perilaku pelanggan, engagement, dan aspek operasional lainnya dari bisnis kita. Kedua, metrik keuangan yang memberikan kita wawasan lebih tentang economic engine dan unit ekonomi bisnis kita. Dengan begitu orientasi pada data akan membantu kita dalam membangun bisnis yang terus berkembang dan berkelanjutan.


Bartolomeus Galih Visnhu Pradana
Dosen Prodi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Keberangkatan Kereta Bandara YIA Jogja Hari Ini, Rabu 1 Mei 2024

Jogja
| Rabu, 01 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hari Kedua Konser Bersua di Jogja, Tulus Hipnotis Penonton

Hiburan
| Senin, 29 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement