Advertisement

OPINI: Presidensi ASEAN & Momentum Memperkuat Ketahanan di Masa Krisis

Daniel Yudistya Wardhana
Kamis, 11 Mei 2023 - 07:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Presidensi ASEAN & Momentum Memperkuat Ketahanan di Masa Krisis Daniel Yudistya Wardhana - Dok. Pribadi

Advertisement

Tahun 2023, menjadi tahun yang penting bagi Bangsa Indonesia. Indonesia secara resmi kembali didaulat sebagai Ketua ASEAN untuk kelima kalinya setelah sebelumnya memimpin pada 1976, 1996, 2003 dan 2011.

Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN tentu saja peran Indonesia sangat vital dan banyak pihak mempunyai harapan besar. Indonesia menjadi negara yang semakin diperhitungkan dan mendapatkan banyak apresiasi secara global yang akan menjadi modal berharga untuk pengembangan kawasan dan juga mencari solusi untuk berbagai permasalahan yang ada.

Advertisement

Mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, menunjukkan optimisme dan juga tekad untuk memperkuat relevansi setiap anggotanya dalam merespons berbagai tantangan global, seperti pandemi yang lalu, resesi global dan stabilitas geopolitik dunia yang sampai saat ini menjadi tantangan bagi banyak pihak termasuk Indonesia.

Berdasarkan rilis resmi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ASEAN Matters meliputi tiga elemen penting antara lain penguatan terhadap kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, serta sentralitas ASEAN. Sementara itu, aspek epicentrum of growth menitikberatkan pada peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia yang terdiri dari empat elemen penting.

Antara lain arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan. Indonesia mengangkat tiga isu prioritas pada bidang ekonomi yaitu recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability yang implementasinya diterjemahkan ke dalam 16 Priority Economic Deliverables (PED) selama 2023.

Epicentrum of Growth

Bukan tanpa alasan jika Indonesia mendapatkan mandat sebagai Ketua ASEAN. Pulihnya berbagai sektor pada masa krisis dan ketidakpastian seperti beberapa tahun belakangan telah mampu diatasi dengan peran serta seluruh elemen bangsa.

Ketahanan dari sisi ekonomi, pembangunan, politik dan juga sosial yang ada menunjukkan pada dasarnya Indonesia mampu menahan guncangan dan melewati turbulensi yang ada dengan perencanaan, aksi dan evaluasi yang baik.

Walaupun mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif saat masa Pandemi Covid-19 pada 2020, perekonomian nasional terus menunjukkan tren pemulihan cepat. Bahkan di sepanjang 2022 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,31%.

Terkait dengan penanganan pandemi menurut pemeringkatan yang dirilis oleh Nikkei, Indonesia berada di peringkat 41 (mengalami kenaikan dari peringkat sebelumnya yaitu 54), kenaikan tersebut menempatkan Indonesia di peringkat pertama di ASEAN.

Tidak hanya itu, dalam hal pembangunan infrastruktur, berdasarkan hasil survei dari Quality Infrastructure for Sustainable Development Index (QI4SD) yang dilakukan oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) tahun 2022, kualitas pembangunan infrastruktur Indonesia menduduki peringkat ke-2 di ASEAN, peringkat ke-6 di Asia Timur dan Pasifik serta peringkat ke-34 di dunia dari total 137 negara.

Praktik baik yang telah dilakukan tersebut tampaknya akan dibawa ke ranah lebih luas yaitu pada tingkat ASEAN.

Negara ASEAN juga diharapkan mampu mewujudkan kawasan ekonomi yang kuat, bertumbuh, inklusif dan berkelanjutan. Tema ASEAN Matters sendiri bermakna bahwa sebagai kawasan yang terus berkembang maka peran dan relevansi seluruh anggotanya harus semakin ditingkatkan dengan menjadi motor penggerak perdamaian dan pendorong kesejahteraan kawasan, tidak hanya menjadi penonton saja.

Target menuju kawasan ASEAN 2045 yang lebih adaptif terhadap perubahan, responsif terhadap tantangan global dan kompetitif dalam persaingan harus dikawal dan juga diturunkan secara internal pada setiap negara anggota dan masyarakatnya.

Sedangkan untuk epicentrum of growth, Indonesia juga bertekad mewujudkan pertumbuhan ekonomi kawasan secara menyeluruh sehingga menjadikan ASEAN pusat perekonomian yang kuat dan memiliki ketahanan dalam menghadapi berbagai potensi krisis di masa depan.

Setidakknya ada beberapa potensi krisis yang perlu diperhatikan antara lain, keamanan dan politik, ekonomi dan lingkungan hidup. Oleh karena itulah perlu adanya strategi dan prioritas perbaikan dan pemilihan yang harus dilakukan dan diterapkan oleh negara anggota ASEAN tersebut.

Pertama, sebagai ketua, Indonesia harus mampu memberikan contoh praktik demokrasi yang sehat dan mampu menjaga kondisi politik, hukum, keamanan dan HAM bagi negara lain, sehingga diharapkan dapat menjadi penengah dan juru damai bagi negara yang sedang mengalami konflik seperti sengketa Laut China Selatan, kondisi di Myanmar hingga perang Ukraina dan Rusia.
Kedua, untuk mewujudkan ketahanan ekonomi, perlu adanya penguatan komunikas dan sinkronisasi kebijakan perekonomian serta mitigasi risiko seperti inflasi, nilai tukar, iklim investasi, keamanan keuangan dan akses permodalan.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah adanya prioritas pengembangan digital economy kawasan untuk mewujudkan inklusivitas keuangan, peningkatan literasi keuangan digital untuk mengurangi kesenjangan antara satu negara dengan negara yang lain, hingga bagaimana mewujudkan keamanan dan keterkaitan dalam hal transaksi keuangan antar negara anggota, walau masih belum mengarah ke mata uang tunggal. Terakhir, perlu juga diperhitungkan aspek kebencanaan terkait dengan climate change, aspek kesehatan, ketahanan pangan dan energi hingga aspek diversity.

Daniel Yudistya Wardhana
Dosen Departemen Manajemen Fakultas Bisnis & Ekonomika UAJY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Siap-Siap! Ini Jadwal dan Cara Ikut War Tiket Konser Sheila on 7

Hiburan
| Kamis, 18 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement