Advertisement

OPINI: Pertanian Berkelanjutan dan Stabilisasi Pangan

Vina Eka Aristya
Rabu, 24 Mei 2023 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Pertanian Berkelanjutan dan Stabilisasi Pangan Vina Eka Aristya - Dok.Pribadi

Advertisement

Stabilisasi pasokan dan disparitas harga masih menjadi isu pasca-kenaikan harga kebutuhan pangan di masa Lebaran lalu. Ketersediaan pangan nasional mengutamakan pasokan dari produksi dalam negeri.

Namun, kebijakan impor sebagai langkah instan tak luput menjadi solusi sensitif dalam menjaga cadangan pangan bagi masyarakat. Pengamanan pangan melalui impor di antaranya pada komoditas gula, gandum, bawang putih, kedelai, daging sapi/kerbau, dan beras.

Advertisement

Sebanyak 32.500 ton gula kristal putih mulai berdatangan, dari total kebutuhan 107.900 ton yang masuk bertahap hingga akhir Mei 2023. Impor gandum 2023 pun diprediksi akan menembus 11,5 juta ton.

Realisasi impor bawang putih tahun lalu mencapai 275 juta kilogram. Masukan bahan bumbu pada bulan ini telah mencapai 80.000 ton, berasal dari China dan India. Sementara impor 2,5 juta ton kedelai digunakan untuk memenuhi kebutuhan tahunan yang mencapai 2,9 juta ton.

Dalam kurun Januari-Maret 2023, nilai impor daging pun menembus US$ 125,23 juta. Importasi daging sapi asal India menjelang hari raya sebanyak 13.700 ton. Guyuran impor 18.000 kilogram daging kerbau beku juga mulai diedarkan secara bertahap ke masyarakat, dari total kebutuhan 100.000 ton pada tahun ini.

Sekitar 277 juta penduduk Indonesia pada 2023 membutuhkan bahan makanan utama 32,07 juta ton beras. Meskipun Indonesia merupakan lumbung padi terbesar ketiga di dunia, menjelang Lebaran pun kebutuhan stok 2 juta ton beras harus ditopang melalui aliran impor.

Antisipasi ketidakmampuan akses konsumsi rakyat akibat lonjakan harga bahan pokok, dan/atau sebaliknya fenomena panic buying terus digeber.

Dukungan pengambil kebijakan dalam pemenuhan pangan, keterjangkauan harga, dan pengamanan tata niaga bahan pangan berfungsi menjamin ketersediaan serta stabilitas harga kebutuhan pokok di masyarakat.
Stabilisasi harga pangan memerlukan penguatan regulasi dan perbaikan rantai pasok. Upaya gelaran operasi pasar murah, bantuan sosial Lebaran, dan jaminan cadangan pangan nasional juga ditempuh dalam menjaga akses pangan rakyat di dalam negeri.

Harga pangan skala rumah tangga dan industri sangat dipengaruhi rantai pasok yang efisien dan efektif. Operasi pangan murah merupakan sokongan subsidi pemerintah. Gelaran ini berguna menyiapkan pangan lokal dengan harga terjangkau, produk berkualitas, mempermudah akses masyarakat, menjaga stabilitas harga, dan mempengaruhi harga pasar agar tidak terlalu fluktuatif.

Program bansos dicanangkan agar daya beli masyarakat tetap stabil. Bahkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp400 miliar bagi 1,4 juta penduduk. Bansos pangan selama tiga bulan (April, Mei, dan Juni 2023) diberikan berupa bantuan daging unggas dan telur.

Bahan sembako sering mempengaruhi kestabilan ekonomi masyarakat. Sinergi pemangku kepentingan daerah dan Pusat dalam pemantauan harian dengan output informasi ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan pokok menjadi langkah efektif mencegah inflasi. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) juga mampu menjaga kestabilan harga pangan agar tidak terus melambung.
Pasar ritel modern sebagai price leader atau acuan harga harus diatur dengan HET. Misalnya, ritel modern dibatasi dalam menjual minyak goreng kemasan sederhana. Harga minyak goreng subsidi merk Minyakita dipertahankan pada kisaran Rp13.500 per liter, agar estimasi sampai ke end user hanya Rp 14.000.

Pertanian Berkelanjutan
Program pembangunan pertanian berkelanjutan bertujuan mencapai swasembada pangan. Ketahanan pangan domestik diutamanan pada komoditas bahan pokok, meliputi beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, telur, daging sapi, gula putih, dan minyak goreng.

Realisasi program pertanian secara massif berguna memastikan produksi, keamanan, dan mutu komoditas pertanian terdistribusi sesuai kebutuhan masyarakat.
Pertanian merupakan penghasil pangan utama dan sektor yang resilien dengan kontribusi 12% Produk Domestik Bruto pada masa pandemi. Pengelolaan produksi pertanian global berfungsi memastikan tercapainya swasembada pangan. Pertanian menjadi pemberantas kelaparan pada 690 juta penduduk rawan (8,9% populasi dunia).

Pertanian ditantang untuk menjadi lebih efisien dan membutuhkan pendekatan inovatif untuk mempercepat eskalasi hasil. Peningkatan produksi pangan diupayakan guna memenuhi kebutuhan konsumen dengan terobosan produktivitas persatuan luas melalui intensifikasi dan/atau perluasan areal tanam/panen.

Efisiensi usaha tani juga diperlukan untuk aksesibilitas sumber daya, serta dasar menentukan kebijakan ekspor dan impor pangan. Pemetaan daerah surplus dan defisit bahan pangan nasional mampu menjamin ketersediaan dan distribusi komoditas pangan strategis. Kebijakan sistem logistik nasional akan menunjang ketersediaan pangan yang merata di seluruh Tanah Air.

Tata regulasi dan pembangunan sistem informasi pun mendukung peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha, serta pengambilan keputusan bagi ketahanan pangan nasional jangka panjang. Sistem informasi yang akurat dan real time terkait kapasitas produksi, waktu tanam, panen lokal, stok, serta resi gudang komoditas strategis membantu percepatan pemenuhan pangan.

Ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan meliputi aspek ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keamanan. Pasokan bahan kebutuhan pokok, terutama komoditas strategis di seluruh daerah terus dijaga untuk menghindari inflasi. Tujuan jangka panjang kedaulatan pertanian agar terpenuhi kebutuhan pangan domestik, stabilitas harga, dan swasembada pangan.

Vina Eka Aristya
Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup

Jogja
| Selasa, 23 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Berikut Rangkaian Program Pilihan Keluarga Indonesia Paling di Hati, Hanya di MNCTV

Hiburan
| Selasa, 23 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement