Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Ramadan di Gaza Palestina

Ratih Herningtyas
Selasa, 26 Maret 2024 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
HIKMAH RAMADAN: Ramadan di Gaza Palestina Ratih Herningtyas - Dok. Pribadi

Advertisement

Bulan Ramadan yang senantiasa disambut suka cita oleh masyarakat muslim sedunia telah datang. Sepanjang bulan Ramadan adalah istimewa, karena awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka (HR. Al Baihaqi). 

Bulan Ramadan menjadi waktu terbaik bagi umat manusia untuk mendekatkan diri pada Allah SWT, memperbanyak pahala dan menghapus dosa, serta memperbaiki berbagai kesalahannya. Namun kesempatan untuk fokus menjalankan ibadah di bulan Ramadan tidak seutuhnya dirasakan oleh saudara-saudara muslimin kita di Jalur Gaza Palestina. Wilayah Gaza hingga saat ini terus dibombardir operasi militer Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, dengan alasan pertahanan nasional dan mengejar kelompok Hamas yang dianggap bertanggung jawab atas penyerangan warga Israel dalam sebuah konser yang diselenggarakan di perbatasan Gaza-Israel pada 7 Oktober 2023.

Advertisement

Tentara Israel terus melakukan tindak kekerasan dan penangkapan terhadap warga Gaza serta menghancurkan berbagai fasilitas strategis seperti rumah sakit, instalasi air, sekolah, tempat ibadah bahkan rumah-rumah penduduk. Israel juga membatasi masuknya bantuan kemanusiaan internasional memasuki Gaza. 

Tak kurang dari 31.000 orang telah menjadi korban meninggal, dan jutaan warga lainnya luka-luka dan kehilangan tempat tinggal serta akses atas kebutuhan dasarnya. Sebuah ironi ketika memasuki Ramadan, di saat semua masyarakat muslim dunia mengkhusyukkan diri untuk beribadah, rakyat Gaza masih harus berjuang untuk bertahan hidup.

Kesepakatan Gagal

Upaya mediasi yang dilakukan Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk membuat kesepakatan jeda pertempuran saat Ramadan di Gaza telah diupayakan, namun gagal mencapai kesepakatan. Israel tetap bersikukuh menuntut pembebasan seluruh warganya yang disandera Hamas dan faksi Palestina lainnya. 

Sementara Hamas menuntut gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, kembalinya warga Gaza ke daerah masing-masing dan diizinkannya bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. 

Israel tidak merespons hasil mediasi ini dan terus melanjutkan operasi militernya.  Amerika Serikat sebagai sekutu terdekat Israel pun tidak mampu memaksa Israel menerima hasil mediasi ini, meskipun Israel secara kasat mata telah menunjukkan berbagai pelanggaran terhadap hukum internasional, hukum humaniter, bahkan melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang. 

Pemerintahan Biden tampak gamang dan tidak tegas memaksa Israel menyetujui gencatan senjata dan penyelesaian damai. Praktik standar ganda Amerika terlihat di depan publik internasional, di saat upaya-upaya internasional baik melalui peran negara maupun PBB mengalami jalan buntu yang menempatkan nasib masyarakat sipil Gaza di ujung tanduk. 

Namun di tengah keprihatinan dunia atas mandeknya upaya gencatan senjata, muslim Gaza berhasil mencuri perhatian dunia. Di awal Ramadan ini, mereka tetap menjalankan ibadah puasa seperti biasanya, meskipun mereka tidak mengetahui apakah akan bisa berbuka dengan makanan yang layak nantinya. Perjuangan mendapatkan makanan untuk berbuka harus mempertaruhkan nyawa mereka. Mereka juga tetap melaksanakan salat tarawih di tengah reruntuhan bangunan dan minimnya penerangan listrik ditambah potensi adanya serangan militer Israel. 

Meskipun upaya penghentian pertempuran gagal diupayakan, keyakinan masyarakat muslim Gaza akan kekuatan doa dan keimanan mereka pada Allah SWT tidak pernah luntur. Jika tidak bisa berharap pada manusia, saudara-saudara muslim di Gaza masih meyakini dan mengimani Allah adalah penolong mereka. Mungkin Israel dapat menghancurkan rumah dan tempat ibadah mereka, namun tidak akan mampu mematahkan keimanan mereka pada Allah SWT. Semoga Ramadan ini menyembuhkanmu, wahai saudaraku di Palestina!!

Ratih Herningtyas

Dosen Ilmu Hubungan Internasional UMY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Istri Joko Pinurbo Kenang Sosok Joko Pinurbo sebagai Pribadi yang Sederhana

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement