Opini

Ramadan Hidangan Spesial bagi Orang Beriman

Penulis: Arif Humaini, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UMY
Tanggal: 29 April 2021 - 07:07 WIB
Arif Humaini, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UMY

Salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada orang yang beriman adalah adanya bulan Ramadan. Allah khusus memanggil hamba-Nya yang beriman dengan ucapan “Yaa ayyuhal ladziina aamanuu” di dalam surat Al Baqarah: 183 yang menunjukkan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.

Bulan ini merupakan bulan yang penuh berkah, rahmah, dan maghfirah Allah, sehingga meskipun usia ummat Nabi Muhammad SAW terbatas tidak sepanjang usia dari umat nabi-nabi sebelumnya, namun kita dapat mengejar pahala dan amalan kita dengan apa yang telah disediakan oleh Allah SWT di bulan Ramadan ini. Rasulullah pernah bersabda di dalam Hadit yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah tentang kisah dua sahabat.

Dari Thalhah bin Ubaidillah radhiallahu'anhu, ia berkata: “Ada dua orang lelaki dari kabilah Baliy datang kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. Mereka berdua masuk Islam bersama. Tapi salah satu dari mereka lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah dibandingkan yang lain.

Suatu ketika, yang lebih rajin beribadah tersebut ikut berjihad mati syahid. Sedangkan yang satunya (yang tidak rajin ibadah), dia hidup setahun lebih lama. Kemudian ia juga wafat".

Thalhah berkata, "Aku pernah bermimpi sedang berada di depan pintu surga dan Aku bertemu dengan dua orang tersebut. Tiba-tiba ada sosok yang keluar dari pintu surga. Kemudian sosok ini mengizinkan si Fulan yang meninggal terakhir tadi (yang kurang rajin beribadah) untuk masuk ke surga. Kemudian sosok tadi keluar lagi, lalu dia mengizinkan si Fulan yang wafat dalam jihad untuk masuk ke surga. Kemudian sosok ini pun menghampiriku kemudian mengatakan, ‘Kembalilah! Sekarang belum waktumu’”.

Ketika pagi hari, Thalhah menceritakan mimpinya tersebut kepada orang-orang. Mereka pun heran dengan mimpi Thalhah tersebut. Sampailah hal ini terdengar oleh Rasulullah SAW dan para sahabat pun menyampaikannya kepada beliau

Rasulullah SAW bersabda: "Apa yang membuat kalian heran?". Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, mengapa si Fulan yang lebih rajin beribadah dan ia wafat dalam jihad ia justru masuk surga belakangan sedangkan si Fulan yang lain [yang tidak rajin ibadah] lebih dahulu?”

Rasulullah SAW bersabda, "Bukankah si Fulan tersebut [yang tidak rajin ibadah] hidup setahun lebih lama daripada si Fulan yang pertama?”. Para sahabat menjawab: "Benar".

Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah si Fulan tersebut [yang tidak rajin ibadah] menjumpai Ramadan, dia berpuasa Ramadan, shalat di bulan Ramadan, sujud dan melakukan ibadah lainnya di bulan Ramadan di tahun tersebut".

Para sahabat menjawab, “Tentu wahai Rasulullah”.

Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh jarak antara mereka berdua lebih jauh daripada langit dan Bumi." (HR. Ibnu Majah no. 3185, Ahmad [2/370]. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah. Juga oleh Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad).

Dari kisah tersebut menunjukkan betapa keagungan dan faedah Ramadan, ia merupakan bulan yang spesial untuk mengangkat derajat manusia, khusus bagi hamba-Nya yang beriman. Salah satu cara Allah memberikan bonus untuk mengangkat derajat seorang yang beriman. Semoga kita termasuk dalam golongan orang beriman dan berilmu yang mendapatkan derajat kemuliaan di sisi Allah SWT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Malam Takbiran 2025, Arus Lalu Lintas di Bundaran HI Ramai Lancar
600-an Jemaah Ikuti Pengajian Ramadan Aqua-SMG di Masjid Agung Surakarta
Jadwal Buka Puasa Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya, Kamis 27 Maret 2025
EIGER Kirim Pesan #PresentForThem, Tentang Ramadan, Kebersamaan dan Berbagi dengan Orang Tersayang

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Perusak Lingkungan adalah Pendusta Agama
Hari Ibu: Saatnya Meluruskan Makna Ibu Hebat
Proyeksi Ekonomi Indonesia 2026 dengan Sudut Pandang Jogja
NGUDA RASA: Mendorong Kuliner Indonesia Merajai Lidah Dunia
75 Tahun Transmigrasi: Dari Revitalisasi Menuju Transformasi
Tangis Perempuan, Anak, dan Lansia saat Bencana Sumatra
OPINI: Mengapa Pasien Dialisis Tak Boleh Mengabaikan Rasa Gatal
Dari Clay ke Model Digital, Siswa SMA Belajar Masa Depan Kerajinan
NGUDARASA: Emang Enak Jika Produk Eskpor Ditolak?
Menjadi Pahlawan Literasi dengan Picture Book