Opini

OPINI: Startup Literasi Bidan Nusantara (Sibinar)

Penulis: Yuliasti Eka Purnamaningrum, Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Tanggal: 10 September 2021 - 07:17 WIB
Yuliasti Eka Purnamaningrum, Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Kematian ibu, kematian bayi dan kejadian stunting  masih menjadi masalah di Indonesia. Data menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tertinggi di ASEAN yaitu AKI 305/100.000 KH dan AKB 21/1000 KH. Angka tersebut masih jauh dibandingkan dengan target SDGS 2030 yaitu menurunkan AKI menjadi 70/100.000 KH dan AKB menjadi 12/1000 KH.

Prevalensi stunting juga menduduki terbesar kedua di Asia Tenggara yaitu  27.7%, angka ini masih jauh dibanding target yang ditetapkan nasional yaitu14% pada tahun 2024 (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Penyebab utama kematian ibu dan bayi adalah kasus kegawatdaruratan seperti perdarahan, preeklamsia, infeksi, asfiksia, berat lahir rendah. Kegawatdaruratan maternal dan neonatal dapat terjadi dimana dan kapan saja.

Diperlukan kemampuan deteksi dini risiko tinggi agar kasus kegawatdaruratan dapat diantisipasi sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan yang tepat pada kasus tersebut (Respati et al, 2019). Pengetahuan dan keterampilan yang memadai bagi tenaga kesehatan dalam melakukan deteksi dini risiko tinggi serta kemandirian ibu hamil dalam deteksi dini risiko kehamilan penting untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bidan merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Kemampuan bidan dalam melakukan deteksi dini mutlak diperlukan untuk dapat mencegah kesakitan dan kematian.

Di era pandemi Covid-19, pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi bidan mengalami hambatan sehingga akses informasi menjadi rendah, karena adanya pembatasan dalam kegiatan (Mandiri & Khadijah, 2018). Hal ini membutuhkan suatu teknologi informasi yang dapat meningkatkan kompetensi Bidan dimasa pandemi Covid-19.

Penanganan terhadap masalah tingginya kematian ibu, bayi dan stuntingini menjadi program prioritas nasional pemerintah Indonesia hingga tahun 2024. Salah satu strategi dari Menteri Kesehatan adalah peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terutama bidan, pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini faktor risiko kematian dan pencegahan stunting, serta  penggunaan teknologi informasi dalam bidang kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan.

Penerapan teknologi informasi kesehatan telah menjadi tuntutan bagi semua pemberi layanan kesehatan termasuk Bidan. Penetrasi teknologi informasi dan komunikasi sangat penting karena terbukti dapat meningkatkan pelayanan lebih efisien, meningkatkan kualitas, aksesibilitas, kesinambungan upaya kesehatan serta kecepatan pelayanan kesehatan dan optimalkan aliran data dan informasi kesehatan yang berkualitas khususnya pada masa pandemi Covid-19. (Mettler, 2012).

Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting untuk menunjang layanan kesehatan pada saat ini (Restuccia, J. D, 2012).  Teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah banyak dikembangkan dan diterapkan di organisasi kesehatan maupun masyarakat, mulai dari sistem yang umum maupun yang khusus, seperti teknologi informasi dalam bidang kebidanan yaitu Sibinar, Si-Bidan, Bidan Kita, Si Cantik, dan informasi terkait kebidanan online lainnya (Kusuma, D. H., Shodiq, M. N., Yusuf, D., & Saadah, L.2019)

Banyaknya teknologi informasi berbasis online memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya bidan dan ibu dalam mendapatkan informasi seputar kesehatan ibu dan anak.  Namun demikian banyaknya teknologi informasi di dunia maya pada berbagai bidang termasuk kesehatan/kebidanan yang ada belum diuji ketangguhannya terhadap beberpa aspek kekuatan dan penghambat (Sharp, R et al, 2016).

Layanan kebidanan berbasis teknologi informasi yang telah dikaji sebaik apapun perlu dilakukan pengujian empiris pada pengguna terbatas untuk mendapatkan bukti adanya pengaruh teknologi informasi terbaik (Sibinar) di bidang kebidanan terhadap peningkatan kompetensi bidan dan kemandirian ibu hamil dalam deteksi dini risiko kehamilan dan pencegahan stunting.  

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi Kebidanan terhadap peningkatan kompetensi bidan serta kemandirian ibu hamil dalam deteksi risiko tinggi kehamilan dan pencegahan stunting perlu tindaklanjut dengan uji penerimaan pada pengguna yang lebih luas untuk mengetahui kemudahan akses, kemanfaatan dan kenyamanan.

Berdasarkan permasalahan tersebut telah dilakukan penelitian untuk mencari solusi permasalah kebidanan di era pandemi Covid-19 yang mampu menjawab kebutuhan layanan kebidanan, yang dapat dilakukan di saat pandemik tanpa perlu bersinggungan dengan risiko paparan Covid-19, yang tangguh, yang mendapat pengakuan empiris dan dapat diterima masyarakat/pengguna.

Hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa: 1) Teknologi informasi kesehatan merupakan jawaban dari masalah kurangnya akses untuk meningkatkan kompetensi bidan dan kemandirian ibu hamil di era pandemi Covid-19; 2) Sibinar merupakan teknologi informasi yang tangguh dengan keunggulan dalam informasi kebidanan yang lebih lengkap dan update, mudah digunakan, 3) Sibinar berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi dan kemandirian ibu hamil dalam deteksi dini risiko dan pencegahan stunting, 4) Sibinar diterima masyarakat karena mudah digunakan, nyaman dan mempunyai segi kemanfaatan bagi bidan dan ibu hamil.

Platform Digital

Website Sibinar merupakan platform digital yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi bidan dan meningkatkan kemandirian ibu hamil. Website Sibinar dapat menjadi media konsultasi dan diskusi bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta menjadi media edukasi dan diskusi bagi sasaran pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita, sertakeluarga.

Cara menggunakan Sibinar sangat mudah. Pastikan smartphone, laptop atau komputertelah terhubung dengan internet (jaringan data ponsel atau wifi). Buka web browser seperti google chrome, mozzila firefox atau internet explorer yang ada di smartphone, laptop atau computer. Ketikkan alamat url (bidannusantara.com) kemudian klik tombol go pada browser atau klik enter, akan muncul halaman awal Startup Literasi Bidan Nusantara (Sibinar).

Adapun fitur atau menu yang tersedia di dalam Startup Literasi Bidan Nusantara (Sibinar) adalah artikel, video, unduhan, chatting dengan bidan, serta aplikasi untuk perhitungan indeks massa tubuh, perhitungan deteksi dini risiko dengan skor Poedji Rochjati, perhitungan taksiran berat janin, serta perhitungan status gizi anak.

 

Mari akses sekarang, jangan ragu mengunjungi Sibinar. Manfaatkan Sibinar sebagai wahana belajar gratis untuk meningkatkan kompetensi bidan dan meningkatkan kemandirian ibu hamil.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Mengatur Keuangan Di Masa Lebaran Agar Saldo Tak Berakhir 0
OPINI: Merawat Persatuan dengan Pemaafan
OPINI: Tetap Happy Tanpa Drama Menghadapi Pertanyaan Stigmatif saat Lebaran
OPINI: Emas, Sang Primadona Investasi

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI
  2. Jadikan Momen Halalbihalal Lebih Berkesan di Laras Asri Resort & Spa Salatiga
  3. Hari Pertama Kerja setelah Libur Lebaran, Bupati Klaten Gelar Halalbihalal
  4. Astra Motor Jateng Berikan Special Gift Honda BeAT Sporty untuk Konsumen

Berita Terbaru Lainnya

Mengatur Keuangan Di Masa Lebaran Agar Saldo Tak Berakhir 0
OPINI: Merawat Persatuan dengan Pemaafan
OPINI: Tetap Happy Tanpa Drama Menghadapi Pertanyaan Stigmatif saat Lebaran
OPINI: Emas, Sang Primadona Investasi
HIKMAH RAMADAN: Idulfitri: Menjaga Kemenangan dalam Takwa
OPINI: Pengetatan Moneter dan Fiskal
HIKMAH RAMADAN: Makna dan Hikmah Lebaran
Pabrik Energi Mitokondria Diturunkan dari Ibu
OPINI: Governansi dan Persepsi Korupsi
HIKMAH RAMADAN: Bijak Berburu Takjil Saat Puasa