Advertisement
Jangan Asal Kurangi Tekanan Angin Mobil! Ini Efek Buruknya
Advertisement
Harianjogja.com,JOGJA — Mengurangi tekanan angin ban mobil dipercaya dapat menimbulkan efek buruk seperti bisa menambah grip atau traksi tapak ban mobil. Hal ini bisa menyebabkan keausan ban terjadi lebih cepat.
Ingin tahu apa saja efek buruk lainnya? Yuk, simak penjelasannya berikut, seperti dikutip dari laman Daihatsu, Minggu (02/01/2022):
Advertisement
1. Mengurangi kenyamanan berkendara
Salah satu efek buruk yang paling terasa saat tekanan angin pada ban mobil berkurang adalah ketidaknyamanan saat berkendara. Hal ini bisa langsung terasa karena pada kondisi tersebut membuat ban tidak rata.
Tentunya, kenyamanan saat berkendara menjadi prioritas utama. Hal ini juga sudah pasti akan membuat Anda aman saat berada di perjalanan. Baik untuk perjalanan jauh maupun dekat.
2. Mempercepat keausan ban
Pada saat tekanan angin ban mobil berkurang, kondisi yang akan terjadi adalah bagian tengah ban mobil menjadi lebih melengkung ke dalam. Hal ini mempengaruhi gesekan yang lebih besar pada bagian luar ban.
Ketidakmerataan ban mobil itulah yang membuat keausan ban cepat terjadi. Tentunya Anda tak ingin hal tersebut terjadi, kan? Maka dari itu, selalu cek kondisi ban mobil dan jangan sampai mengurangi tekanan angin.
3. Mempercepat kerusakan ban
Mengurangi tekanan angin pada ban mobil dapat memberikan efek buruk pada ban. Seperti kondisi kerusakan ban mobil, yang sering terjadi karena hal tersebut. Kekurangan tekanan angin juga juga sama dengan beban yang berlebihan.
Selain itu, efek buruk lainnya yang akan timbul adalah handling menjadi lebih berat dan daya cengkeram ban juga berkurang. Jadi, jangan sampai kekurangan tekanan angin ban semakin mempercepat kerusakannya.
4. Dinding ban retak dan melepuh
Apabila Anda tetap mempertahankan kondisi ban mobil yang kekurangan tekanan angin, maka bisa membuat dinding ban menjadi mudah retak dan melepuh. Apalagi jika Anda menggunakan kendaraan untuk perjalanan jauh dan kecepatan yang tinggi.
Pada kondisi tersebut juga bisa disebabkan karena defleksi secara berlebihan akibat kekurangan tekanan udara pada ban mobil. Sehingga dinding ban pun menjadi retak. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menjaga tekanan angin yang pas, tidak lebih dan tidak kurang.
5. Resiko pecah ban
Mengurangi tekanan ban ban mobil dengan sengaja bukanlah hal yang harus dibenarkan. Hal tersebut membuat ban tidak memiliki area kontak dengan aspal yang sesuai atau bahkan berlebih.
Mobil pun akan terasa lebih berat dan tekanan ban menjadi lebih mengempis. Kondisi seperti ini akan sangat membahayakan Anda karena bisa membuat resiko pecah ban semakin tinggi.
Nah, itulah berbagai efek buruk dari mengurangi tekanan angin ban mobil yang bisa membahayakan Anda sebagai pengendara mobil. Maka dari itu, sangat disarankan untuk menjaga tekanan angin sesuai dengan petunjuk pabrikan, jangan sampai kelebihan atau kekurangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Refleksi Kepemimpinan Walkot Madiun: Perkuat Ekonomi dari Sektor Wisata & UMKM
- Ayo Nobar! Videotron Susu Murni Boyolali bakal Putar Semifinal Piala Asia U-23
- PDIP Sukoharjo Segera Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, Ini Jadwalnya
- PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza
Berita Pilihan
Advertisement
Hasil PSG vs Le Havre: Skor 3-3, Ramos Selamatkan Les Parisiens dari Kekalahan Kandang
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement