Otomotif

Perpres Mobil Listrik Terbit, Ini Isinya

Penulis: Muhamad Wildan
Tanggal: 15 Agustus 2019 - 22:07 WIB
Model memperagakan cara sistem pengisian listrik ke mobil di booth Mercedes-Benz di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (19/7/2019). - Bisnis/Dedi Gunawan

Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi mengundangkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang mobil listrik.

Perpres tersebut adalah Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan dan telah diundangkan sejak 12 Agustus 2019.

Berdasarkan salinan perpres yang diperoleh Kamis (15/8/2019), beleid anyar itu mengatur bahwa kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau yang disebut KBL berbasis baterai dikelompokkan menjadi dua jenis yakni KBL roda dua dan roda tiga serta KBL roda empat atau lebih.

Percepatan KBL berbasis baterai diselenggarakan melalui percepatan pengembangan industri KBL berbasis baterai dalam negeri, pemberian insentif, penyediaan infrastruktur pengisian listrik dan pengaturan tarif tenaga listrik unuk KBL berbasis baterai, pemenuhan ketentuan teknis KBL berbasis baterai, dan pelindungan terhadap lingkungan hidup.

Dalam rangka percepatan KBL berbasis baterai dalam negeri, industri kendaraan berotor dan industri komponen kendaraan bermotor yang telah memiliki izin usaha industri dapat mengikuti program percepatan KBL berbasis baterai.

Perusahan industri KBL berbasis baterai wajib membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai di dalam negeri.

Perusahaan industri, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian juga dapat melakukan pengembangan teknologi KBL berbasis baterai.

Tingkat komponan dalam negeri dari KBL berbasis baterai untuk KBL berbasis baterai roda dua adalah sebesar 40% untuk 2019 dan seterusnya, 60% untuk 2024 dan seterusnya, dan 80 untuk 2026 dan seterusnya.

KBL berbasis baterai roda empat atau lebih tingkat komponen dalam negerinya per 2019 hingga 2021 minimal sebesar 35%, untuk 2022 dan 2023 sebesar 40%, minimal 60% untuk 2024 hingga 2029, dan 80% untuk 2030 dan seterusnya.

Aturan lebih lanjut mengenai tingkat komponen dalam negeri diatur lebih lanjut oleh Kementerian Perindustrian dan melibatkan kementerian dan lembaga lain yang terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Berita Terkait

BYD Klaim Kuasai Pasar Mobil Listrik Nasional 50 Persen di Awal 2025
Soal Sengketa Merek Denza, Ini Kata BYD
Pemkot Magelang Gelar Rally Mobil Kuno, Ada Suzuki CV-1 yang Kecil dan Imut
Pabrikan Otomotif China Kejar Target Luncurkan Mobil Terbang Tahun Ini

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. Pilkada untuk Siapa?
  4. Sinyal dari Pidato Prabowo

Berita Terbaru Lainnya

6 Tanda AC Mobil Rusak Berikut Tips Merawatnya
Pertamina Jadi Official Tim Lamborghini di GT3 World Challenge Asia Mandalika
Produsen Mobil Listrik Diminta Tidak Hanya Jualan, Tapi Aktif Bangun SPKLU
Polytron Resmi Debut Mobil Listrik, Targetkan Penjualan 1.500 Unit hingga Akhir 2025
Audi Klaim Mengalami Lonjakan Permintaan Kendaraan Listrik
VinFast Luncurkan SUV Listrik, VF6. Harga Mulai Rp384 Juta
Mobil Listrik Polytron G3 Meluncur, Harga Mulai Rp299 Juta
BYD Klaim Kuasai Pasar Mobil Listrik Nasional 50 Persen di Awal 2025
Soal Sengketa Merek Denza, Ini Kata BYD
KIA Segera Luncurkan Empat Mobil Listrik Terbaru, Ini Bocorannya