Advertisement
Alert! Ibu Gaul Bisa Jadi Digital Intermediary untuk UMKM, Tertarik?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pada 2019, ekonomi Internet Indonesia mencapai US$40 miliar atau Rp624,6 triliun dan diperkirakan akan mencapai US$130 miliar atau Rp2.030 triliun pada 2025. Meski besar, harus diakui kesenjangan masih terasa. Sampai sekarang pun masih didapati ada lapis masyarakat yang belum dapat mengakses teknologi.
Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia Marcelino Pandin mengatakan Indonesia memerlukan digital intermediary atau penghubung antara pelaku UMKM yang tidak memiliki ponsel maupun komputer jinjing dengan pasar digital. “Untuk membantu UMKM memasukkan produk mereka ke portal-portal atau platform-platform tertentu,” ujar Marcelino di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Advertisement
Pernyataan tersebut ia sampaikan selaku pembicara tamu dalam webinar bertajuk, Digitalisasi: Perkembangan, Kebijakan, dan Penerapannya di Sektor Bisnis, yang disiarkan secara daring. Peran digital intermediary ini, kata Marcelino, dapat melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang melek digital.
Baca Juga: Setengah Orang Dewasa Indonesia Belum Akses Internet
Marcelino menambahkan para digital intermediary ini juga bisa menjadi pembimbing teknis untuk para pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan dalam mengoperasikan perangkat elektronik yang menghubungkan mereka ke platform digital. “Misalkan, ada lulusan S1 tetapi menjadi ibu rumah tangga. Mereka bisa membantu si UMKM ini,” kata Marcelino.
Lebih lanjut, Marcelino juga mengatakan Indonesia membutuhkan digital center untuk mengembangkan potensi UMKM di wilayah pedesaan. Ia menjelaskan bahwa praktek tersebut telah berhasil dilakukan di China.
Praktek digital center di China, kata Marcelino, memaksimalkan digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah pedesaan dengan cara meningkatkan keterampilan masyarakat dan daya inovasi di masing-masing desa.
Baca Juga: Mau Jadi Smart City Ini Kuncinya
Maka dari itu, Marcelino meyakini digital center ini akan mendorong digitalisasi UMKM di wilayah pedesaan. Yang terpenting, tuturnya, adalah menemukan solusi agar digital center di Indonesia dapat beroperasi secara berkelanjutan. Ia berpandangan hal ini yang harus diteliti.
“Eksekusinya yang patut diteliti, bagaimana caranya agar digital center ini bisa berkelanjutan secara finansial dan operasional? Itu,” ucapnya.
Marcelino menyimpulkan terdapat dua hal yang layak untuk diteliti lebih lanjut demi mengembangkan digitalisasi UMKM di Indonesia, yaitu digital intermediary dan digital center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Raffi Ahmad Diisukan Maju Pilgub, Pakar Sebut Itu Fenomena Baru di Pilkada Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Akhir Pekan Ini 11-12 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dari Stasiun Palur hingga Jebres
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Akhir Pekan Ini 11-12 Mei 2024
- Berikut Jadwal Lengkap Kereta Bandara YIA Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024
- Cuaca Jogja Sabtu 11 Mei 2024, Cerah Berawan Sepanjang Hari
Advertisement
Advertisement