Advertisement

Kecepatan Internet Berkorelasi dengan Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkominfo Beri Insentif BHP untuk 5G

Crysania Suhartanto
Rabu, 08 November 2023 - 09:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kecepatan Internet Berkorelasi dengan Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkominfo Beri Insentif BHP untuk 5G Ilustrasi 5G - knowtechie.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Setiap pertambahan kecepatan Internet sebesar 10 gbps dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1%. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun memberikan insentif biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi untuk operator yang dapat memberikan layanan 5G.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pemberian insentif dilakukan untuk menunjang penetrasi jaringan 5G di Indonesia.  Saat ini ketersediaan jaringan 5G di Indonesia masih menjadi yang terendah di dunia menurut laporan Opensignal, Juni 2023. Ketersediaan 5G Indonesia hanya 0,9 persen.

Advertisement

“Jadi yang kami mau berikan insentif itu yang 5G. (Kabar insentif 4G) salah, 5G harusnya,” ujar Usman seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (6/11/2023).

Usman mengatakan pemerintah ingin meningkatkan kecepatan Internet di Indonesia, untuk meningkatkan daya saing di mata global. Menurutnya, saat ini Indonesia berada di posisi 98 sebagai dalam hal kecepatan Internet. Padahal, kecepatan Internet berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Hati-Hati, Data Pribadi Bisa Dicuri Lewat Jaringan 5G

Lebih lanjut, berdasarkan studi yang dilakukan perusahaan teknologi Google, setiap pertambahan kecepatan 10 gbps dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1%. Oleh karena itu, Usman juga mengatakan frekuensi 700 Mhz yang akan dilelang di akhir 2023 ataupun awal 2024 akan digunakan untuk mendukung penyelenggaraan jaringan 5G di Indonesia. Usman mengaku saat ini operator seluler masih ragu-ragu dalam mengadopsi jaringan 5G karena para pelanggan merasa cukup dengan keberadaan jaringan 4G.

Aktivitas digital yang ada saat ini dapat diakomodir dengan jaringan 4G.  “Perusahaan-perusahaan telekomunikasi itu masih memperhitungkan pasar, jadi mereka menganggap kebutuhan 5G itu masih belum tinggi, sehingga mereka kelihatannya  mempertimbangkan untuk mengadakan 5G,” ujar Usman.

Baca Juga: Jaringan 5G di Bandara dan Arena Lelet, Bye ..

Padahal, Usman mengaku Indonesia butuh Internet yang lebih cepat. Menurut Usman, kecepatan Internet Indonesia masih berada di nomor 90 dari 160 negara di dunia.  Selain itu, di negara-negara lain sudah banyak yang mengadopsi 5G, bahkan beberapa di antaranya sudah mau masuk ke 6G. “Harus 5G mestinya. Karena kalau 4G kan sudah disiapkan oleh base transceiver station (BTS) itu ya yang frekuensinya sudah ada. Kita harus naik kelas lah untuk 5G,” ujar Usman.

Kendati demikian, Usman mengatakan Kemenkominfo masih mengkaji insentif PNBP bagi para operator seluler. Kajian tersebut dilakukan oleh Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Usman juga belum dapat memberikan informasi terkait persentase insentif ataupun berapa lama insentif tersebut akan diberikan.  “Insentif tidak akan pengaruhi pemasukan negara,” kata Usman. 

Sebagai informasi, sebelumnya beredar kabar bahwa insentif BHP frekuensi bukan hanya untuk 5G, juga 4G, karena izin pita frekuensi radio (IPFR) yang diberikan ke penyelenggara seluler telah berbasis netral teknologi, dimana operator bisa memilih teknologi pada pita frekuensi radio tersebut Diketahui pada kuartal III/2023 Telkomsel telah mengoperasikan 470 BTS 5G atau bertambah sekitar 50 BTS dibandingkan dengan kuartal II/2023 dan bertambah 107 BTS dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Tahun 2027, Jaringan 5G Akan Kuasai 46 persen di Asia Tenggara dan Oseania

Induk Telkomsel, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., melaporkan selama sembilan bulan 2023, Telkom mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar Rp22,1 triliun atau mewakili 19,9% dari total pendapatan.  Belanja modal tersebut perusahaan gunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur pendukung lainnya serta meningkatkan kapasitas guna memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, termasuk melalui kehadiran 5G. “Belanja modal juga diserap untuk peningkatan lebih lanjut kualitas dan kapasitas jaringan 4G, dimulainya peluncuran 5G serta peningkatan sistem TI dalam bisnis seluler,” tulis Telkom dalam laporannya. 

Sementara itu, merujuk pada laporan info memo, Indosat mengoperasikan 90 unit BTS 5G pada kuartal III/2023. Jumlah tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  Lebih lanjut, Meski tidak ada penambahan dari sisi BTS 5G, jumlah BTS 4G tumbuh sangat tinggi, bahkan tercatat sebagai operator dengan penambahan BTS 4G terbanyak di industri pada kuartal III/2023.  Jumlah BTS 4G yang dioperasikan Indosat bertambah 44.558 BTS menjadi 172.115 BTS pada kuartal III/2023. Indosat meningkatkan layanan di Nusa Tenggara yang bertujuan mendukung pemerataan akses digital sekaligus memberdayakan masyarakat di wilayah timur Indonesia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Israel Tetap Serang Rafah Meski Tanpa Bantuan AS

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Unik, Glamping Kapal Selam Ini Ternyata Bekas Sekoci Kapal Tanker

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 09:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement