Advertisement

Musim Caleg Selebritas, Tak Semua Bisa Terpelet

Sirojul Khafid
Sabtu, 20 Mei 2023 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Musim Caleg Selebritas, Tak Semua Bisa Terpelet Ilustrasi caleg / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Meski tujuan utama menggaet bakal calon legislatif (caleg) dari kalangan selebritas untuk mendongkrak suara dari masyarakat, nyatanya tidak semua orang tertarik.

Hampir semua partai politik kontetan Pemilu 2024 mengusung selebritas sebagai calon anggota legislatif (caleg). Selebritas dimanfaatkan untuk meraup suara, meski hasilnya tak selalu sesuai harapan. Banyak pemilih yang cukup kritis dan tidak serta merta menjadikan popularitas sebagai dasar menentukan suara.

Advertisement

Di samping makan dan minum, scrolling konten di Instagram sudah seperti kegiatan wajib bagi Anggah. Dari media sosial, hampir setiap hari ada saja informasi mengejutkan. Hari itu, Anggah geleng-geleng kepala saat melihat Narji, orang yang dia tahu sebagai komedian, tiba-tiba mendaftar menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera.

“Kan background-nya pelawak, tiba-tiba nyaleg, pelawak lho itu, ngomongin pertanian tiba-tiba,” kata pemuda 25 tahun itu, Kamis (18/5).

Di Pemilu 2024 ada puluhan selebritas yang mendaftar menjadi  caleg, mulai dari musisi, aktor, sampai pendakwah.

Dari Partai Gerindra misalnya, ada Ahmad Dhani, Melly Goeslaw sampai Jamal Mirdad; PKB mengusung Tommy Kurniawan dan Norman Kamaru; PAN mengajukan Eko Patrio, Pasha Ungu, Opie Kumis, Verrel Bramasta; di PDI-P ada Rano Karno, Once Mekel, dan Taufik Hidayat.

Partai Nasdem menyorongkan Reza Artamevia, Choky Sitohang, sampai Nafa Urbach; di Partai Demokrat ada Dede Yusuf sampai Arumi Bachsin; Perindo ada Ustaz Yusuf Mansur sampai Aiman Witjaksono; Hanura ada Benny Rhamdani; serta PSI ada Giring Nidji dan Badai eks Kerispatih.

Meski nama-nama ini sudah populer, Anggah tak silau. Semisal selebritas itu menjadi caleg di daerah pemilihan tempat Anggah tinggal, dia tidak tertarik memilihnya.

“Enggak ada jaminan artis punya kapasitas untuk bisa jadi pemimpin di masyarakat. Walaupun mereka yang nyaleg adalah orang yang aku suka, kayak Iwan Fals misalnya, aku enggak milih juga,” kata pekerja swasta yang kini tinggal di Sleman itu.

Anggah memiliki kriteria tersendiri memilih caleg. Menurut dia, caleg perlu memiliki gagasan yang cemerlang untuk masyarakat serta tahu situasi perpolitikan, sosial, dan ekonomi di Tanah Air.

Asmaradana, 20, penulis lepas yang tinggal Sleman ini lebih terbuka terhadap kemungkinan dia memilih artis sebagai wakil rakyat. Dia tidak mempermasalahkan latar belakang pekerjaan caleg, apakah selebritas atau bukan. Pertimbangan utamanya memilih adalah apakah caleg punya empati, berpendidikan tinggi, dan santun. Masalahnya, sejauh ini, Asmarandana belum melihat kriteria itu dari kalangan selebritas yang menjadi caleg.

“Saya berasumsi secara subjektif, mereka kan artis, sudah sehari-harinya akting, sudah mendarah daging. Meski banyak artis yang baik, ada kecenderungan mereka bisa akting dalam segala situasi, termasuk berpura-pura berpihak kepada masyarakat,” katanya.

Banyak yang Gagal

Tanpa punya kualitas yang bagus, caleg selebritas dihantui kegagalan meraup suara. Tengok saja data Pemilu 2019.  Ada 91 caleg selebritas dan 84,62% gagal menjadi wakil rakyat. Artinya hanya 14 orang yang melaju ke parlemen.

Contohnya dari Dapil Jawa Timur, daerah terbanyak dengan caleg selebritas. Nama-nama selebritas yang gagal di antaranya, Ahmad Dhani dari Partai Gerindra, Sundari Soekotjo dari PKB, Manohara Odelia Pinod dari Nasdem, Andre Hehanusa dari PDIP, Vena Melinda dari Nasdem, Roni Sianturi dari PDIP, hingga  Denada dari PAN. Sementara, yang lolos dari Jawa Timur yaitu Kris Dayanti dan Arzeti Bilbina.

Direktur SCG Research and Consulting, Didik Prasetiyono, mengatakan ada banyak penyebab caleg gagal menjadi anggota parlemen, salah satunya karena tidak tahu cara mendekati masyarakat.

Faktor lain berupa intensitas kampanye yang kurang, bukan dicalonkan dari daerah asal, hingga perbedaan nama di kertas suara dengan nama panggung.

Cara Instan

Aktivis Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, mengatakan pola selebritas yang maju di ajang lima tahunan ini sudah berlangsung sejak 2004. Menurutnya, cara ini merupakan upaya partai politik mendongkrak suara atau kursi di parlemen secara instan di tengah makin ketatnya persaingan.

"Bagi parpol yang punya nafsu besar meraih kursi di DPR untuk bisa lolos syarat ambang batas parlemen, mengusung orang yang punya potensi dipilih itu akan lebih baik ketimbang mengangkat kader sendiri tapi menjualnya setengah mati," kata Lucius Karus.

Misal pun caleg selebritas lolos, Lucius menganggap mereka tidak cukup menonjol dalam mengemukakan gagasannya di parlemen. Pada 2022, DPR hanya mengesahkan tiga Undang-Undang (UU) dari target 40 RUU yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) prioritas. Pada pada Masa Sidang IV tahun 2022-2023, DPR hanya menuntaskan satu UU prioritas.

Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Wawan Mas’udi, mengatakan caleg dari kalangan selebritas perlu memperkaya wacana, ide, dan memiliki program yang masyarakat butuhkan. Menurut dia, meski angkanya bisa berbeda-beda, selebritas sedikit banyak mampu menjaring suara dari masyarakat untuk partai politik.

Menurut Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UII Yogyakarta, Jamaludin Ghafur, tren selebritas yang berbondong-bondong menjadi caleg menjadi analisis menarik tentang upaya perbaikan kualitas parlemen.

“Tidak semua artis memiliki kualitas yang jelek, tetapi mayoritas mereka yang selama ini telah menjadi anggota DPR belum banyak berkontribusi dalam perbaikan kinerja parlemen karena [mungkin] memang modalnya hanya popularitas, minus kualitas,” kata Jamaludin, dikutip dari keterangan tertulisnya.

Lalu bagaimana partai politik menyikapi hal ini? Menurut Ketua DPP Nasdem, Willy Aditya, parpol tidak asal comot selebritas untuk menjadi caleg. Delapan bakal caleg selebritas yang partainya usung sudah lama menjadi kader dan mengikuti sekolah legislasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber :

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement