Advertisement

Muhammadiyah Bakal Gelar Dialog Publik untuk Capres-Cawapres di 3 Kampus Ini

Lugas Subarkah
Jum'at, 17 November 2023 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Muhammadiyah Bakal Gelar Dialog Publik untuk Capres-Cawapres di 3 Kampus Ini Logo Muhammadiyah - ist - wikimedia

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–PP Muhammadiyah akan menggelar dialog publik dengan mengundang ketiga pasangan calon (paslon) capres-cawapres di tiga lokasi berbeda.

Melalui dialog publik, Muhammadiyah akan memberikan masukan kepada ketiga paslon.

Advertisement

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menjelaskan dialog publik direncanakan digelar pada 21, 22 dan 23 November 2023 di Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk paslon Prabowo-Gibran; Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk paslon Anies-Muhaimin; dan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk paslon Ganjar-Mahfud MD.

Dialog publik akan berlangsung selama dua jam dengan menghadirkan sejumlah panelis yang akan mewakili beberapa bidang. Adapun dialog publik digelar di tiga lokasi karena mempertimbangkan faktor keamanan dan keleluasaan waktu bagi masing-masing paslon.

Pertimbangan pertama menyangkut kemampuan menyelenggarakan terutama dari sisi keamanan. Kalau di satu tempat khawatir tidak bisa menjaga keamanan karena massa yang tidak bisa kami perkirakan kehadiranya,” ujarnya dalam konferensi pers di Kampus IV UAD, Bantul, Jumat (17/11/2023).

Melalui dialog publik tersebut diharapkan masyarakat dapat mencermati program yang ditawarkan setiap paslon. “Kita tidak hanya memberikan penilaian terhadap program yang ditawarkan, tetapi juga memberikan masukan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Anies-Muhaimin Siap Hadiri Uji Publik Bersama PP Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, Tri Astuti Nur Rochimah, menuturkan dalam dialog publik tersebut, ‘Aisyiyah akan memberi masukan terkait dengan kebutuhan perempuan dan anak. “Misalnya bagaimana mendorong partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan belum dimantion secara khusus di dalam visi dan misi,” katanya.

Dalam dokumen visi-misi ketiga paslon juga menurutnya belum mengakomodasi kebijakan untuk kaum remaja dan milenial. “Tidak disebutkan melihat kelompok remaja sebagai agen yang sangat penting dalam kebijakan pembangunan kedepan,” ungkapnya.

Di samping itu, lansia juga belum dimunculkan dalam dokumen visi-misi ketiga paslon. Padahal, demografi Indonesia kedepan menunjukkan jumlah lansia yang bertambah banyak. “Ini mungkin beberapa poin yang ingin kita sampaikan, semoga bisa menjadi masukan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement