Advertisement

Rektor UII Sebut Muncul Fenomena Banyak Pembicara Tidak Siap Jadi Pendengar

Sunartono
Senin, 30 Januari 2023 - 07:17 WIB
Sunartono
Rektor UII Sebut Muncul Fenomena Banyak Pembicara Tidak Siap Jadi Pendengar Rektor UII Profesor Fathul Wahid. / Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Profesor Fathul Wahid menyebut di era saat ini banyak pembicara yang luar biasa akan tetapi enggan menjadi pendengar baik. Mendengarkan adalah aktivitas serius yang harus dilatih dan menjadi bagian penting dalam kehidupan.

Hal itu disampaikan Fathul dalam sambutan di hadapan para peserta wisuda UII di Kampus setempat Sabtu (28/1/2023). Ia menyampaikan hal itu untuk mendorong kepada calon alumninya agar memiliki kepekaan terhadap persoalan tersebut.

Advertisement

BACA JUGA : Selama Pandemi, UII Beri Keringanan SPP Mahasiswa

“Mendengarkan orang lain dengan seksama juga bagian dari ini. Mendengarkan adalah aktivitas serius yang harus dilatih, dan bukan hanya aktivitas pengisi waktu ketika menunggu giliran bicara. Di lapangan, kita banyak menemukan pembicara yang luar biasa, tetapi tidak siap menjadi pendengar yang baik. Sikap ini menjadi semakin penting, ketika memegang peran sebagai pemimpin,” kata Fathul dalam keterangan tertulisnya.

Ia menilai akhir-akhir ini, banyak pihak yang mengeluhkan lunturnya sikap, terutama di kalangan anak muda. Oleh karena itu ia mendorong generasi muda agar bertindak untuk tidak membuat kekhawatiran itu terjadi dengan menjaga konsistensi dalam berakhlak yang mulia. Harus ada upaya untuk membalut pengetahuan dan ketrampilan akademik dengan sikap yang baik.

Menurutnya akhlak adalah kata lain dari sikap dengan cakupan yang lebih luas. Dalam akhlak terdapat unsur hubungan transendental antara makhluk dan Sang Khalik. Akhlak, makhluk, dan khalik mempunyai akar kata yang sama.

“Saya percaya, akhlak mulia bersifat menular. Kebaikan sikap di tempat berkiprah, juga akan menjadi inspirasi bagi orang lain. Keluhuran akhlak adalah cerminan kualitas orang beriman,” katanya.

“Dalam konteks praktik, kejujuran dapat mewujud dalam kehatian-hatian menjalankan amanah, termasuk menjauhkan diri dari praktik koruptif. Keadilan dijaga dengan menjalankan semua kewajiban dan menjaga hak liyan, termasuk hak organisasi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu UII mewisuda 857 lulusan terdiri atas 23 ahli madya, 752 sarjana, 79 magister, dan tiga doktor. “Mereka adalah anak panah yang melesat, untuk menebar manfaat dan menghadirkan maslahat. Sejak berdirinya, UII telah meluluskan lebih dari 110.000 alumni,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement