Advertisement

Selain Ditutup, Ada 3 Kampus di Jogja Dimerger Akibat Kekurangan Mahasiswa

Sunartono
Selasa, 28 Februari 2023 - 07:17 WIB
Sunartono
Selain Ditutup, Ada 3 Kampus di Jogja Dimerger Akibat Kekurangan Mahasiswa Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Selain melakukan penutupan terhadap satu kampus swasta yang melakukan pelanggaran berat, pemerintah juga melakukan proses merger terhadap tiga kampus di Jogja. Penggabungan itu dilakukan karena ketiganya tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan kekurangan mahasiswa.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY Profesor Aris Junaidi selain melakukan penutupan, pemerintah terus melakukan pendampingan terhadap kampus di Jogja yang tidak berkembang dengan baik. Caranya dengan melakukan merger atau penggabungan. Pada 2023 ini sedang dalam proses penggabungan tiga kampus swasta karena ketiganya kekurangan mahasiswa dan tidak dapat berkembang.

Advertisement

BACA JUGA : 20 Kampus Swasta di Jateng Terancam Tutup

“Di program Kemendkibud Ristekdikti sedang memetakan berapa jumlah perguruan tinggi yang lemah dalam pengelolaan sehingga diupayakan untuk merger,” katanya, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan secara nasional ditarget ada sekitar 350 perguruan tinggi swasta yang dalam proses pemetaan akan dimerger. Program merger ini pemerintah memberikan pendampingan dan hibah melalui tiga tahapan dalam setahun.   

“Agar semakin kuat, pada prinsipnya kami mengutamakan kualitas sehingga menjamin lulusan mendapatkan pembelajaran sesuai program yang sudah dijanjikan, tugas kami mengawal semua perguruan tinggi swasta di wilayah 5 menjaga kualitas sesuai standar nasional,” ucapnya.

BACA JUGA : KAMPUS JOGJA : Satu PTS Resmi Diusulkan Ditutup

Dari ratusan perguruan tinggi yang sedang dipetakan akan dimerger tersebut, tiga di antaranya merupakan perguruan tinggi swasta di Jogja. Proses penggabungan sedang dalam persiapan pada 2023 ini. “Untuk Jogja ada tiga kampus swasta yang akan demerger jadi satu,” katanya.

Sebelumnya 

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY Profesor Aris Junaidi mengatakan ada satu perguruan tinggi di Jogja yang ditutup oleh Pemerintah Pusat karena melakukan pelanggaran berat. Jenis perguruan tinggi merupakan sekolah tinggi dengan tidak disebutkan nama dan lokasinya. Penutupan itu dilakukan setelah melalui proses pada 2022 silam.

“Ada satu [perguruan tinggi di Jogja] yang ditutup. Salah satu sekolah tinggi di Jogja,” katanya.

Penutupan perguruan tinggi itu karena ditemukan sejumlah pelanggaran berat, di mana kampus tersebut dalam prosesnya tidak sesuai dengan standar nasional perguruan tinggi. Aris mencontohkan kampus tersebut tidak melakukan proses pembelajaran dengan benar. Hal itu terjadi dalam waktu sudah cukup lama, bahkan tidak memiliki data mahasiswa dan jam mata kuliah yang tidak jelas.

“Selain itu, kemudian magister misalnya tesisnya tidak benar dan seterusnya, buktinya kuat. Kategorinya pelanggaran berat, jadi terpaksa harus ditutup,” ujarnya.

Ia menyatakan penutupan kampus tersebut dilakukan langsung melalui kebijakan Mendikbud melalui penetapan. Karena Menteri bertanggungjawab penuh terhadap kualitas Pendidikan, sehingga Ketika memberikan izin pembukaan kampus dalam dalam praktiknya tidak berjalan sesuai aturan maka memiliki kewenangan untuk menutup.

“Menteri bertanggungj jawab penuh terhadap mutu, memberikan izin dan punya kewenangan untuk mencabut,” ucapnya.

Kebijakan penutupan itu tidak semata-mata dilakukan dengan cepat, melainkan melalui proses Panjang. Tim dari Kemendikbud datang langsung ke Jogja hingga tiga hari untuk melakukan pemantauan dan menemukan banyak kejanggalan.

“Penutupan proses panjang tim dari pusat datang sampai tiga hari, kajiannya sangat panjang dan puncaknya tiga hari saat kunjungan ditemukan banyak kejanggalan menyimpang, pelanggaran berat ditutup,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement