Advertisement
Dilantik Jadi Rektor UAD Periode Kedua, Profesor Muchlas Targetkan Jumlah Maba 8.000 Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kembali melantik Profesor Muchlas sebagai Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode jabatan 2023-2027, Senin (9/10/2023). Muchlas bertekad untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan prestasi selama empat tahun ke depan.
Muchlas mengakui saat ini kampus swasta menghadapi sejumlah tantangan dengan adanya penurunan jumlah mahasiswa baru di 2023. Hal ini menjadi jamak di semua PTS jogja bahkan berlaku secara nasional. Fenomena penurunan maba di 2023 ini sangat berbanding terbalik dengan periode 2019 hingga 2022 yang jumlahnya terus meningkat. Pada 2023 ini jumlah maba UAD tercatat di angka 4.905. Ia berkomitmen untuk menuntaskan persoalan penurunan jumlah mahasiswa tersebut.
Advertisement
BACA JUGA : Cegah Suap Penerimaan Mahasiswa Baru, Forum Rektor
“Secara bertahap kami targetkan untuk naik setiap tahun, hingga 2027 mendatang harapannya bisa mencapai 8.000 mahasiswa baru,” kata Muchlas.
Ia akan memaksimalkan upaya tenaga kependidikan dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru di tahun mendatang untuk menggenjot jumlah maba. Target penambahan 8.000 maba tersebut salah satunya melalui dukungan PSDKU (program studi di luar kampus utama) yang akan dibuka di sejumlah kota potensial. “Kami juga targetkan prestasi akademi naik 55 persen dan nonakademik naik di angka 30 persen,” ujarnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Profesor Haedar Nashir berharap agar UAD terus berusaha memajukan perguruan tinggi Muhammadiyah dan membawa persyarikatan tidak hanya modern dan berkemajuan, namun juga unggul dan menjadi kebanggan bangsa.
BACA JUGA : 2.400 Mahasiswa Baru UNISA Yogyakarta Ikuti Mataf 2023
Ia mendorong agar kahir sejumlah pemikir dan pembaharu dari UAD baik keilmuan agama maupun ilmu pengetahuan secara umum yang bermanfaat bagi umat manusia. “Selain itu hal yang perlu diperhatian yaitu meski saat ini kita selalu berpemikiran era modern dan apa pun jenis revolusi industrinya dimensi humanisme harus tetap ada,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat 2 Kali Lipat dalam Sepekan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Soal Potensi Kustini-Danang Kembali Berduet di Pilkada 2024, Ini Kata Sekretaris DPC PDIP Sleman
- Perahu Nelayan di Gunungkidul Hilang Kontak sejak Jumat, hingga Sabtu Malam Belum Diketahui Keberadaannya
- Museum Berpotensi Besar Untuk Pendidikan dan Penelitian
Advertisement
Advertisement