Advertisement

Prof. Anak Agung Putu Susastriawan Dikukuhkan sebagai Guru Besar IST AKPRIND Jogja

Media Digital
Rabu, 29 November 2023 - 10:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Prof. Anak Agung Putu Susastriawan Dikukuhkan sebagai Guru Besar IST AKPRIND Jogja Prof. Anak Agung Putu Susastriawan. Ist - akprind

Advertisement

JOGJA–Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech. dikukuhkan sebagai Guru Besar IST AKPRIND dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin. Pengukuhan digelar di Auditorium Kampus 1 IST AKPRIND, Senin (27/11/2023).

Dalam pdato pengukuhan tersebut, Prof. Agung mengangkat judul Aplikasi Teknologi Gasifikasi dalam Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa.

Advertisement

Dia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional, sebanyak 95% kebutuhan energi Indonesia masih dipenuhi dari bahan fosil dan hanya sebanyak 5% yang dipenuhi dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

Namun dengan sifatnya yang tidak dapat diperbaharui serta akibat pencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan, maka perlahan-lahan penggunaan energi fosil harus dikurangi. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan EBT.

"Apalagi Dewan Energi Nasional merumuskan bahwa bauran EBT ditargetkan sebesar 23% pada tahun 2025 dan sebesar 31% pada tahun 2050," ucap Agung di hadapan seluruh undangan.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat, Petir dan Angin di Wilayah DIY

Hadir pada pengukuhan tersebut Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah V Yogyakarta Taufiqurrahman, S.E Senat IST AKPRIND, Ketua Yayasan Pembina Potensi Pembangunan (YPPP) Ir. Sagoro Wedy, M.M., dan jajarannya.

Selain itu, anggota Pembina YPPP Prof. Dr. Harjum Muharam, SE., ME. Ketua Pengawas YPPP Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D., Ak., CA., CPA (Aust), Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, MSE., IPM., ASEAN Eng., Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA., Ir. Purnomo, MSME., Ph.D, dosen pembimbing S3, Ir. I Made Suardjaja, M.Sc., Ph.D. dan Dr. Ir. Prajitno, M.T. dosen pada saat menempuh gelar pendidikan S3.

Beberapa rekan sejawat ketika menempuh S1, Orang tua dan keluarga Prof. Agung dan Pimpinan perguruan tinggi mitra ikut hadir pada pengukuhan tersebut.

Ia mengatakan salah satu potensi bioenergi di Indonesia yaitu limbah biomassa sekam padi yang berasal dari limbah penggilingan padi. Produksi GKG mengalami peningkatan dari 54,42 juta ton pada tahun 2021 menjadi 54,75 juta ton pada tahun 2022 atau terjadi peningkatan 0,33 juta ton. Jika penggilingan gabah kering menghasilkan limbah sekam padi setara 30% berat gabah kering, lanjutnya, maka tersedia potensi limbah sekam padi hampir mencapai 16,425 juta ton pada tahun 2022.

"Dengan menggunakan nilai kalor sekam padi sebesar 13,39MJ/kg. Potensi energi termal dari limbah sekam padi hampir mencapai 220.000 MJ pada tahun 2022. Potensi EBT limbah sekam padi ini sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) melalui teknologi gasifikasi," ujarnya.

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai substitusi energi fosil. Salah satunya adalah bioenergi berupa limbah sekam padi. Indonesia memiliki potensi limbah sekam padi hampir mencapai 16,425 juta ton atau setara 220.000 MJ potensi energi pada tahun 2022.

"Potensi energi baru terbarukan limbah sekam padi ini sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bahan bakar sistem pembangkit listrik dengan teknologi gasifikasi," kata Agung.

Ia menjelaskan bahwa producer gas dari gasifikasi sekam padi dapat digunakan sebagai bahan bakar generator set untuk menghasilkan energi listrik dalam sistem pembangkit gasifier-genset skala kecil. Sistem pembangkit ini sangat berpotensi diaplikasikan di daerah-daerah pelosok yang belum ada jaringan listriknya.

"Diperlukan riset dan pemikiran yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan guna mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050, khususnya adalah pengembangan sistem konversi energi biomassa limbah sekam padi menjadi bahan bakar gas," ungkapnya.

Profil Prof. Agung

Anak Agung Putu Susastriawan lahir di Tabanan, 8 Oktober 1977.
Menempuh pendidikan S1 Teknik Mesin di UGM, lulus tahun 2002, S2 Mechanical Engineering di Indian Institute of Technology Delhi pada 2007 dan berhasil lulus tepat waktu tahun 2009. Pendidikan S3 ditempuh di Ilmu Teknik Mesin UGM pada tahun 2015 dan lulus tahun 2018.

Jabatan saat ini yaitu Ketua Program Studi Magister Rekayasa Mesin IST AKPRIND.

Telah menerbitkan sebanyak 29 Publikasi Jurnal dan Seminar, dengan jurnal terbaru berjudul Effect of Air Supply Location and Equivalence Ratio on Thermal Behavior of Sawdust Gasification pada tahun 2021.

Telah menulis sebanyak enam buku, dengan buku terakhirnya berjudul Teknologi Pembakaran yang diterbitkan oleh AKPRIND Press pada tahun 2023.

Telah me-review artikel sejawat sebanyak 19 artikel, dengan artikel terakhir berjudul Design and Fabrication of a Downdraft Gasifier Coupled with a Small-scale Diesel Engine yang terbit pada tahun 2023.

Memiliki satu hak paten sederhana, yakni berupa Spray Scrubber untuk Pengurang Kandungan Tar Producer Gas.

Telah mendapatkan Hibah Penelitian dan Abdimas sebanyak 15 kali, dengan hibah terakhir yaitu Waste to Green Energy: Pemanfaatan Sampah Biomassa sebagai Sumber Energi Kalor Mesin Sangrai Maggot dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek tahun 2023.

Prof. Agung tercatat sebagai anggota Asosiasi Biomassa & Bio-energi Indonesia sejak tahun 2020, anggota Perhimpunan Insinyur Indonesia sejak tahun 2021, reviewer nasional Penelitian Pendidikan Vokasi sejak tahun 2021, asesor Beban Kerja Dosen sejak tahun 2021, serta reviewer nasional Penelitian BRIN sejak tahun 2023. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement