Advertisement

Air Limbah Rumah Tangga Bisa untuk Mendeteksi Covid-19, Ini Penjelasannya

Newswire
Selasa, 30 Januari 2024 - 21:52 WIB
Maya Herawati
Air Limbah Rumah Tangga Bisa untuk Mendeteksi Covid-19, Ini Penjelasannya Ilustrasi Covid/19. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Air limbah rumah tangga dapat digunakan sebagai sarana deteksi Covid-19 dengan biaya murah. Hal ini berdasarkan hasil penelitian sejumlah peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ketua Tim Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) UGM dr Indah Kartika Murni dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan air limbah yang digunakan adalah yang mengandung tinja dan urine dari individu yang terinfeksi Covid-19, baik bergejala maupun tanpa gejala.

Advertisement

"Tinja dan urine individu tersebut mengandung bagian atau fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular," kata dia.

Dengan prinsip tersebut, kata Indah, sistem surveilans air limbah tersebut telah diterapkan di beberapa negara maju untuk deteksi Covid-19 seperti di Amerika Serikat dan Belanda sebagai pelengkap surveilans individu yang rutin dilakukan.

Di Indonesia, menurut Indah, surveilans air limbah rumah tangga telah dilakukan, namun untuk deteksi wabah polio saja.

Tim PKKA-PRO yang dia pimpin bersama dr Vicka Oktaria berkolaborasi dengan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) Australia melakukan penelitian pada 2021-2022.

BACA JUGA: Pemilu Indonesia Mirip Filipina, Dosen Fisipol UGM: Di Sini, Presiden Malah Cawe-Cawe

Hasil dari penelitian itu, lanjut Indah, menunjukkan bahwa hasil deteksi dari surveilans air limbah tersebut mampu mendeteksi peningkatan kasus Covid-19 hingga dua pekan lebih awal dari peningkatan kasus di masyarakat.

"Hal tersebut menjadi dasar penelitian lanjutan untuk melihat efektivitas biaya dari penerapan surveilans air limbah," katanya.

Ia menjelaskan penelitian lanjutan untuk mengetahui kemampuan surveilans limbah sebagai sistem kewaspadaan dini peningkatan kasus Covid-19 di komunitas serta untuk melihat efektivitas biaya apabila diimplementasikan sebagai program surveilans rutin.

"Penelitian lanjutan itu menunjukkan bahwa sistem surveilans air limbah memiliki potensi sebagai opsi yang ekonomis untuk mendukung sistem peringatan dini dalam situasi pandemi, terutama di negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah," ujarnya.

Salah satu tim peneliti Tiara menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang kuat dan tepat waktu, beserta respons kesehatan masyarakat yang efektif sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap sistem surveilans.

"Tidak ada surveillance system yang efektif tanpa diikuti public health response," ujar dia.

Dukungan terhadap rencana inisiasi pelaksanaan surveilans air limbah untuk Covid-19, kata Tiara, dapat dimulai dengan pembentukan jejaring nasional khusus untuk surveilans air limbah.

Jejaring tersebut diharapkan akan melibatkan berbagai pihak yang bersedia bekerja sama dalam mengembangkan sistem surveilans air limbah di Indonesia.

"Ke depan kami dapat membuat jejaring nasional untuk surveilans air limbah berisi aktor-aktor yang dapat bekerja bersama untuk mengembangkan surveilans air limbah ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kini Sertifikat dan Notifikasi Imunisasi Dapat Diakses secara Digital

News
| Senin, 20 Mei 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement