Advertisement

UMY Gelar Pelatihan Membuat Hand Sanitizer Berbahan Lidah Buaya & Jeruk Nipis

Media Digital
Rabu, 14 April 2021 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
UMY Gelar Pelatihan Membuat Hand Sanitizer Berbahan Lidah Buaya & Jeruk Nipis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Program Kemitraan Masyarakat di Dusun Polaman Argorejo Kapenawon Sedayu Kabupaten Bantul. Menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Sedyo Rahayu dan dibawah bimbingan apt Muhammad Fariez Kurniawan, M.Farm membuat pelatihan sabun Cuci Tangan dan Hand Sanitizer Berbahan Dasar Lidah Buaya dan Jeruk Nipis. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTULUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Program Kemitraan Masyarakat di Dusun Polaman Argorejo Kapenawon Sedayu Kabupaten Bantul. Menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Sedyo Rahayu dan dibawah bimbingan apt Muhammad Fariez Kurniawan, M.Farm membuat pelatihan sabun Cuci Tangan dan Hand Sanitizer Berbahan Dasar Lidah Buaya dan Jeruk Nipis.

“Kegiatan telah dilakukan pada 28 Maret 2021 sebagai Upaya Pendukung Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19 di Dusun Polaman, Argorejo, Sedayu, Bantul. Tujuan awal dilakukan kegiatan ini adalah memberikan informasi cara pembuatan ramuan herbal dalam upaya menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19 memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur dan tanaman herbal yang banyak dijumpai di pekarangan rumah warga,” kata Muhammad Fariez Kurniawan, dosen Fasmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY..

Advertisement

Dia menjelaska selain itu dipraktikkan juga cara pembuatan sabun cuci tangan dan sabun cuci piring berbahan dasar lidah buaya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup dengan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di kebun milik KWT Sedyo Rahayu. Seluruh rangkaian ini dimaksudkan agar anggota KWT dan masyarakat dusun Polaman pada umumnya memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan ramuan herbal dan sabun cuci tangan secara mandiri.

Sebab, kata Fariez akan sangat mendukung upaya menjaga kesehatan dan penerapan protokol kesehatan tanpa harus mengeluarkan banyak dana untuk membeli kebutuhan tersebut, sehingga masyarakat bisa berhemat di tengah kondisi penurunan daya beli sebagai efek dari penurunan tingkat ekonomi selama masa pandemi COVID-19 ini.

“Kondisi Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih setahun menuntut dilakukan nya upaya pemeliharaan imunitas tubuh dan penerapan protokol kesehatan secara berkelanjutan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Dia menambahkan salah satu bentuk upaya tersebut dengan rutin mengonsumsi suplemen kesehatan yang mampu menjaga imunitas tubuh dan kebiasaan rutin mencuci tangan setelah beraktivitas. Adanya dua kebutuhan tersebut yang rutin dikeluarkan akan menuntut pengeluaran tambahan dana keuangan dari setiap rumah tangga untuk menyediakan kebutuhan suplemen kesehatan dan sabun cuci tangan, sehingga diperlukan adanya upaya untuk mengolah ramuan suplemen kesehatan dan sabun cuci tangan secara mandiri oleh masyarakat yang akan membantu mengurangi pengeluaran dana untuk kedua jenis bahan tersebut.

Rangkaian kegiatan ini diawali dengan penyuluhan pembuatan ramuan herbal memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur dan tanaman di pekarangan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan dan sabun cuci piring berbahan dasar lidah buaya bertempat di di Joglo MBelik MBeji Dusun Polaman.

Kegiatan terakhir dilanjutkan dengan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di kebun milik KWT Sedyo Rahayu. Tujuan awal dilakukan kegiatan ini adalah memberikan informasi cara pembuatan ramuan herbal dalam upaya menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19 memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur dan tanaman herbal yang banyak dijumpai di pekarangan rumah warga.

Selain itu dipraktikkan juga cara pembuatan sabun cuci tangan dan sabun cuci piring berbahan dasar lidah buaya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup dengan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di kebun milik KWT Sedyo Rahayu.

Sumiyem selaku ketua KWT bahwa pembuatan sabun cuci tangan dan sabun cuci piring berbahan dasar lidah buaya merupakan hal baru dan menarik bagi beliau sendiri dan juga bagi pengurus KWT. Disampaikan juga bahwa sabun cair cuci tangan dan cuci piring yang dihasilkan memiliki mutu dan kualitas yang tidak kalah dengan produk sabun cuci tangan dan cuci piring di pasaran. (ADV)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

alt

Mahasiswa KKN UNY Kenalkan Inovasi Mi Sehat dari Kentang

Sleman
| Rabu, 24 April 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Berikut Rangkaian Program Pilihan Keluarga Indonesia Paling di Hati, Hanya di MNCTV

Hiburan
| Selasa, 23 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement