Advertisement
UMY Beri Pemahaman Fikih Kebencanaan kepada Warga Mamuju
Advertisement
Harianjogja.com, MAMUJU—Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc., M.A., Ph.D., dosem Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengisi Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) UMY dengan kegiatan pengabdian berjudul Membangun Spirit Ta'awun dan Etos Kerja Warga Kelurahan Karema Kecamatan Mamuju Pasca Bencana Gempa Mamuju Sulawesi Barat.
Kegiatan berlangsung di Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada 25 April 2021, pukul 15.30-17.00 WIB melalui Zoom dan Live Youtube.
Advertisement
“Tujuan pengabdian memberikan pemahaman kepada warga Karema, Mamuju, tentang Fikih Kebencanaan dan pengamalannya serta mendorong warga untuk selalu memiliki spirit Ta’awun dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam menghadapi ujian/musibah,” kata Muhammad Khaeruddin.
Pengabdian PPDM ini dilakukan secara online dalam bentuk Webinar pengabdian berbasis kajian keislaman di bulan Ramadhan 1442 H yang dimulai dengan sambutan oleh pihak mitra yang diwakili oleh ketua RT (Hamzah) dan selanjutnya sambutan oleh Yayat Hidayat, S.Pd.I., M.Ag. selaku anggota tim pengabdian UMY.
Selanjutnya ulasan materi tentang Konsep Ta’awun dalam menghadapi bencana disampaikan oleh Dr. Muh. Naim Madjid (dosen pendidikan bahasa Arab UMY) dan materi inti tentang Fikih Kebencanaan disampaikan oleh Dr. Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc., M.A selaku ketua tim pengabdian dan kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY. Para peserta sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, mereka menyimak dan bertanya perihal bencana dalam perspektif Islam.
Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh tokoh masyarakat dan warga karema Mamuju, Sulbar, sekitar 12 orang yang berkumpul di suatu tempat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Pihak mitra sangat sangat berterima kasih atas kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Mereka memperoleh wawasan baru tentang konsep fikih kebencanaan dan mereka termotivasi untuk selalu membangun spirit ta’awun (tolong menolong) dalam segala keadaan, terutama dalam menghadapi musibah seperti bencana gempa. Mereka juga berkomitmen untuk mengamalkan fikih kebencaaan ini ketika menghadapi bencana. Bantuan materi dan non-materi yang diberikan sangatlah berarti bagi mereka terutama dalam kondisi yang mereka hadapi. Mereka juga berharap kegiatan seperti ini dapat terlaksana lagi dengan baik di waktu-waktu mendatang,” kata Muhammad Khaeruddin. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- UMY Bantu Warga Dusun Sonyo Pahami Pentingnya Komunikasi Bencana
- UMY Kolaborasi dengan PDM Bantul Kembangkan Agribisnis Singkong
- LP3M UMY Bersama DLH Bantul Wujudkan Kampung Ramah Lingkungan
- UMKM dan PKK di Dusun Ngebel Dilatih Manajemen Organisasi
- KKN REG IT 120 UMY Bantu Digital Marketing UMKM di Bantul
Advertisement
Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement