Advertisement
Italia Habis di Eropa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Napoli tersingkir dari perempat final Liga Europa sehingga tidak ada tim Italia yang tersisa di kompetisi Eropa musim ini.
Sebelumnya, ada dua tim yang masih bertahan di Benua Biru. Juventus di perempat final Liga Champions, serta Napoli di babak delapan besar Liga Europa. Namun Juve dipaksa angkat kaki Ajax Amsterdam dengan agregat 2-3 dari Liga Champions. Disusul kemudian Napoli yang disingkirkan Arsenal dengan agregat 0-3 dari Liga Europa.
Advertisement
Hal itu bertolak belakang dengan tim Inggris yang masih menyisakan empat tim, masing-masing dua di Liga Champions dan dua di Liga Europa. Liverpool dan Tottenham Hotspur mewakili tim Negeri Ratu Elizabeth II ke semifinal Liga Champions. Sedangkan dua wakil Inggris di semifinal Liga Europa adalah Arsenal dan Chelsea.
Napoli gagal memanfaatkan leg kedua perempat final yang digelar di kandang mereka, San Paolo, Jumat (19/4/2019) dini hari WIB. Tim berjuluk Partenopei ini sebenarnya memiliki banyak peluang merobek jala gawang Arsenal, antara lain dari Arkadiusz Milik, Lorenzo Insigne, dan Jose Callejon. Tapi serangan mereka kerap mentok di barisan pertahanan Arsenal.
"Ini benar-benar sulit dan kami punya dua peluang yang benar-benar bagus di mana kami seharusnya bisa memecah kebuntuan," sesal Ancelotti, seperti dikutip football-italia.net.
Insigne sangat terpukul karena timnya tersingkir. Terlebih lagi dirinya menjadi sasaran cemoohan dari fans timnya sendiri saat ditarik keluar lapangan pada menit ke-61. Insigne sakit hati dan sempat menolak duduk di bangku cadangan sebelum pertandingan berakhir.
Rasa sedih Insigne itu ikut dirasakan ayahnya, Carmine Insigne, yang menyaksikan pertandingan ini secara langsung di San Paolo. Ketika dicegat reporter Tuttomercatoweb dan Radio Punto Zero, Carmine bahkan mengkritik Ancelotti dengan melabeli pelatih yang mengoleksi tiga trofi Liga Champions tersebut sebagai "a flop" (seorang yang gagal).
Sementara itu, Pelatih Chelsea, Maurizo Sarri, ikut bersimpati dengan tersingkirnya Patenopei yang pernah dilatihnya selama lebih dari tiga musim. "Saya sedih dengan yang dialami Napoli. Saya tahu itu berat, Arsenal lawan yang kuat," jelasnya.
Sarri sendiri pernah disebut-sebut bukan pelatih yang cocok di Eropa, karena tidak pernah mampu meraih juara di Benua Biru saat membesut Napoli. Tapi musim ini dia mulai membuktikannya dengan membawa Chelsea lolos ke semifinal Liga Europa.
"Ini laga ke-22 diriku di Eropa dan saya memenangi 18 laga. Apalah saya tidak dipertimbangkan sebagai pelatih yang pantas di kompetisi Eropa?" ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Proliga Hari Pertama, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Laga Filipina vs Indonesia Diawali Hening Cipta untuk Pele
- Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF 2022 Sebagai Runner Up Grup
- Klasemen Grup A Piala AFF 2022: Indonesia Kalah Selisih Gol dari Thailand
- PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Fredyan 'Ucil'
- Pelatih Arema FC Minta Manajemen Rekrut Playmaker Asing
- PSIS Semarang Rekrut Adi Satryo
- Modric Tolak Tawaran Gabung Al Nassr
Advertisement
Advertisement