Nyalakan Lilin di SSA, Suporter dan Bupati Bantul Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan

Harianjogja.com, BANTUL — Lilin-lilin dan bunga mawar memenuhi Stadion Sultan Agung, Senin (3/10/2022) malam WIB. Bersama-sama, ratusan suporter yang hadir malam itu menabur doa dengan atribut mereka masing-masing.

Para perwakilan dari Paserbumi (kelompok suporter Persiba Bantul), Brajamusti (kelompok suporter PSIM Jogja), dan perwakilan dari sejumlah kelompok suporter lainnya saling menggenggam tangan. Mereka bersama-sama mengenang dan memanjatkan doa bagi ratusan suporter Arema Malang yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang hadir dalam acara itu turut larut bersama para suporter. Dia mengatakan, Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan sejarah kelam persepakbolaan negeri ini.

Itulah sebabnya, orang nomor satu di Pemkab Bantul itu pun berharap Tragedi Kanjuruhan menjadi yang insiden berdarah yang terakhir dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. “Marilah, dengan tragedi [Kanjuruhan] ini, kita semua bisa semakin dewasa, semakin arif, semakin bijaksana dalam menyikapi pertandingan sepak bola,” kata Halim, pada Senin.

BACA JUGA: Sedih karena Tragedi Kanjuruhan, Cristian Gonzales: Itu adalah Rumah Kedua Saya!

Dia mengatakan pentingnya peran suporter sepak bola. “Keberadaan suporter dalam sepak bola itu tidak bisa diabaikan, tidak bisa dinafikan. Mereka adalah salah satu instrumen penting dalam mendukung dan mendorong sepakbola nasional kita. Tetapi meski begitu, fanatisme yang sempit harus dihapus. Rivalitas hanya 90 menit di lapangan hijau,” ucapnya.

Lebih jauh, Halim menegaskan bahwa nyawa jauh lebih berharga daripada sepakbola. Dia pun mengajak semua suporter untuk bergandengan tangan dan saling merangkul.

Kemudian, bersama dengan suporter yang hadir, dia mengajak melantunkan doa bersama untuk korban dan seluruh Aremania agar diberikan ketabahan dan kekuatan.

Mantan Lurah Paserbumi, Ari Pambudi, mengaku dia berusaha untuk memberanikan diri untuk menggelar agenda doa bersama. Baginya, duka yang dialami Aremania (sebutan suporter Aremania) adalah duka seluruh suporter di Indonesia tak terkecuali suporter Persiba Bantul yang saat ini terbagi menjadi tiga kelompok, yakni Paserbumi, Curva Nord Famiglia (CNF), dan Trah Kulon.

“Kami teman-teman [suporter] Persiba Bantul mencoba ikut merasakan apa yang dirasakan teman-teman di Malang. Apa yang bisa kami lakukan hanya berdoa,” ucap Ari yang juga menjadi inisiator kegiatan doa bersama tersebut.

Ari tak menampik bahwa banyak kelompok suporter memiliki rivalitas yang tinggi dengan kelompok suporter lainnya. “Kini, dengan adanya insiden di Kanjuruhan, mari mulai saling melepaskan ego, melepaskan baju kita masing-masing, dan sadar bahwa dalam jiwa kita adalah Merah Putih. Itulah yang harus kita kedepankan. Sekaranglah saatnya bahwa kita semua satu hati, satu Indonesia,” ucap dia.

Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Hanung Raharjo, berterima kasih atas kehadiran para suporter dari berbagai kalangan. Dia mengajak untuk berdoa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan di Malang.

"Semoga teman-teman kita, Aremania [yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan] dapat diterima di sisi Allah dan semoga, kita yang berada di Bantul dapat bersama-sama mengawali menjadi suporter tertib dan tidak anarkis. Tragedi yang ada di tempat lain [Kanjuruhan] semoga tidak terjadi lagi termasuk di Jogja," kata Hanung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News