Advertisement

Persaudaraan Suporter DIY: Tak Sekadar Deklarasi, Perlu Kerja Keras Merawat Mataram is Love

Nina Atmasari
Kamis, 13 Oktober 2022 - 19:37 WIB
Budi Cahyana
Persaudaraan Suporter DIY: Tak Sekadar Deklarasi, Perlu Kerja Keras Merawat Mataram is Love Talkshow Merembug DIY Lebih Aman & Istimewa Bersama Suporter Sepak Bola yang digelar Harian Jogja, Kamis (13/10/2022). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelompok suporter klub sepak bola di DIY sudah menyepakati perdamaian antarkelompok suporter. Kata sepakat untuk berdamai sudah terucap, tetapi tidak mudah dalam merawatnya. Diperlukan berbagai upaya untuk menjaganya.

Hal itu terungkap dalam Talkshow Merembug DIY Lebih Aman & Istimewa Bersama Suporter Sepak Bola yang digelar Harian Jogja, Kamis (13/10/2022). Acara ini mempertemukan para tokoh dari kelompok suporter PSIM Jogja, Persiba Bantul, dan PSS Sleman.

Advertisement

Mereka yang hadir yakni Budi Item (Ketua Umum The Maident), Rengga Dian (Perwakilan Slemania), Kasut (Trah Kulon Hooligans Persiba), John Hendrix (Leader Paserbumi) dan Wisnu Ardi (Sesepuh CNF). Sedianya kegiatan ini juga mengundang tokoh dari Brajamusti dan BCS. Namun, perwakilan kedua kelompok tersebut berhalangan hadir.

Budi Item optimistis bahwa Mataram is Love, slogan yang muncul dengan semangat menjaga perdamaian selepas Tragedi Kanjuruhan, bisa terjaga. Perdamaian ini merupakan mimpi warga DIY. Upaya merawatnya adalah dengan mengadakan dialog.

“Cara merawat islah ini dengan sering-sering seperti ini, berdialog agar mengenal satu sama lain. Koordinasi dan silaturahmi. Ini ajang bertukar kabar, ada apa perkembangan daerah. Selain itu, perlu ada edukasi ke teman-teman yang masih kelewat batas [dalam mendukung klub pujaannya], ada batasannya. Di samping itu juga perlu komitmen bareng-bareng,” kata Budi Item.

Optimisme juga diungkapkan Rengga Dian. Namun, ia mengingatkan agar kelompok suporter tetap harus realistis. Mantan ketua umum Slemania ini mengakui di kalangan suporter muncul beda pemikiran. Di sinilah tugas pengurus untuk memberi edukasi dan pemahaman tentang pentingnya perdamaian.

“Jangan cuma di acara ini [berdamai], ke depannya harus terus selalu bertemu mengadakan acara silaturahmi, bahkan bermain sepak bola antarsuporter. Kalau berhenti berkomunikasi, ke depannya akan susah menilai akan seperti apa,” katanya.

Wisnu Ardi menambahkan perlunya dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya dari suporter. Pihak-pihak seperti kepolisian, pemerintah, media cetak, media sosial hingga media elektronik perlu ikut mendukung, menjaga perdamaian ini.

“Karena [perdamaian] ada yang pro dan kontra, mau dan tidak mau, seperti karena rivalitas yang kebablasan, tandhes [begitu dalam] sakitnya dan tidak bisa menerimanya. Jangan sampai kejadian seperti di Kanjuruhan terulang,” katanya.

BACA JUGA: Dijamu BCS, Brajamusti & Maident Doa Bersama di Maguwoharjo, Jogja Sleman Bersaudara

Ia mengungkapkan deklarasi perdamaian para suporter seluruh DIY sudah sering terjadi, terbaru di Polda DIY pada 2012. Namun, masih muncul beberapa kelompok suporter, yang sebenarnya minoritas, sulit berdamai karena. Dampak yang bisa muncul adalah mereka mengeluarkan isi hati melalui media sosial yang bisa memicu perselisihan. Namun, Wisnu memastikan media sosial resmi dari kelompok suporter tidak mungkin melakukannya.

Adapun John Hendrix mengungkapkan sempat ada asosiasi antarkelompok suporter di DIY Ia mencontohkan dulu ada Ajobir yaitu singkatan dari Abang Ijo Biru yang mewakili seragam Persiba, PSS, dan PSIM. Akan tetapi, perkumpulan itu tidak berlanjut.  

“Banyak ingin damai, siapa sih yang mau celaka dan ada keributan. Tapi terkadang terjadi karena keadaan. Yang enggak salah kena sasaran. Karena ada orang banyak dan dalam kondisi yang berbeda-beda. Harapannya hal-hal seperti itu bisa diredam, jangan sampai berbuntut, karena timbulnya dendam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

MotoGP Portugal 2024: Bagnaia Buka Suara Terkait Insidennya dengan Marc Marquez

Olahraga
| Senin, 25 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement