FIFA Tolak Kampanye Hak Asasi Manusia Denmark di Piala Dunia 2022
Harianjogja.com, JAKARTA—FIFA menolak permintaan Denmark untuk mengampanyekan hak asasi manusia di Piala Dunia 2022.
Pelatih Denmark Kasper Hjulmand mengatakan timnya akan fokus kepada sepak bola setelah FIFA menolak permintaan kesebelasan negara itu agar mengenakan kaus khusus membela hak asasi manusia selama latihan.
Berbicara kepada wartawan pada Senin (14/11/2022) malam saat skuad Denmark berangkat ke Piala Dunia, Hjulmand mengatakan mereka sudah memutuskan akan fokus kepada sepak bola."
BACA JUGA: Bintang MU Kritik Banyaknya Kematian dalam Pembangunan Stadion Piala Dunia Qatar
"Kini kami sudah sini, sehari sebelum kami melakukan perjalanan, dan bagi kami harapannya adalah bahwa kami mendarat dan menuntaskan pekerjaan kami," kata Hjulmand.
Pekan lalu FIFA menolak permintaan Denmark agar membolehkan memakai kaus bertuliskan Hak Asasi Manusia untuk Semua selama latihan di Qatar.
"Kami sama sekali tidak akan mengenakan jersey itu," kata Jakob Jensen, CEO Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) kepada AFP, Senin.
Jensen mengatakan walaupun keputusan FIFA yang tak membolehkan pemakaian seragam itu mengikuti "prosedur standar", dia menyatakan pesan HAM dalam kaus itu tidak terlalu politis karena ini seharusnya menjadi pernyataan yang didukung semua orang.
Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya dalam memperlakukan pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia dan atas hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Pada saat yang sama Jensen menyuarakan penilaian Hjulmand.
"Para pemain di sini untuk bermain sepak bola, mereka bermimpi menjuarai Piala Dunia, mereka harus bisa fokus bermain," kata Jensen seraya menambahkan bahwa terserah dia dan FA Denmark untuk membahas HAM.
"Mereka jelas bebas mengekspresikan diri, beberapa dari mereka sudah melakukannya, tetapi tidak apa-apa juga jika beberapa dari mereka hanya ingin fokus kepada sepak bola," kata dia.
FIFA yang awal November lalu sudah melarang semua pesan politik mendesak semua tim fokus kepada sepak bola dan tidak terseret ke dalam setiap pertempuran ideologis atau politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara