Sepakbola

FIFA Tolak Kampanye Hak Asasi Manusia Denmark di Piala Dunia 2022

Penulis: Newswire
Tanggal: 16 November 2022 - 06:57 WIB
Pelatih Denmark Kasper Hjulmand - UEFA.com

Harianjogja.com, JAKARTA—FIFA menolak permintaan Denmark untuk mengampanyekan hak asasi manusia di Piala Dunia 2022.

Pelatih Denmark Kasper Hjulmand mengatakan timnya akan fokus kepada sepak bola setelah FIFA menolak permintaan kesebelasan negara itu agar mengenakan kaus khusus membela hak asasi manusia selama latihan.

Berbicara kepada wartawan pada Senin (14/11/2022) malam saat skuad Denmark berangkat ke Piala Dunia, Hjulmand mengatakan mereka sudah memutuskan akan fokus kepada sepak bola."

BACA JUGA: Bintang MU Kritik Banyaknya Kematian dalam Pembangunan Stadion Piala Dunia Qatar

"Kini kami sudah sini, sehari sebelum kami melakukan perjalanan, dan bagi kami harapannya adalah bahwa kami mendarat dan menuntaskan pekerjaan kami," kata Hjulmand.

Pekan lalu FIFA menolak permintaan Denmark agar membolehkan memakai kaus bertuliskan Hak Asasi Manusia untuk Semua selama latihan di Qatar.

"Kami sama sekali tidak akan mengenakan jersey itu," kata Jakob Jensen, CEO Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) kepada AFP, Senin.

Jensen mengatakan walaupun keputusan FIFA yang tak membolehkan pemakaian seragam itu mengikuti "prosedur standar", dia menyatakan pesan HAM dalam kaus itu tidak terlalu politis karena ini seharusnya menjadi pernyataan yang didukung semua orang.

Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya dalam memperlakukan pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia dan atas hak-hak perempuan dan LGBTQ.

Pada saat yang sama Jensen menyuarakan penilaian Hjulmand.

"Para pemain di sini untuk bermain sepak bola, mereka bermimpi menjuarai Piala Dunia, mereka harus bisa fokus bermain," kata Jensen seraya menambahkan bahwa terserah dia dan FA Denmark untuk membahas HAM.

"Mereka jelas bebas mengekspresikan diri, beberapa dari mereka sudah melakukannya, tetapi tidak apa-apa juga jika beberapa dari mereka hanya ingin fokus kepada sepak bola," kata dia.

FIFA yang awal November lalu sudah melarang semua pesan politik mendesak semua tim fokus kepada sepak bola dan tidak terseret ke dalam setiap pertempuran ideologis atau politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

2 Stadion Piala Dunia U-20 2023 Indonesia Terancam Dicoret FIFA
FAM Malaysia Ingin Tiru Indonesia Gelar Piala Dunia
Kalahkan Klub Mesir, Real Madrid Lolos Final Piala Dunia Antarklub
Ada Potret Wajah Lionel Messi di Ladang Jagung, Ditanam Puluhan Petani Sebelum Piala Dunia

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

UEFA Larang Crystal Palace Berkompetisi di Liga Europa 2025/2026
Korea Selatan vs Hongkong 2-0, Taeguk Warriors Kian Kuat di Puncak Klasemen EAFF 2025
Rebranding PT LIB Jadi ILeague, Liga 1 Jadi Super League dan Liga 2 Menjadi Championship
PSS Sleman Rekrut Muhammad Salman Alfarid, Bek Sayap Potensial di Lini Belakang
Ini Kata Indra Safjri Soal Regulasi Pemain Asing
Reuni dengan Pieter Huistra di Bumi Sembada, Terens Puhiri Jadi Senjata Baru PSS Sleman di Sektor Sayap
Bek AC Milan Theo Hernandez Resmi Berseragam Al Hilal, Dikontrak hingga 2028
Oxford United vs Port FC Jadi Laga Final Piala Presiden 2025
Piala AFF U-23 2025, Pelatih Thailand Sebut Vietnam dan Indonesia Jadi Lawan Terberat
Ranking FIFA Timnas Indonesia di Posisi Ke-118, Terbaik dalam 19 Tahun