Advertisement

Kasus Covid-19 di Inggris Mengkhawatirkan, Wembley Jangan untuk Semifinal dan Final Euro 2020

Newswire
Kamis, 01 Juli 2021 - 10:47 WIB
Galih Eko Kurniawan
Kasus Covid-19 di Inggris Mengkhawatirkan, Wembley Jangan untuk Semifinal dan Final Euro 2020 Stadion Wembley di London, Inggris./Antara - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Pejabat Uni Eropa meminta Union of European Football Associations (UEFA) agar mempertimbangkan ulang rencana menggelar semifinal dan final Euro 2020 di Stadion Wembley di London, mengingat Inggris tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Di tengah lonjakan kasus yang didorong merebaknya varian Delta di Inggris, UEFA pekan lalu sempat menegaskan komitmen mereka untuk tetap menyelenggarakan dua pertandingan semifinal dan final Euro 2020 di Wembley pada 6, 7, dan 11 Juli 2021.

Advertisement

UEFA bahkan mengumumkan penambahan izin kehadiran penonton yang meningkat jadi 75 persen kapasitas Wembley untuk ketiga pertandingan itu atau 60.000 kursi.

"Akan ada begitu banyak orang dan wacana penambahan keterisian stadion, kami sangat kuatir akan varian Delta yang begitu nampak seharusnya jadi peringatan bagi UEFA untuk melakukan pertimbangan hati-hati," kata Wakil Presiden Komisi Eropa Uni Eropa, Margaritis Schinas, Selasa (29/6/2021).

Schinas, yang secara nomenklatur membawahi kebijakan kesehatan masyarakat Uni Eropa, mengatakan ada asimetri yang harus dipertimbangkan terkait dengan kebijakan pembatasan perjalanan dari pemerintah Inggris sedangkan di sisi lain mereka bersiap menyambut kedatangan dalam jumlah besar dari luar negeri.

Regulasi yang berlaku saat ini para pemegang tiket harus membuktikan hasil tes negatif Covid-19 maupun keterangan sudah menjalani vaksinasi penuh untuk hadir ke Wembley.

Meski demikian, belum ada tanda-tanda Inggris bakal melonggarkan aturan lain tentang karantina 10 hari bagi pendatang dari luar negeri. "Saya pikir pertimbangan obyektif ini harus membuat UEFA meninjau dengan hati-hati tentang situasi semifinal dan final," kata Schinas.

"Saya merasa punya dukungan untuk mengatakan ini karena melihat Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan banyak anggota Uni Eropa lainnya mengungkapkan kekhawatiran serupa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement