Advertisement
Kualifikasi Piala Asia U-17 2023: Tragedi Kanjuruhan Tak Bikin Peserta Kualifikasi Takut
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), yang menewaskan setidaknya 125 orang, tidak membuat tim-tim peserta Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 takut berada di Indonesia.
BACA JUGA : Indonesia vs Guam Digelar Tanpa Penonton
Advertisement
"Kami tidak takut dan bertekad melanjutkan pertandingan-pertandingan kami. PSSI sangat memerhatikan keamanan dan semua kebutuhan kami," kata pelatih tim nasional U-17 Palestina Loay AlSalhe dikutip dari Antara, Selasa (4/10/2022).
Loay menegaskan bahwa skuadnya merasa aman beraktivitas di Indonesia. Apalagi, orang-orang Indonesia dinilainya ramah dan mencintai rakyat Palestina.
"Kalau perlu, kami tinggal sebulan di sini," kata Loay separuh bercanda.
Perasaan nyaman di Indonesia juga diutarakan pelatih timnas U-17 Uni Emirat Arab (UEA) Alberto Gonzalez.
Menurut Alberto, PSSI sudah menyiapkan penyelenggaraan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan baik.
"Kami sangat bahagia di sini. Orang-orang Indonesia baik dan ramah," tutur Alberto.
Menurut dia, pascamenyebarnya kabar kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, tim pelatih dan ofisial skuad U-17 UEA selalu berupaya menciptakan atmosfer positif di tengah para pemainnya.
Mereka tidak membahas soal ketakutan, kekhawatiran di dalam tim. Alberto mau anak-anak asuhnya fokus sepenuhnya ke pertandingan.
"Kami hanya berbagi soal sepak bola dan kompetisi ini kepada pemain. Kami percaya peristiwa yang terjadi di Indonesia juga bisa terjadi di tempat lain. Kami sangat berduka. Namun, UEA tetap akan melanjutkan pertandingan dengan mentalitas yang sama dengan sebelumnya," ujar Alberto.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Pendukung tuan rumah yang kecewa masuk ke lapangan yang membuat pihak keamanan melepaskan tembakan gas air mata. Bukan cuma ke lapangan, gas tersebut juga ditembakkan ke tribun.
Akibatnya, puluhan ribu suporter di stadion panik dan berusaha mencari jalan keluar lantaran mereka kesulitan untuk bernapas. Akan tetapi, akses keluar terbatas sehingga membuat banyak dari mereka terhimpit dan terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Refleksi Kepemimpinan Walkot Madiun: Perkuat Ekonomi dari Sektor Wisata & UMKM
- Ayo Nobar! Videotron Susu Murni Boyolali bakal Putar Semifinal Piala Asia U-23
- PDIP Sukoharjo Segera Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, Ini Jadwalnya
- PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
- Pengusaha Bakpia Ramaikan Bursa Pilkada Jogja 2024
Advertisement
Advertisement