Advertisement

Ini Profil 4 Stadion Venue Piala Dunia U-17

Sirojul Khafid
Rabu, 09 Agustus 2023 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Ini Profil 4 Stadion Venue Piala Dunia U-17 Bus Metrotrans melintas di kawasan Halte Jakartas International Stadium (JIS), Jakarta, Selasa (1/3/2022). - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PSSI dan FIFA telah menyepakati empat stadion yang akan menjadi arena untuk Piala Dunia U-17 tahun ini.

Keempat stadion tersebut masing-masing adalah Jakarta International Stadium (JIS), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Manahan (Solo). Pada Juli 2023, FIFA telah menginspeksi stadion yang ditawarkan Indonesia.

Advertisement

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan pemilihan empat stadion ini berasal dari delapan stadion yang sebelumnya disodorkan. Pemilihan arena Piala Dunia yang tinggal tiga bulan lagi berlangsung ini berdasarkan kebutuhan logistik dan akses para pemain nantinya.

“Terbang ke sana terbang ke sini kan itu harus diperhitungkan juga. Karena itu ada kesepakatan dengan FIFA, tetapi yang akan mengumumkan FIFA ya, bukan saya," kata Erick, Senin (7/8/2023).

Erick menambahkan apabila pertandingan di Jakarta untuk dua grup, di Bandung akan diisi dua grup, di Surabaya diisi oleh satu grup, dan di Solo sebanyak satu grup. PSSI juga telah mengusulkan Tim Nasional Indonesia bermain di Jakarta, kemudian pembukaan di Jakarta, sedangkan penyelenggaraan semifinal dan final akan dilakukan Solo seperti rencana sebelumnya untuk Piala Dunia U-20.

Berikut Profil 4 Stadion yang Bakal Jadi Venue Piala Dunia U-17:

Jakarta International Stadium (JIS)

Jakarta International Stadium./JIBI

Lokasi: Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Awal pembangunan: 2008

Selesai pembangunan: 2022

Luas lahan keseluruhan: 66,6 hektar

Kapasitas penonton: 82.000 penonton

Fakta:

  • Mendapat tiga kategori oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), yaitu Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat, Stadion Pertama yang menggunakan Sistem Atap Buka-Tutup dan Stadion Green Building dengan Sertifikasi Platinum Pertama.
  • Stadion pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep keberlanjutan (sustainability).
  • Rumput stadion utama dan lapangan latihnya menggunakan hybrid turf. Bisa digunakan hingga 1.000 jam pertandingan dengan luasnya yang hampir 300.000 meter persegi dan tinggi 70 meter.

Si Jalak Harupat

Si Jalak Harupat./JIBI

Lokasi: Desa Kopo dan Cibodas, Soreang, Kabupaten Bandung.

Awal pembangunan: 2003

Selesai pembangunan: 2005

Luas lahan keseluruhan: 28.177 meter persegi, luas lapangan sepak bola 7.500 meter persegi, dan lansekap 13.000 meter persegi.

Kapasitas penonton: 40.000 penonton.

Fakta:

  • Nama stadion berasal dari julukan salah seorang pahlawan nasional dari Bojongsoang, Bandung yaitu Otto Iskandardinata.
  • Lapangan sepak bola sebagai arena utama memiliki rumput jenis zoyzia matrella lin mer yang bisa meminimalkan cedera pemain bola.
  • Lampu untuk lapangan berketetapan 1.000 lux yang memungkinkan diterapkannya pertandingan malam.
  • Fasilitas lain yang ada di lapangan ini adalah papan skor elektronik dan lintasan (track) untuk atletik dengan ukuran standar sebanyak delapan lintasan.

Stadion Gelora Bung Tomo

Gelora Bung Tomo./Youtube

Lokasi: Benowo, Pakal, Surabaya, Jawa Timur.

Awal pembangunan: 2008

Selesai pembangunan: 2010

Kapasitas penonton: 45.000 penonton

Fakta:

  • Pembangunan stadion menghabiskan anggaran Rp100 miliar.
  • Sempat kontroversial di masa awal pembangunan lantaran lokasinya yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah.

Stadion Manahan

Stadion Manahan./JIBI

Lokasi: Jalan Adi Sucipto Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Awal pembangunan: 1989

Selesai pembangunan: 1998

Luas lahan keseluruhan: 170.000 meter persegi dan stadion berukuran total 33.300 meter.

Kapasitas penonton: 20.000 penonton

Fakta:

  • Diresmikan pada 21 Februari 1998 oleh Presiden ke-2 RI, Soeharto.
  • Stadion Manahan merupakan dedikasi dari Yayasan Ibu Tien Soeharto.
  • Manahan sudah mengalami dua kali renovasi. Renovasi pertama dilakukan satu dekade sejak diresmikan atau tepatnya 2008. Perhatian khusus ketika renovasi adalah perbaikan drainase lapangan, anggarannya sekitar Rp1,6 miliar.
  • Renovasi kedua pada Agustus 2018 hampir di seluruh bagian. Untuk mempertahankan ciri khas sebagai stadion kebanggaan warga Surakarta maka dipasang hiasan Batik Kawung pada bagian fasad.

Sumber: JIBI/Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement