Advertisement
Diwarnai Hujan Gol Indah, PSS VS Persita Berakhir Imbang 3-3
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Laga PSS Sleman kontra Persita di Stadion Manahan Solo pada Selasa (27/2/2024) berakhir antiklimaks dengan skor imbang 3-3. Diwarnai dengan serentetan gol indah, Super Elang Jawa berhasil selamat dari kekalahan usai gol bunuh diri kapten dari Laskar Cisadane di penghujung laga.
Pelatih Kepala PSS Sleman, Risto Vidakovic menilai anak asuhnya telah memberikan segalanya pada pertandingan kali ini. Para pemain bahkan berulang kali come back seusai tertinggal gol dari PSS Sleman.
Advertisement
Namun sesuai tebakan Risto sehari sebelum laga, pertandingan melawan Persita akan menjadi sulit. Lantaran tim tamu akan tampil habis-habisan mendapatkan poin sebagai modal keluar dari zona degradasi.
"Pertandingan ini akan menjadi sulit bagi kedua tim karena Persita sedang berjuang dari zona degradasi dan kita kebobolan tiga kali dari tendangan luar kotak penalti," kata Risto usia laga.
Membawa misi menjauhi zona degradasi, kedua tim tampil ngotot sejak awal laga. Gol pertama dalam laga lebih dulu dicetak oleh tim tamu lewat freekick mematikan Ezequiel Vidal di menit ke-26. Tendangan kaki kiri Vidal melesat kencang di sudut kanan gawang Kiper PSS Sleman, Anthony Pinthus. Skor 0-1 untuk Persita.
Baca Juga
Lawan Persita, PSS Sleman Langsung Turunkan Duet Hokky-Ajak Sejak Awal Laga
Dijamu Bhayangkara Presisi, PSS Sleman Bidik Poin Penuh
Namun hanya tujuh menit berselang, PSS Sleman menyamakan kedudukan. Gol tendangan bebas Persita di balas dengan sontekan plesing indah Esteban Vizcarra di menit ke-33. Viscarra yang mendapat sodoran umpan pendek di depan kotak penalti Keorganisasian tembakan melengkung ke arah kiri gawang Persita. Kiper Persita, Kartika Ajie yang tak mampu menghalau bola membuat gol bagi PSS Sleman. Skor 1-1 kedua tim imbang.
Sayangnya di penghujung babak pertama, gantian Irsyad Maulana yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Bola melengkung sepakan Irsyad kembali menjebol gawang PSS Sleman dan mengubah skor menjadi 1-2 untuk Persita. Skor ini bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, baik PSS maupun Persita masih terus melanjutkan jual beli serangan. Hasilnya pergerakan Ajak yang dijatuhkan di kotak penalti membuat wasit menunjuk titik putih. Ajak yang mengeksekusi tendangan pada menit ke-53 sukses mengecoh Kartika Ajie. Skor berubah menjadi 2-2 kedua tim sama kuat.
Akan tetapi tujuh menit berselang, stiker Laskar Cisadane, Ramiro Fergonzi seakan tak ingin ketinggalan dalam pesta gol. Pada menit ke-60 tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tak mampu dihalau kiper PSS Sleman. Gol ini sekali lagi membuat Persita unggul 2-3.
Nyaris menelan kekalahan, juru selamat PSS Sleman justru hadir dari gol bunuh diri sang Kapten Laskar Cisadane, Muhammad Toha. Toha yang ingin menghalau umpan lambung dari kiri pertahanan Persita justru mencetak gol bunuh di menit ke-82. Bola sundulannya tak mengubah arah bola ke luar gawang, bola justru menghujam ke arah gawangnya sendiri. Skor 3-3 bertahan hingga akhir laga. "Tentu itu tidak mudah untuk kita bisa kembali bangkit lagi dan lagi, apalagi kita awalnya tertinggal kemudian kita bangkit kembali sampai akhirnya kita bisa menyamakan kedudukan 3-3," tandasnya.
Meski belum meraih poin penuh, Risto mengaku bangga akan semangaat juang para pemain hingga menit akhir. Apalagi pemain bisa mengendalikan dinamika situasi yang terjadi di lapangan.
Sementara itu penyerang sayap PSS Sleman, Elvis Kamsoba sejujurnya mengaku kecewa akan hasil ini. Dalam pertandingan ini Elvis menilai timnya bisa menang, melihat banyaknya peluang yang diciptakan tetapi belum bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Itu lah sepak bola, kadang kita bisa menang, kadang kita bisa kalah, kadang imbang, tapi tim akan berjuang lebih baik di pertandingan selanjutnya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement