Advertisement

Guinea Resmi Panggil Eks Wonderkid Barcelona Ilaix Moriba, Begini Peluang Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Budi Cahyana
Selasa, 07 Mei 2024 - 20:22 WIB
Budi Cahyana
Guinea Resmi Panggil Eks Wonderkid Barcelona Ilaix Moriba, Begini Peluang Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Gelandang Guinea Ilaix akan diandalkan menghadapi Indonesia di playoff kualifikasi sepak bola putra Olimpiade 2024. - Twitter

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Guinea resmi memanggil pemain terbaiknya, Ilaix Moriba, untuk menghadapi Indonesia di playoff kualifikasi sepak bola putra Olimpiade Paris 2024. Moriba adalah eks wonderkid Barcelona yang sudah diandalkan tim nasional senior meski baru berusia 21 tahun.

Guinea dijadwalkan menghadapi Indonesia di Stadion Pierre Pibarot, Paris, Kamis (9/5/2024), demi tiket terakhir sepak bola putra Olimpiade Paris 2024. Pemenang laga tersebut akan bergabung di Grup A bersama Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Advertisement

Guinea turun dengan kekuatan penuh untuk menghadapi Indonesia. Guinea sudah menunjuk Kaba Diawara, pelatih tim nasional senior untuk menangani kesebelasan U-23. Guinea U-23 selama ini ditangani Morlaye Cisse. Namun, Federasi Sepak Bola Guinea menunjuk Kaba Diawara yang semasa menjadi pemain pernah merumput di Arsenal untuk satu laga melawan Indonesia.

Sementara, kepastian Moriba bergabung dengan skuat U-23 negaranya dipublikasikan di akun Instagram Timnas Guinea, @feguifootoficiel, Senin (6/5/2024).

Tangkapan layar pengumuman bergabungnya Ilaix Moriba di skuad Guinea U-23 untuk menghadapi Indonesia U-23./Instagram

Ilaix Moriba adalah bakat terbesar Guinea saat ini. Menimba ilmu di akademi Barcelona, Moriba sempat digadang-gadang menjadi tumpuan lini tengah Barcelona, meneruskan tradisi yang diwariskan Xavi, Andres Iniesta, hingga Sergio Busquets.

“Saya ingin berada di sini untuk waktu yang lama dan belajar dari para pemain terbaik. Referensi saya adalah Sergio Busquets, pemain yang sekarang berbagi ruang ganti dengan saya,” ujar Moriba sebagaimana dilansir fcbarcelonanoticias.

Dalam artikelnya di Bleacher Report pada Oktober 2019, jurnalis Richard Fitzpatrick menulis tentang Moriba dengan judul Ilaix Moriba: The 'Pogba of Barca' Destined for Greatness yang bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia kira-kira berarti Ilaix Moriba: Pogba Versi Barca yang Ditakdirkan menuju Kejayaan. Moriba disamakan dengan Paul Pogba karena kemampuan bertahan dan menyerangnya yang sama baiknya dan kelihaiannya menguasai lini tengah.

BACA JUGA: Guinea U-23 vs Indonesia U-23: Eks Wonderkid Barcelona Ilaix Moriba Perkuat Syli Nationale di Playoff Olimpiade Paris 2024, Pernah Disebut Mata Duitan

Ilaix Moriba dipromosikan ke tim senior Barcelona pada musim 2020-2021 oleh pelatih Ronald Koeman. Pada Maret 2021 saat usianya baru 18 tahun, Moriba menjebol gawang Osasuna di La Liga dan mencatat namanya di buku rekor Barcelona sejajar dengan nama-nama besar seperti Lionel Messi. Moriba menjadi pemain termuda kelima yang mencetak gol untuk Barcelona setelah Ansu Fati, Bojan Krkic, Lionel Messi, dan Pedri.

Enam bulan kemudian, Ilaix Moriba pindah ke RB Leipzig karena tak mampu menyegel tempat di lini tengah Blaugrana. Moriba tak bisa mengikuti jejak sesama wonderkid Barcelona, Gavi, yang bisa bersaing dengan Busquets dan Frenkie de Jong.

Di luar persoalan teknis, Moriba pergi dari Barca karena perselisihan kontrak. Moriba menolak gaji yang disodorkan dalam proposal perpanjangan kontrak sehingga didemosi ke Barcelona B. Leipzig kemudian datang untuk meminang Moriba dan Barcelona pun melepasnya.

Namun, di Leipzig Moriba kesulitan mengembangkan bakatnya. Hanya enam bulan di Jerman, Moriba kembali ke Spanyol, dipinjamkan ke Valencia hingga akhir musim lalu. Kini, Moriba kembali menjalani masa peminjaman di Getafe. Moriba terikat kontrak lima tahun dengan Leipzig sejak Agustus 2021.

Sebelum memutuskan membela negara kelahirannya, Moriba sempat memperkuat Spanyol U-17. Di usianya yang baru 21 tahun, Ilaix Moriba sudah mengemas 22 caps serta satu gol bersama Guinea senior, menjadi tulang punggung tim bersama Naby Keita dan Serhou Guirassy. Moriba belum pernah memperkuat tim U-23 karena bakat besarnya membuat dia langsung bermain untuk tim senior. Kini, tenaganya dipakai untuk menghadapi Indonesia mengingat Guinea juga berambisi melaju ke Olimpiade.

BACA JUGA: Profil Guinea, Lawan Indonesia Menuju Olimpiade Paris 2024: Punya Pogba Versi Barcelona yang Setara dengan Messi di Buku Rekor

Moriba melengkapi skuad Guinea U-23 yang berisi 19 pemain. Kebanyakan dari mereka berkompetisi di Eropa. Guinea cukup kuat. Kesebelasan muda negara tersebut berada di peringkat keempat Piala Afrika U-23 yang digelar di Maroko pada Juni-Juli tahun lalu. Bergabung di Grup A, Guinea mengawali turnamen dengan kekalahan 1-2 dari tuan rumah. Guinea unggul terlebih dahulu lewat gol Algassime Bah, striker klub Liga Yunani Olympiacos di menit ke-45. Guinea gagal menang gara-gara dua gol penalti penyerang Real Betis yang dibesarkan akademi Barcelona, Abde Ezzalzouli.

Pada laga kedua, Guinea menang 3-1 atas Kongo. Tiga gol Guinea lahir dari striker klub Yunani Olympiacos yang dipinjamkan ke Atromitos Athens, Aguibou Camara; penyerang sayap klub Liga Azerbaijan, Zira FK, Salifou Soumah; dan gol bunuh diri bek Kongo, Jacques Bowamba. Di laga terakhir, Guinea berbagi angka 1-1 melawan Ghana. Setelah tertinggal gara-gara gol striker Emmanuel Yeboah di babak pertama, Guinea berhasil menyamakan kedudukan di pertengahan babak kedua lewat Ibrahima Fofana, gelandang klub Swedia, Hammarby, yang kini dipinjamkan ke klub divisi kedua Liga Turki, Kocaelispor.

Guinea lolos ke semifinal bersama Maroko. Di semifinal, Guinea kalah 0-1 dari Mesir. Kemudian di perebutan peringkat ketiga, Guinea menahan imbang Mali 0-0 hingga akhir perpanjangan waktu dan kalah adu penalti setelah sepakan Seydouba Cisse gagal berbuah gol. Seydouba Cisse adalah pilar Guinea U-23. Gelandang 23 tahun tersebut menjadi tumpuan Leganes di La Liga 2, kompetisi level kedua Liga Spanyol. Cisse yang sudah 12 kali memperkuat kesebelasan senior nasional Guinea melewati musim ini dengan cukup gemilang bersama Leganes yang kini memuncaki La Liga 2 dan berpeluang besar promosi ke La Liga.

Sepak bola putra Olimpiade Paris bakal dimulai pada 24 Juli 2024. Indonesia terpaksa menjalani playoff menghadapi Guinea setelah kalah 1-2 dari Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23, Kamis (2/5/2024).

BACA JUGA: Cara Menonton Live Streaming Laga Playoff Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di FIFA+ Gratis

Sementara Guinea tampil dengan kekuatan penuh, Indonesia terancam pincang. Elkan Baggott belum dilepas Ipswich Town. Begitu juga Justin Hubner yang belum mendapat izin dari Cerezo Osaka. Sementara, Alfeandra Dewangga telah terbang ke Paris untuk menyusul rekan satu timnya.

Garuda Muda tiba di Paris, Senin awal pekan ini setelah menempuh perjalanan panjang dari Qatar. Selain belum tentu diperkuat pilar tim, Indonesia juga harus menghadapi adaptasi lingkungan Paris dan mengatasi persoalan mental. Pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengatakan suhu di Paris cukup dingin. Para pemainnya juga kelelahan secara mental.

“Secara psikologis mulai capek, mulai lelah. Yang penting kami bisa kontrol kondisi pemain tetap bugar,” ujarnya.

“Ada kesulitan masalah makanan dan masalah tidur karena kami buru-buru booking hotel dan lain-lain. Kami baru bisa melakukan itu setelah selesai pertandingan kemarin di Doha. Jadi ada masalah sedikit,” ucapnya.

Indonesia harus mengatasi berbagai persoalan agar bisa mengalahkan Guinea yang secara teknis lebih bagus.

Skuad Indonesia U-23

Kiper: Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Muhammad Adi Satryo (PSIS Semarang), Daffa Fasya (Borneo FC)

Bek: Bagas Kaffa (Barito Putera), Fajar Faturrahman (Borneo FC), Komang Teguh (Borneo FC), Ilham Rio Fahmi (Persija Jakarta), Muhammad Ferrari (Persija Jakarta), Dony Tri Pamungkas (Persija Jakarta), Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang), Pratama Arhan (Suwon FC), Elkan Baggot (Ipswich Town/menunggu izin klub), Justin Hubner (Cerezo Osaka/menunggu izin klub)

Gelandang: Arkhan Fikri (Arema FC), Witan Sulaeman (Bhayangkara FC), Ikhsan Nul Zikrak (Borneo FC), Ivar Jenner (FC Utrecht), Marselino Ferdinan (KMSK Deinze), Rayhan Hannan (Persija Jakarta), Jeam Kelly Sroyer (Persik Kediri), Muhammad Dzaky Asraf (PSM Makassar)

Penyerang: Rafael Struick (ADO Den Haag), Ramadhan Sananta (Persis Solo), Hokky Caraka (PSS Sleman)

Skuad Guinea U-23

Kiper: Mory Keita (ASM Sangaredi), Soumaila Sylla (Reims).

Bek: Madiou Keita (Auxerre), Mohamed Soumah (KAA Gent), Saidou Sow (Strasbourg), Ibrahim Diakite (Lausanne), Mohamed Camara (Hafia FC), Bangaly Cisse (AS Kaloum).

Gelandang: Ilaix Moriba (Getafe), Aguibou Camara (Atromitos), Fode Camara (CS Sfaxien), Issiaga Camara (Nice), Amadou Diallo (Rennes).

Penyerang: Algassime Bah (Olympiakos), Mohamed Lamine Souma (Kaloum), Facinet Conte (Bastia), Alseny Soumah (Horoya AC), Ousmane Camara (Annecy), Momo Fanye Toure (FC Van).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Jenazah Pesawat Jatuh BSD Tiba di RS Polri, Posko Ante mortem dan Post Mortem Dibuka

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement