Sepakbola

PIALA DUNIA 2018: Temui Erdogan, Ozil & Gundogan Dianggap Tak Hormati Nilai Timnas Jerman

Penulis: Budi Cahyana
Tanggal: 16 Mei 2018 - 16:25 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan (kedua kanan) berfoto bersama dengan Ilkay Gundogan (kiri), Mesut Ozil (kedua kiri), dan Cenk Tosun di London, Inggris, pada Minggu (13/5/2018). Gundogan dan Ozil adalah pemain Timnas Jerman berdarah Turki, sedangkan Tosun striker Timnas Turki yang lahir di Jerman. - Reuters

Harianjogja.com, JOGJA–Dua pemain Timnas Jerman, Mesut Ozil dan Ilkay Gundogan, mendapat kritikan pedas karena bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan di London, Inggris. Foto perjumpaan mereka dipasang di medsos oleh partai pendukung Erdogan, AK Party.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Erdogan merupakan tokoh yang belepotan pelanggaran hak asasi manusia sehingga tak sepantasnya pemain Timnas Jerman, negeri yang mendukung kesetaraan dan menghormati hak-hak dasar, bertemu dan berfoto bersamanya. Apalagi, Erdogan bakal kembali mengincar kursi Presiden dalam pemungutan suara 25 Juni nanti. Ozil dan Gundogan, dua pemain Jerman berdarah Turki, menemui Erdogan bersama Cenk Tosun, pemain kelahiran Jerman yang memutuskan membela Timnas Turki. Ketiganya berkair di Liga Inggris.

Foto-foto itu memicu badai kritik dari anggota parlemen Jerman dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Erdogan dianggap tidak cukup menghormati nilai-nilai Jerman. Ozil dan Gundogan ada dalam daftar 27 pemain di skuat sementara Jerman untuk Piala Dunia 2018. Keduanya kemungkinan bakal masuk skuat final berisi 23 pemain yang akan diumumkan Low pada 4 Juni. Beberapa pemain berdarah Turki yang bermain di Inggris diundang untuk bertemu dengan Erdogan. Media Jerman, DW, melaporkan gelandang Liverpool Emre Can juga diminta datang menemui Erdogan, tetapi dia menolak.

Presiden DFB Reinhard Grindel mengatakan Federasi menghormati latar belakang setiap pemain. Namun, kata dia, sepak bola dan DFB membela nilai-nilai yang selama ini diabaikan Erdogan, yakni penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Pelatih Jerman Joachim Low menyatakan anak asuhnya telah membuat kekeliruan.

"Tindakan mereka tidak menguntungkan. Ketika Anda bermain untuk Jerman, Anda mewakili nilai-nilai Jerman," kata pelatih Low, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (15/5/2018).

Hubungan antara Uni Eropa dan Turki memburuk selama dua tahun terakhir menyusul gelombang penindasan oleh pemerintah Erdogan pada tersangka pendukung kudeta militer yang gagal pada Juli 2016. Pemerintah Turki juga telah menutup sejumlah media, menahan 160.000 orang dan memecat pegawai negeri dalam jumlah yang nyaris sama. Erdogan mengatakan tindakan keras diperlukan untuk alasan keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Playoff Piala Dunia 2022: Italia dan Portugal Berada di Satu Jalur
Inggris Lolos ke Piala Dunia, Southgate Siap Bahas Kontrak
Yevhen Bokhashvili: Striker Incaran PSS yang Pernah Melawan Paul Pogba, Raphael Varane, & Samuel Umititi
Piala Dunia 2018 Topik Paling Laris di Google Search Sepanjang Tahun Ini

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Segera Diumumkan, PSSI Kantongi Dua Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
SEA Games 2025: Kumpulkan 62 Emas, Indonesia Kokoh di Posisi Kedua
PSSI Resmi Lepas Indra Sjafri Usai Timnas U-22 Tersingkir di SEA Games
PSIM Jogja Tembus 5 Besar, Van Gastel Minta Pemain Rendah Hati
Catur Cepat Putri Indonesia Raih Emas SEA Games 2025
Futsal Putri Indonesia ke Final SEA Games 2025 Usai Tekuk Thailand
Kickboxing Raih 1 Emas, Indonesia Tambah Medali di SEA Games
Tekuk Thailand 6-2, Hoki Indoor Putra Indonesia ke Semifinal SEA Games
Guadalajara vs Barcelona, Ujian Perdana di Copa del Rey
Indonesia Tantang Thailand di Semifinal Hoki Lapangan Putra