Advertisement

Begini Penerapan IoT di Indonesia Dibandingkan Negara Lain ...

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 15 Juli 2019 - 15:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Begini Penerapan IoT di Indonesia Dibandingkan Negara Lain ... SAP dan Internet of Things (IoT) - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Penerapan internet untuk segala (internet of things/IoT) di Indonesia dinilai sudah cukup baik, sayangnya untuk kapasitas sumber daya manusia memang perlu ditingkatkan.

Head of Business Development IoT & Smart City Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa berpendapat bahwa Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain di Asia dalam menghasilkan talenta yang bergerak di IoT.

Advertisement

“Menurut data di Thailand, setiap satu juta penduduk menghasilkan lebih dari 1.000 talenta IoT, sedangkan Indonesia setiap satu juta penduduk hanya menghasilkan 200-300 talenta,” kata Hendra kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

Dia menambahkan pemerintah sebaiknya berfokus pada peningkatan jumlah talenta terlebih dahulu. Dia mengapresiasi sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah dalam melahirkan talenta-talenta muda.

Hendra menilai sejumlah program seperti Digital Talent Scholarship, 1.000 perusahaan rintisan digital, Making Indonesia 4.0 dan gerakan 100 Smart City, merupakan program-program yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis IoT di Indonesia.  

“Jadi sudah jelas jalur yang dijalankan pemerintah,” kata  Hendra.

Hendra menyampaikan kalau pun pemerintah ingin mendorong perkembangan IoT lebih cepat lagi, Indonesia dapat meniru negara China dan Korea Selatan.

Dia mengatakan pemerintah China mendorong perusahaan pembangkit listrik untuk menggunakan meteran Narrow Band-IoT karena masalah skalabilitas agar jangkauannya lebih luas. Adapun Korea Selatan tengah menggalakkan Smart City.

Adapun, untuk di Indonesia, Hendra menuturkan sebagai negara kepulauan dengan jumlah nelayan yang sangat banyak Indonesia dapat menerapkan IoT dalam hal penulusuran ataupun pencarian ikan.  

“Semua pemangku kepentingan, misalnya penggunaannya di nelayan, maka jatuh kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka sinerginya harus dibangun antara pemerintah, bisnis dan masyarakat,” kata Hendra. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kronologi Bocah Hanyut Saat Bermain di Tepian Sungai Oyo

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement