Tekno

WeChat Pay Akhirnya Beroperasi di Indonesia

Penulis: Muhamad Wildan
Tanggal: 13 Januari 2020 - 02:27 WIB
Sistem WeChat Pay ditunjukkan di kantin sebagai bagian dari kantor Tencent di dalam Zona Industri Kreativitas TIT di Guangzhou, China 9 Mei 2017. - Reuters/ Bobby Yip

Harianjogja.com, JAKARTA - WeChat Pay akhirnya mendapatkan restu dari Bank Indonesia (BI) untuk beroperasi di Indonesia.

Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan bahwa WeChat Pay sudah mendapatkan izin operasional terhitung sejak 1 Januari 2020 silam. Aplikasi uang elektronik tersebut telah bekerjasama dengan salah satu bank, yakni CIMB Niaga, agar bisa beroperasi secara penuh di Indonesia,

Dengan ini, WeChat Pay selaku penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) asing telah memenuhi persyaratan beroperasi di Indonesia yakni bekerajsama dengan acquirer di Indonesia berupa Bank BUKU IV.

“Jadi sekarang WeChat Pay sudah resmi jalan, kalau dulu tidak ada payung hukumnya, sekarang karena sudah ada payung hukumnya mengenai QRIS [QR Code Indonesia Standard] mereka harus patuh,” ujar Sugeng, Sabtu (11/1/2019).

Untuk Alipay, Sugeng mengungkapkan bahwa hingga saat ini keberadaan Alipay di Indonesia masih belum sesuai dengan ketentuan BI dan hingga saat ini masih dalam proses persetujuan dengan BI. "Alipay belum ada pergerakan hingga saat ini," ujar Sugeng.

Untuk diketahui, setelah mewajibkan QR Indonesia Standard (QRIS) untuk transaksi nontunai berbasis aplikasi per 1 Januari 2020 kemarin, Bank Indonesia (BI) juga sedang mengembangkan QRIS untuk transaksi cross border inbound dan cross border outbound.

Dengan ini, ke depan aplikasi pembayaran nontunai di luar negeri bakal bisa digunakan di Indonesia dan begitu juga sebaliknya, aplikasi pembayaran nontunai Indonesia juga bakal bisa digunakan di luar negeri.

Transaksi cross border inbound QRIS dikembangkan dalam rangka menyasar wisatawan dan TKI terutama dari negara-negara ASEAN, China, India, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang.

Adapun transaksi cross border outbound dikembangkan dalam rangka menyasar WNI yang melaksanakan haji ke Arab Saudi serta melakukan pariwisata di negara-negara ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

3 Jenis Software HR yang Perlu Anda Ketahui
ByteDance dan Oracle Bentuk Perusahaan Baru untuk TikTok AS
Elon Musk Blokir Akun Grimes di Tengah Sengketa Hak Asuh Anak
Google Integrasikan AI Gemini ke Translate, Terjemahan Lebih Natural

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Malware MacSync Stealer Tembus Keamanan Resmi macOS
Xiaomi 17 Ultra Rilis, Bawa Tiga Kamera Leica dan Baterai 6.800 mAh
Pusat Data AI Satelit Google Terancam Padatnya Sampah Antariksa
Apple Siapkan iPhone Air 2 Rilis Musim Gugur 2026
Elon Musk Bagi Router Starlink Gratis untuk Pelanggan Lama
Apple Buka Fitur Eksklusif iOS 26.3 Imbas Aturan Uni Eropa
Dampak AI Generatif: RAM Langka, Harga Ponsel Naik 2026
Snoop Dogg Unggah Foto AI Bareng Eminem dan 50 Cent di Indonesia
Korea Selatan Kembangkan EMU-370, Kereta Tercepat Kedua Dunia
AS Larang DJI Jual Drone Baru, Masuk Daftar Risiko FCC