Tekno

Microsoft Bikin Pusat Data di Indonesia, Ini Komentar Pakar

Penulis: Akbar Evandio
Tanggal: 26 Februari 2021 - 06:27 WIB
Logo Microsoft - Reuters

Harianjogja.com, JAKARTA – Pengamat menilai dengan keputusan Microsoft untuk membangun pusat data pertamanya di Indonesia menuntut pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menyiapkan regulasi yang adil bagi semua pihak.

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus mengatakan saat ini Indonesia memang surga bagi mahadata termasuk analitik. Hal ini yang membuat raksasa teknologi berbondong-bondong membangun pangkalan datanya di Tanah Air.

BACA JUGA : Microsoft Ingin Bangun Pusat Data di Indonesia

“Secara manfaat dibangunnya pusat data Microsoft di Indonesia pasti baik, harganya akan murah dan kualitas baik. Secara ketahanan negara, hal ini tentu saja mengumpulkan data atau informasi dari semua masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (25/2/2021).

Lebih lanjut, dia menyebutkan pemerintah perlu segera melakukan antisipasi, salah satunya adalah kolaborasi, membangun pangkalan data secara mandiri untuk menjaga persaingan usaha antara asing dan pemain lokal.

“Persaingan usaha perlu dijaga, perusahaan besar bisa mengatur harga. Sebaiknya pemerintah mengatur hal ini, supaya perusahaan lokal yang kalah secara keuangan dan teknologi tidak mati. Perlu regulasi, untuk melihat persaingan usaha, perlindungan usaha lokal, serta ketahanan data Indonesia,” kata Ian.

Sekadar catatan, riset IDC mencatatkan investasi dari dibangunnya pusat data regional di Indonesia oleh Microsoft akan menciptakan pendapatan baru hingga US$6,3 miliar atau sekitar Rp89 triliun di Tanah Air.

BACA JUGA : Percepat Pembuatan Dokumen, Microsoft Akan Tambah Fitur

Perkiraan itu dengan mempertimbangkan besarnya ekosistem pelanggan dan mitra lokal di Indonesia. Selain itu, bisnis yang mengonsumsi komputasi awan (cloud) diprediksi dapat menyumbangkan 60.000 lapangan kerja bagi ekonomi lokal selama empat tahun ke depan.

Selain Microsoft, Amazon Web Services (AWS) juga tengah membangun pusat data di Jawa Barat yang ditargetkan rampung tahun ini. Sementara, Alibaba Cloud sudah membangun dua pusat data di Indonesia, di mana mereka tengah membuat pangkalan data ketiga yang ditarget beroperasi pada 2021.

Adapun, Google juga meluncurkan region Google Cloud Platform (GCP) di Jakarta pada Juni 2020 dengan harapan agar Indonesia dapat menjadi hub pusat data di Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Pojok Statistik Ke-3 DIY Diresmikan di UPN Veteran Yogyakarta
Data NPWP Diduga Bocor, Ini Perintah Sri Mulyani kepada DJP
Desa Cantik di Gunungkidul Bertambah Satu, Memperkuat Statistik Daerah
Server Pusat Data Nasional Down Empat Hari, Pengguna Diminta Backup Data

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Robot dan Drone Jadi Kurir Pengantar Buah di China
Pemerintah Bikin Teknologi e-SIM Tapi Sepi Peminat
OpenAI Bakal Rilis Browser Berbasis AI, Tandingan Google Chrome
Pakai AI, Microsoft Hemat Rp8 Triliun
Monetisasi Konten AI di YouTube Bakal Batasi
Galaxy Z Fold7 Tidak Dilengkapi S Pen, Begini Penjelsan Samsung
Samsung Luncurkan Ponsel Lipat Galaxy Z Fold7 di Indonesia, Ini Daftar Harganya
Samsung Kenalkan Jam Pintar Galaxy Watch8 Series, Berikut Spesifikasinya
Cek Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip7 dan Flip7 FE yang Baru Dikenalkan
Z Fold 7, Ponsel Premium Baru Andalan dari Samsung