Tekno

Amazon Kantongi Izin untuk Pantau Kebiasaan Tidur Konsumen

Penulis: Akbar Evandio
Tanggal: 10 Juli 2021 - 20:47 WIB
Truk Amazon di fasilitas Fullfillment Center di Baltimore, AS. - Bloomberg/Andrew Harrer

Harianjogja.com, JAKARTA—Perusahaan teknologi multinasional, Amazon.com Inc. mengantongi izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk menggunakan radar dalam memantau kebiasaan tidur konsumen.

Dikutip melalui Bloomberg, Komisi Komunikasi Federal (FCG) memberikan persetujuan Amazon.com Inc. untuk menggunakan sensor radar untuk merasakan gerakan dan mengaktifkan fungsi pelacakan tidur tanpa kontak.

Sebelumnya, Amazon pada 22 Juni 2021 meminta izin kepada FCC, yang mengatur penggunaan gelombang udara, untuk memasarkan perangkat yang menggunakan radar.

“Teknologi ini menangkap gerakan dalam tiga dimensi, memungkinkan pengguna untuk mengontrol fitur-fiturnya melalui gerakan dan gerakan sederhana,” kata perusahaan itu dalam sebuah pengajuan

Kemampuan tersebut, menurut Amazon, dapat membantu orang-orang dengan gangguan mobilitas, bicara, atau sentuhan dan dapat memantau tidur dengan tingkat presisi yang tinggi.

Amazon melanjutkan, penggunaan sensor radar dalam pelacakan tidur dapat meningkatkan kesadaran dan pengelolaan istirahat, yang pada akhirnya dapat menghasilkan manfaat kesehatan yang signifikan bagi banyak orang Amerika Serikat.

“Sensor radar akan memungkinkan konsumen mengenali potensi masalah tidur," kata Amazon dalam pengajuannya.

Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perusahaan tidak sepenuhnya menggambarkan perangkat dalam pengajuannya, tetapi mengatakan itu bukan perangkat seluler.

FCC sebelumnya memberikan izin serupa kepada Google untuk memiliki radar yang memungkinkan kontrol tanpa sentuh terhadap smartphone Pixel, kata badan tersebut dalam suratnya yang menyetujui permintaan Amazon.

Amazon mendorong kesehatan dan kebugaran dengan gelang Halo-nya. Perangkat, yang berusaha mengukur lemak tubuh dan nada suara, telah dikritik oleh beberapa pengulas sebagai invasif dan terlalu negatif.

Perusahaan juga telah lama mengembangkan teknologi yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan mengontrol perangkat dengan menggunakan tangan atau gerakan lainnya. Fungsionalitas itu adalah nilai jual dari smartphone Fire yang bernasib buruk, dan muncul dalam paten yang terkait dengan speaker pintar Echo Amazon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Wamen Kominfo Soal Artificial Intelligence : Etika AI Penting Sekali
Google One Tembus 100 Juta Pelanggan
2045, Pemerintah Targetkan Kecepatan Internet di Indonesia Capai 30 Kali Lipat dari Sekarang
Google Doodle Hari Ini (29/1/2024) Tampilkan Pemeran Mak Nyak si Doel, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. IHSG Hari Ini Diprediksi Lanjut Menguat, Ini Faktor Pendorongnya
  2. Tebing 3 Meter di Kemuning Karanganyar Longsor, 1 Rumah Rusak
  3. Solopos Hari Ini : Wali Kota Solo Butuh ”Dekengan Pusat”
  4. Alasan Kenapa Harus Bermain Roblox dan Ketahui Tips Memainkan Roblox

Berita Terbaru Lainnya

Meta Tutup Akses Threads di Turki, Ini Permasalahannya
Masuk Indonesia, Ini Hasil Uji Kecepatan Starlink Vs Internet Lokal
TikTok Berencana Pakai Influencer AI untuk Promosikan Produk
Cerita Apple Hadapi Gugatan Biaya App Store Senilai Rp16 Triliun
Banyak Foto saat Lebaran? Simpan di Cloud Saja Biar Ponsel Tidak Penuh
BYD Siap Kenalkan Baterai 1.000 Km Generasi Kedua
Jual Kembali Layanan Internet Rumah Ilegal Makin Marak, Mayoritas di Perumahan dan Rusun
GPT-4 Buatan OpenAI Dilatih Menggunakan Video dari Youtube
Tips Terhindar dari Penipuan Online versi Blibli
Selama Ramadan, Trafik Layanan Data Indosat Diprediksi Meningkat 14 Persen