Tekno

Wow! Perusahaan Israel Bidik Ponsel Jurnalis di Seluruh Dunia

Penulis: Farid Firdaus
Tanggal: 19 Juli 2021 - 15:37 WIB
Ilustrasi kejahatan siber. - Reuters/Kacper Pempel

Harianjogja.com, JAKARTA – Malware mata-mata (spyware) Pegasus besutan NSO Group Ltd asal Israel dilaporkan berhasil meretas 37 smartphone milik jurnalis, aktivis dan eksekutif bisnis di seluruh dunia.

Hal tersebut terungkap dalam laporan investigasi The Washington Post dan media partner. Mengutip Bloomberg, Senin (19/7/2021), laporan investigasi ini menyebutkan, spyware Pegasus digunakan untuk menargetkan smartphone milik istri dan tunangan kolumnis Saudi Jamal Khashoggi yang terbunuh.

BACA JUGA : 5 Besar Ransomware Serang Indonesia Kuartal Pertama 

Nomor telepon mereka muncul di daftar lebih dari 50.000 nomor, yang menurut konsorsium adalah target yang mungkin untuk pengawasan oleh pemerintah menggunakan Pegasus.

Pada daftar tersebut juga muncul nomor telepon jurnalis luar negeri untuk organisasi berita internasional, termasuk CNN, Associated Press, Voice of America, New York Times, Wall Street Journal, Bloomberg News, Le Monde di Prancis, Financial Times dan Al Jazeera di Qatar.

"Jenis pengawasan yang dilaporkan adalah pelanggaran mengerikan terhadap kebebasan pers dan kami sangat mengutuknya," kata juru bicara Bloomberg News.

Konsorsium media, yang dipimpin oleh organisasi nirlaba yang berbasis di Paris, Forbidden Stories mengatakan pihaknya mengungkapkan bukti yang diambil dari telepon melalui analisis forensik digital oleh laboratorium keamanan Amnesty International.

Pegasus, dijual kepada pemerintah dan lembaga penegak hukum tertentu, dapat meretas ponsel melalui tautan dan secara diam-diam merekam email, panggilan, dan pesan teks.

BACA JUGA : Awas, Ada Informasi Virus Corona Disisipi Malware

Dalam beberapa kasus, malware ini dapat mengaktifkan dirinya sendiri tanpa korban mengklik tautannya, kata Washington Post. Tidak diketahui seberapa berapa banyak ponsel dalam daftar yang ditargetkan atau diawasi.

Menanggapi laporan konsorsium Forbidden Stories, NSO membantah bahwa teknologinya digunakan untuk melawan Khashoggi dan mengatakan penyelidikan itu mengandung asumsi yang salah dan kesalahan faktual.

Bulan lalu, NSO Group menerbitkan Laporan Transparansi dan Tanggung Jawab tahunan pertamanya, yang mengatakan produknya telah digunakan oleh negara-negara untuk menggagalkan serangan teroris besar dan membongkar jaringan perdagangan narkoba.

Lebih banyak temuan dari penyelidikan akan diluncurkan dalam tiga hari ke depan, kata Washington Post.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bloomberg

Berita Terkait

Samsung Galaxy S24 Series, Ponsel Berteknologi AI Mudahkan Content Creator dan Pekerja
Poco Luncurkan X6 dan M-Pro Series, Ini Spesifikasinya
Oppo Reno11 Series Siap Meluncur ke Indonesia, Ini Daftar Harganya
Realme C53 Terbaru, Hadir dengan Memori Lebih Besar

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Mudik Lebaran, 34 Juta Orang Diprediksi Masuk ke Jatim
  2. Jadwal Imsak hingga Waktu Buka Puasa Wilayah Boyolali Jumat 29 Maret
  3. Astra Infra Siap Hadirkan Perjalanan Mudik Lebaran 2024 Penuh Makna
  4. Cinta Laura Berusaha tetap Produktif selama Ramadan

Berita Terbaru Lainnya

Xiaomi Perkenalkan Jam Tangan Pinta Terbaru, Intip Spesifikasinya
5 Ponsel dengan Harga di Bawah Rp5 jutaan untuk Lebaran
Vietnam Berpotensi Jadi Naga di Bidang Kecerdasan Buatan
Waspada! Aksi Penipuan Melalui Pembajakan SIM Ponsel Mulai Marak Lagi
Perjalanan Jauh Menggunakan Motor, Ini Rekomendasinya
Xiaomi Buds 5 Siap Dirilis, Sudah Kantongi Sertifikasi
Huawei Luncurkan MateBook Baru, Dibanderol Hampir Rp9 Juta
J-na, Penyiar Berita Bertenaga AI yang Debut di YouTube Jeju Weekly Korea Selatan
2 Laptop Gaming Layar OLED Terbaru dari ASUS Dilengkapi Teknologi AI, Pertama di Indonesia
Kabar Baik, Durasi Status Video di Whatsapp Bakal Lebih Panjang Sampai 1 Menit