Begini Cara Mudah Atasi Pencurian Minyak di Lahan Migas
Harianjogja.com. JOGJA—Produksi dan transportasi minyak mentah di Indonesia terganjal beragam masalah. Salah satunya adalah pencurian.
Pencurian minyak mentah ini biasanya dilakukan dengan modusillegal tapping atau pencurian minyak dengan modus membocorkan pipa yang aktif dengan mengalirkan minyak hasil produksi dan menyambungkan ke pipa/selang yang telah disiapkan pelaku pencurian. Setelah menampung minyak dalam jumlah tertentu, para pelaku akan membiarkan pipa tersebut tanpa menambal lubang yang dibuat. Lubang tersebut yang membuat minyak mentah terus mengalir sehingga mengakibatkan kerugian yang besar serta mencemari lingkungan.
CEO Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana mengatakan sebagai upaya mencegah pencurian minyak, diperlukan patrol 24 jam dan kerja sama dengan apparat keamanan. “Namun jaringan pipa yang sangat panjang dan hanya bisa diakses di beberapa bagian saja membuat pelaku pencurian memanfaatkan area-area yang sulit dijangkau untuk melakukan aksinya. Tidak hanya itu, potensi bahaya acapkali datang dari para pelaku pencurian minyak,” ujarnya dalam rilis yang Harianjogja.com terima belum lama ini.
Solusi efektif untuk membantu kegiatan pengawasan jaringan pipa ini adalah dengan memanfaatkan teknologi drone, seperti yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia. Perusahaan tersebut menggunakan teknologi tersebut untuk pengawasan pipa minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Penggunaan drone untuk pengawasan pipa minyak tersebut merupakan yang pertama di Chevron maupun di Indonesia.
Manager Security CPI, Akson Brahmantyo mengungkapkan penggunaan drone sukses membantu menurunkan angka pencurian minyak dalam setahun terakhir. Drone memiliki kemampuan menjangkau area yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak mungkin diakses dengan metode konvensional. Tentunya hal ini sangat membantu perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang lebih akurat mengenai lokasi terjadinya pencurian minyak. “Sehingga setelah diketahui lokasi pencurian dan ada bukti dari pantauan drone, perusahaan migas dapat meminta bantuan aparat keamanan untuk menindak,” katanya.
Drone Indonesia Drone Bramor C4EYE milik Terra Drone Indonesia sejak 2020 sudah dimanfaatkan untuk mengawasi salah satu perusahaan migas di Indonesia. Drone Bramor C4EYE dirancang dengan kemampuan untuk transmisi real-time videohingga 40 km. Selain itu, drone dapat terbang hingga tiga jam dengan tinggi terbang di atas 200 meter. Drone ini pun digabungkan dengan kamera yang dapat mentransmisikan video jarak jauh secara langsung di pusat kendali perusahaan.
Dengan teknologi ini, pekerja tidak perlu berada di daerah tertentu, drone dapat digunakan untuk berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya dalam waktu yang cepat serta drone dapat dioperasikan oleh dua orang dalam waktu yang singkat dan mudah diaplikasikan, termasuk untuk para pekerja di sekitar lokasi lahan minyak. Selain itu, data hasil drone nantinya akan berada di satu platform yang dapat diakses pekerja secara bersamaan, sehingga tidak tidak ada komunikasi yang terputus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin