Tekno

Cara Menyaksikan Puncak Hujan Meteor Perseid 13-14 Agustus

Penulis: Szalma Fatimarahma
Tanggal: 14 Agustus 2022 - 01:37 WIB
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan puncak hujan meteor Perseid akan terjadi pada 13 dan 14 Agustus 2022. JIBI - Bisnis/Nancy Junita @prantariksa_brin

Harianjogja.com, JAKARTA—Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan puncak hujan meteor Perseid akan terjadi pada 13 dan 14 Agustus 2022.

Mengutip dari Instagram @prantariksa_brin, Peneliti Pusat Antariksa BRIN, Andi Pangerang, mengungkapkan bahwa fenomena ini akan terlihat di seluruh wilayah di Indonesia, dengan total jumlah meteor yang berbeda-beda pada masing-masing wilayahnya.

"Pada pukul 11 malam di Sabang (atau yang selintang) dan 1 malam di Pulau Rote (atau yang selintang) hingga 25 menit sebelum matahari terbit," tulis Andi dikutip dari Instagram @prantatiksa_brin, Sabtu (13/8/2022).

Perseid merupakan suatu peristiwa hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Perseus. Intensitas maksimum hujan meteor itu dapat mencapai angka 100 meteor per jam.

BACA JUGA: Harga dan Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy Z Flip 4

Andi menyebut, Perseid merupakan meteor yang berasal dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle, diperkirakan memiliki kecepatan sekitar 212.400/jam.

Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan, ditemukan adanya interfensi cahaya bulan yang berada di dekat zenit pada saat titik radian Perseid terbit.

Hal ini sempat menganggu proses pengamatan yang dilakukan terhadap Perseid, namun dia memastikan bahwa fenomena hujan meteor ini masih tetap dapat disaksikan dengan mata telanjang.

Untuk dapat menyaksikan fenomena hujan meteor Perseid yang lebih sempurna, Andi menyarankan masyarakat untuk sebelumnya dapat memastikan cuara yang cerah pada saat melakukan pengamatan, terbebas dari benda-benda yang menghalangi medan pandang, serta bebas dari polusi cahaya.

"Hal ini karena tutupan awan dan skala Bortle berbanding terbalik dengan intensitas meteor. Semakin besar tutupan awan dan skala Bortle, semakin berkurang pula intensitas meteornya," tutupnya.

BACA JUGA: Spotify Uji Coba Fitur Penjualan Tiket Konser

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Berita Terkait

Jepang Sukses Luncurkan Satelit Mata-mata
Viral Bola Api Jatuh di Langit Jogja, Ini Penjelasan BRIN
Mengelola Satria dengan Kualitas Paria
India Bakal Meluncurkan Roket untuk Misi Mempelajari Matahari

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Diduga Tersetrum, Petani Sukodono Sragen Meninggal di Ladang
  2. Roundup Dugaan Pembunuhan di Sukoharjo, dari Bekas Luka Hingga Motor Terjual
  3. Sejarah Kebaya yang Identik dalam Perayaan Hari Kartini
  4. Ketapang

Berita Terbaru Lainnya

Meta Tutup Akses Threads di Turki, Ini Permasalahannya
Masuk Indonesia, Ini Hasil Uji Kecepatan Starlink Vs Internet Lokal
TikTok Berencana Pakai Influencer AI untuk Promosikan Produk
Cerita Apple Hadapi Gugatan Biaya App Store Senilai Rp16 Triliun
Banyak Foto saat Lebaran? Simpan di Cloud Saja Biar Ponsel Tidak Penuh
BYD Siap Kenalkan Baterai 1.000 Km Generasi Kedua
Jual Kembali Layanan Internet Rumah Ilegal Makin Marak, Mayoritas di Perumahan dan Rusun
GPT-4 Buatan OpenAI Dilatih Menggunakan Video dari Youtube
Tips Terhindar dari Penipuan Online versi Blibli
Selama Ramadan, Trafik Layanan Data Indosat Diprediksi Meningkat 14 Persen